"Mew lihat gak, masa pemeran utamanya meninggal. Kasihan kekasihnya." ucap Gulf
Saat ini Mew dan Gulf sedang menonton film di kamar milik Mew. Tapi percayalah, pikiran Mew tidak pada film. Gulf yang berbicara pun, dia tak mendengarkan. Padahal posisinya saat ini Gulf tidur di lengan Mew berdekatan dengan perpotongan leher Mew.
"Mew..hiks hiks" Gulf menangis sambil memanggil nama Mew, orang yang dipanggil tersadar dari lamunannya.
"kenapa kana?" tanya Mew lembut, belum sadar bahwa Gulf menangis.
"hiks.. Hiks.." Gulf menangis di dada Mew dengan sesegukan.
"kamu kenapa? Kenapa nangis? Apa yang sakit?" Mew terus bertanya dengan khawatir, sedangkan Gulf terus menangis di dada Mew hingga baju Mew basah dengan air mata dan ingus dari Gulf. Mew semakin khawatir karna Gulf menangis tak henti hentinya, sampai akhirnya Mew menangkup wajah Gulf yang penuh air mata.
"kamu kenapa sayang?" tanya mew masih dengan tangannya di kedua pipi Gulf.
"hiks.. Hiks.. Mew... Sedih banget, sakit banget." kata Gulf dengan sesegukan
"sakit kenapa? Sedih kenapa lagi?"
"filmnya.. Hhuuaa..hiks hiks.." Gulf kembali menangis di dada Mew membasahi baju yang di pakai oleh Mew
Mew menjengahkan matanya
Dia bisa memukuli gangster, bisa bela diri, tapi kenapa nonton film jadi nangis kayak anak kecil gini? Emang ada ya lelaki yang suka nonton film dan drama? Kayaknya cuma kana aja, yang punya hobby nonton dan nangis kayak gini. -batin Mew
"udah, udah,, itu cuma film kana. Jangan nangis lagi, baju aku basah karna air mata mu." Mew berusaha menenangkan Gulf sambil mengelus surai Gulf dengan lembut.
"minta tissu, mau ngelap ingus." kata Gulf sembari menjauh dari dada Mew yang sudah basah.
"jorok, udah besar masih nangis karna film." ejek Mew pada Gulf yang membuatnya memukul dada bidang Mew dengan keras.
"aakkhh, aduh.." mew mengaduh kesakitan akibat dari pukulan keras Gulf. Yang memukul malah tersenyum puas dengan yang dilakukannya.
"lelaki nangis itu karna mempunyai hati yang lembut seperti ku." ucap Gulf dengan bangga
"puji diri sendiri, kamu itu bukan lembut. Lihat, kamu mukul aku sampai kesakitan gini." balas Mew, padahal sebenarnya Mew sama sekali tidak kesakitan. Pukulan Gulf hanya seperti pukulan bayi menurutnya.
"kamu di pukul gitu aja udah kesakitan. Gimana mau lindungi aku? Tapi gak perlu takut, aku bisa lindungi diriku dan lindungi kamu dari orang jahat." kata Gulf sambil mengelap sisa sisa air matanya.
"hmm..bayi begini mana bisa lindungi diri sendiri." ujar Mew sambil menaikkan alisnya satu.
Gulf tiba tiba memeluk Mew dengan erat, mengelus elus kepalanya di dada Mew. Lalu mencium pipi Mew dengan lembut.
"I'm a baby." kata Gulf sambil menatap mata Mew dan mengedip ngedipkan matanya lucu
"ha..ha..ha.. Kenapa beneran jadi bayi? Aku gak bisa urus bayi loh, aku gak bisa ganti popok juga." ujar Mew
"ih Mew.." Gulf memukul Mew lagi kali ini di bagian lengannya yang dengan refleks Mew memegang lengannya sendiri
"kamu kenapa jadi suka mukul?"
"habisnya kamu nakal." gumam Gulf sambil mengembungkan pipinya lucu.
"yaudah, aku gak nakal lagi." Mew akhirnya ngalah
Akhirnya dia ngalah, kayaknya aku harus berperilaku kayak bayi supaya Mew luluh. Ya walau gak suka di panggil bayi. -batin Gulf
"kenapa senyum-senyum gitu, seram lihatnya. Apa kamu rencanain sesuatu ya sama aku?" tanya Mew dengan curiga pada Gulf. Gimana gak curiga, Gulf tiba-tiba diam terus senyum-senyum sendiri seperti memikirkan sesuatu, senyumnya itu senyum yang beda gitu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Life With Devil ( mewgulf ) S1 segera dibukukan
Romansa21+ (MATURE CONTENT) Gulf adalah seorang pria sederhana yang di tinggalkan orangtuanya karna meninggal. Bukan suatu kebetulan, dia bertemu dengan mew sang devil yang ingin membalaskan dendam pada orang tuanya dengan menyiksa gulf. Mew menyuruh orang...