LWD2-06

15K 1.1K 180
                                    

Hello... I'm back..

Ternyata tak sampai berhari-hari aku meninggalkan wattpad ini. Terimakasih untuk segala semangat yang kalian berikan. Terharu banget baca-baca komen kalian 😭🤧

Ini jangan sampai ada yang ngira aku dapat sugar daddy terus langsung beli ponsel 😒 hadehh..

Intinya aku sudah punya yang baru hihi.. Dan ya timaaci untuk ponsel lamaku yang selama ini menemani hari-hariku. Trimaksih sudah bertahan terlalu lama, bahkan sudah sering jatuh ke air maupun got. Sebenarnya itu ponsel baru aku bangga"in kemarin eh tiba-tiba mengulah. Sudahlah, intinya jangan terlalu membanggakan sesuatu. So......


Happy reading!!

saat ini tepat jam 1 pagi Mew terbangun dari tidurnya, dilihatnya Gulf sudah tertidur lelap di sampingnya. lebih tepatnya di pelukan Mew dengan kepala Gulf di atas dada Mew. setelah berdebat sebentar sebelum tidur karena Gulf ingin tidur di ketiak suaminya itu tapi Mew tak memperbolehkannya untuk tidur di ketiaknya. Mew takut Gulf kesusahan bernafas saat berlama-lama berada di ketiaknya. tapi Gulf kekeh tetap ingin mencium harum ketiak suaminya itu. Mew pun akhirnya mengalah dan setelah dirasanya Gulf tertidur, Mew langsung mengangkat kepala Gulf untuk berada di atas dadanya.

"Tidur aja bisa semanis ini." gumam Mew sambil mengelus pipi suaminya itu. dia pun memindahkan kepala Gulf ke atas bantal dengan perlahan karena dirinya ingin pergi ke ruang kerjanya yang terletak di lantai satu.

Setelah memindahkan kepala Gulf ke bantal, Mew mengambil ponselnya di atas nakas. Lalu menelfon Albert yang ntah saat ini sedang tidur atau masih menjaga di mansion. Albert dan pengawal Mew yang lain punya jadwal masing-masing untuk menjaga mansion. Terkadang jika Albert tak punya jawdwal pun, dia juga tetap terjaga.

Mew pun duduk di pinggir kasurnya lalu mengetikkan sesuatu disana. "Albert, apa kau sudah tidur?" tanya Mew pada pengawal kepercayaannya itu.

"tidak tuan Mew, saya masih berjaga di ruang tamu bersama Gerald dan Daniel." ujarnya di sebrang sana.

Ya, Albert, Gerald dan Daniel masih berjaga di ruang tamu. Lebih tepatnya mereka sengaja tidak tidur karena sedang bermain kartu di ruang tamu bersama dengan kopi dan cemilan mereka. Mew juga tak pernah melarang mereka untuk memakan apapun yang tersedia di lemari pendingin mansion. Tetapi jika itu milik Gulf, seperti ice cream atau hal-hal manis yang dibeli nya untuk Gulf jangan pernah di sentuh.

Lemari pendingin di dapur mansion tidak hanya satu, tapi Gulf sering menaruh makanannya sembarang saja di lemari pendingin. Jadi bisa dikatakan, makanan Gulf menyebar tidak hanya di satu lemari pendingin. Jadi mereka, para pengawal harus bertanya terlebih dahulu jika ingin mengambil cemilan dari kulkas. Sudah aturan Mew seperti itu, padahal Gulf sendiri tak jadi masalah kalau makanannya di ambil.

"keruangan kerjaku sekarang." ujar Mew lalu mematikan panggilannya sepihak.

"aku mau keruang kerja tuan Mew, mau titip sesuatu?" tanya Albert pada kedua pengawal itu, Gerald dan Daniel.

"mau nitip apa? Disana saja cuma ada kertas-kertas." ketus Gerald pada Albert yang saat ini sudah berdiri.

"siapa tau kalian mau makan berkas-berkas tuan Mew, agar kaya sepertinya." seru Albert membuat kedua pengawal itu menjengahkan mata. Dengan gaji sebesar itu, bahkan pengawal-pengawal Mew sudah bisa di bilang punya banyak uang.

"pergi sana, tuan Mew tidak suka menunggu." usir Daniel seraya menyesap kopinya.

"dia suka menunggu, tapi hanya menunggu Gulf." kata Albert seraya tersenyum mengingat betapa cintanya Mew pada Gulf.

Life With Devil ( mewgulf ) S1 segera dibukukanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang