part 17

21.3K 1.5K 244
                                    

Tidak sampai 10 menit, Mew siap dengan style formalnya. Dia turun ke lantai satu, dan melewatkan sarapannya. Mew memang disiplin dalan waktu, tapi dalam hal kesehatan tubuh dia sama sekali kurang disiplin, hal kecil seperti sarapan sering terlewat, dan minum minuman keras, walau tak merokok, tapi dia suka minum.

Mew keluar dari pintu mansion nya menuju Albert yang telah menyediakan mobil di depan mansion. Saat ingin melangkah masuk kedalam mobil, Mew mendengar suara orang memanggil namanya dan dia langsung mengurungkan niatnya untuk memasuki mobil.

"Mew."

Orang itu adalah Gulf, saat ini Gulf tengah berdiri di depan pintu mansion dengan wajah baru bangun tidurnya. Nafasnya sedikit tak teratur, mungkin dia sempat berlari. Tentu saja dia terlihat kelelahan, jarak dari lift menuju pintu depan mansion cukup jauh.

Mew mendekati Gulf yang masih mengatur nafasnya karna kelelahan berlari untuk menemui Mew. Mew saat ini hanya menatap Gulf saat dia, sudah sampai tepat di depan Gulf. Dia menunggu Gulf untuk berbicara padanya.

"Mew, hati-hati ya. Terimakasih untuk semalam."

"kau tak takut lagi?"

"kan sudah tidak ada petir." jawabnya dengan senyuman sembari menatap Mew

"bagaimana jika tak ada aku? Apa kau akan menangis semalaman?"

"ehm, ya mungkin kamu benar."

"dasar bayi."

"aku bukan bayi!" Gulf mengerucutkan bibirnya tanda dia kesal dengan Mew

Mew tersenyum simpul "yaudah sana masuk, suruh Aldrof membuat sarapan mu. Aku akan berangkat. Jangan kabur, atau kau akan tau akibatnya."

Gulf mengangguk mengerti, dan tersenyum sekilas pada Mew. Mew pun membalikkan badannya untuk berjalan menuju ke dalam mobilnya. Sebelumnya, Mew sempat mengacak sebentar rambut Gulf yang membuat jantung Gulf tak karuan saat ini.

Albert yang sejak tadi memerhatikan interaksi Mew dan Gulf benar benar tak percaya dengan yang dilihatnya. Tuannya yang dengan wajah datarnya bisa tersenyum walau hanya sedikit. Dan senyum itu hanya di tunjukkan untuk Gulf, senyumnya yang terlihat tulus hanya untuk Gulf.

Mew melihat jam di pergelangan tangannya, saat ini dia sudah berada dalam mobil menuju ke perusahaannya.

"kita ada waktu sekitar 10 menit lagi untuk sampai kekantor."

"benar tuan, saya tidak yakin akan sampai tepat waktu."

"tidak apa, jalan saja seperti biasa."

"baik tuan."

Mew pun akhirnya sampai di kantornya sekitar 10 menit lebih sedikit. Mereka sampai kantor tepat 10 menit karna Albert mempercepat laju mobil dan beruntung sejak di perjalanan tak ada lampu merah untuk membuat mereka menunggu.

Mew turun dari mobilnya dan mendapati Carlen yang sudah menunggu Mew sejak setengah jam yang lalu, walau sebelumnya dia menuntun orang yang ingin bekerja sama dengan perusahaan Mew ini.

"selamat pagi tuan, Tuan Warren dan Tuan Davidson telah menunggu anda di ruang rapat sejak setengah jam yang lalu."

"siapkan semua berkas yang diperlukan." tidak membala perkataan Carlen, mew langsung menyuruhnya memyiapkan berkas. Lagian dia tau, maksud dan tujuan Warren juga Davidson padanya.

"baik tuan."

Carlen menundukkan kepalanya memberi hormat lalu pergi mengambil berkas berkasnya. Sedangkan Albert terus berada di belakang Mew untuk mengawalnya.

Life With Devil ( mewgulf ) S1 segera dibukukanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang