⚠️part ini sedikit lebay, serius ini terlalu lebay atau manis tapj yasudah nikmati saja.
"Mew.. anak-anak tiduri di samping kamu aja. Kamunya juga masih sakit ini masa Alex dan Axel di biarin di atas kamu. Nanti kalau anak-anak ketularan sakitnya kamu gimana? Lebih baik aku saja yang ada di atas kamu." Ujar Gulf sambil memperhatikan anaknya yang dengan nyamannya berada di atas tubu Mew.
"Tidak apa-apa, nanti kalau aku angkat salah satunya pasti yang satunya terbangun Kana. Mereka tidak akan sakit, aku kan tidak flu."Kata Mew sambil mengelus elus punggung kedua anaknya. "Dan semalaman kamu sudah tidur di atasku, sekarang gantian anak-anak yang tidur." Lanjut Mew.
"Ck." Gulf berdecih. "Tapi Kamu kenapa bisa sakit seperti ini? Apa karena kamu tidak minum susu dari sumbernya?" Tanya Gulf
"Sakit kan bisa datang kapan saja, kalau masalah susu, aku mau minum susu apa dari sumbernya?" Tanya Mew sambil tersenyum menanggapi Gulf. Mew tau maksud Gulf, tapi dia hanya ingin menggoda Gulf dengan berpura-pura bertanya. Lagian, akhir-akhir ini Gulf sangat aneh dengan terus berbicara tentang susunya.
"Ini susu aku yang ada disini, kamu tidak minum susu aku jadi kamu sakit tidak punya tenaga, kurang energi, kurang protein juga pasti. Anak-anak tidur di samping kamu saja, biar kamu mau nyusu sini. Kasihan kamu kalau sakit." Gulf bersiap membuka bajunya namun Mew menahannya sambil tertawa. Ingin sekali dia menciumi Gulf karena sikapnya yang lucu. Tapi anak-anaknya masih berada di atasnya.
"Sayang astaga, tunggu Alex dan Axel bangun ya." Kata Mew memperingati membuat niat Gulf yang ingin membuka bajunya terhalang.
"Lama banget nunggu anak-anak bangun. Nanti sakit kamu semakin parah kalau tidak segera minum susu." Ucap Gulf dengan wajah cemberutnya.
"Sabar sayang. Ya.." Balas Mew masih terus mengelus punggung Alex dan Axel sedangkan tangan satunya meraup pipi Gulf lalu mengelusnya.
"Kamu Sayang banget ya sama Alex dan Axel?" Tanya Gulf sambil ikut mengelus punggung anak-anaknya dengan dirinya yang duduk di pinggir kasur tepat di samping Mew.
"Mereka anak-anak aku, Kana. Wajar aku sayang mereka." Tanya Mew.
"Anak-anak aku juga ya, Mew." Ujar Gulf sambil memajukan bibirnya dan menatap Mew cukup sinis.
"Iya anak-anak kita. Yang dalam perut juga anak kita." Seru Mew dengan satu tangan mengelus perut Gulf.
"Tidak, ini anak aku saja. Karena aku sudah tidur dengan orang lain dan terjadilah dia." Kata Gulf sambil mengelus perutnya dengan senyuman.
"Tidur dengan siapa?" Tanya Mew dengan nada biasa tanpa memperlihatkan rasa cemburunya bahkan tak ada rasa amaarah di wajahnya. Tangan besarnya masih setia mengelus punggung serta menepuk bokong sang anak dengan lembut agar sang anak tak terganggu dengan percakapanya dengan Gulf.
"Dengan Daniel, ehh Gerald sepertinya, atau Albert?" Ujar Gulf berpura-pura berpikir.
"Kamu main dengan tiga pengawalku?" Tanya Mew
"Hmm.. seru." Jawab Gulf dengan senyuman jahil di wajahnya.
"Bawa sini ponselku." Pinta Mew seraya mengulurkan tangannya.
"Tidak bisa, ponselmu sudah aku simpan sampai kamu sembuh." Kata Gulf seraya menatap Mew dengan tatapan kemenangan.
"Baiklah." Mew pun segera mengambil ponsel Gulf yang terletak di atas meja lalu menelfon Daniel.
"Ponselku, mau kamu apakan?" Tanya Gulf yang penasaran.
"Ssstt, nanti anak-anak bangun." Ujar Mew
KAMU SEDANG MEMBACA
Life With Devil ( mewgulf ) S1 segera dibukukan
Romance21+ (MATURE CONTENT) Gulf adalah seorang pria sederhana yang di tinggalkan orangtuanya karna meninggal. Bukan suatu kebetulan, dia bertemu dengan mew sang devil yang ingin membalaskan dendam pada orang tuanya dengan menyiksa gulf. Mew menyuruh orang...