part 9

21.3K 1.7K 174
                                    

Jika setiap orang berpikir tinggal di rumah mewah,atau mansion mewah itu menyenangkan tapi tidak dengan yang dirasakan oleh seorang kanawut traipipattanapong. Sudah sebulan lebih sejak kepergiannya dari Berlin dan sekarang menetap di mansion milik mew ini rasanya seperti dia di penjara tanpa melakukan sesuatu yang salah.

Mansion yang di sebut Penjara oleh gulf ini menyediakan makanan enak setiap harinya, penjara dengan kamar mewah dan fasilitas mewah didalamnya. Itu semua yang dirasakan gulf, tapi dengan bayaran tubuhnya. Jika berpikir tubuhnya dijual, itu salah!

Selama sebulan lebih di mansion milik mew, gulf hanya merasakan penyiksaan terus menerus. Setiap kali mew datang ke kamar gulf, dia pasti akan mengikat gulf lalu memukulnya dengan sabuk atau cambuknya. Alasannya masih sama, penyiksaan atas meninggalnya orangtua dari mew. Ada pun alasan lain, itu karna gulf selalu membantah perkataan mew atau tidak ingin memakan makanan yang disediakan pelayannya atau karna gulf selalu ingin kabur dari balkon hanya untuk menuju taman di mansion mew yang terlihat menarik untuk Gulf.

Mungkin setiap orang bertanya di benaknya, kenapa seorang gulf tidak mati jika di siksa terus menerus? Jawabannya, mungkin suatu hari jika saatnya datang. Gulf hanya bisa bertahan, dia ingat perkataan orangtuanya bahwa dia akan bahagia suatu saat. Mustahil! itu yang ada dalam benaknya, tapi dia akan terus bertahan dan menahan penyiksaan dari mew pada tubuhnya.

Siapa suruh dia tidak membunuhku, jika dia terus menahanku seperti ini aku akan terus membantah setiap aturannya. Mungkin aku akan kebal atas cambukan cambukannya. Lihat diriku, sudah seperti daging steak panggang yang banyak bilur di tubuhnya, dan siap di lahap kapan pun si devil itu mau. -batin gulf

Kali ini gulf berusaha kabur lagi dari balkon kamar hanya untuk ke taman yang penuh bunga di mansion itu. Gulf sangat bosan di kamar, tidak ada ponsel dan hanya ada tv yang acaranya sangat membosankan. tidak tau dapat keahlian ninja dari mana dia bisa melewati lantai dua mansion mew. Sebelumnya tak ada yang dapat membantah mew sebanyak yang gulf lakukan, tapi yang dilakukan oleh iblis pembunuh itu hanya menghukum gulf dengan cambukan. Dia masih dalam prinsipnya tak ingin membunuh Gulf, dia ingin Gulf mati perlahan karna penyiksaan.

Setelah cukup sulit turun dari lantai dua menuju lantai satu, gulf akhirnya menapakkan kakinya di rerumputan mansion tanpa alas kaki. Senyum bahagia terukir di bibirnya saat tau di sudah berada di bawah.

Kau hanya membuang uangmu menyuruh bodyguardmu berjaga di depan pintu kamarku -batin gulf dengan bangga.

"where do you want to go, naughty boy?" seru lelaki dengan suara khasnya yang Gulf ingat selama ini.

Gulf membalikkan badannya saat mendapati suara bariton dengan nada intimidasi dari lelaki yang sering disebutnya iblis itu. Lelaki itu menatapnya tajam dengan tangan yang berada di kedua saku celananya sedang menunggu jawaban dari gulf.

"aku-- aku-- akkhh shit"

"kau mengumpat padaku, tuan kanawut?" tanya Mew dengan kesal.

"aku-- tidak, mana berani aku mengumpat pada Mr. Mew yang terhormat ini." ujar gulf dengan nada sedikit mengejek di setiap kalimatnya.

Mew menghembuskan nafasnya, lalu dengan cepat mengambil senjata api di saku belakang celananya sembari tangan kirinya menarik gulf untuk membelakanginya lalu mengunci batang leher gulf dengan tangan kirinya sedangkan tangan yang lain menodongkan pistol itu kekepala gulf. Nafas gulf mulai gusar, jantungnya berdegup sangat kencang.

"tapi kau sangat berani membantah perintahku. Apa aku harus memasungmu tuan kanawut, agar kau tidak bisa kemana mana? Kau selalu memancing kemarahanku." ujar Mew

Life With Devil ( mewgulf ) S1 segera dibukukanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang