Perhatian: tidak jadi end, aku iseng aja hehe. Maaf ya 🙂
Saat ini Albert masih di ruangan Carlen. Dia masih terus berada di pelukan Carlen. Bukan hanya Mew yang merasa sedih, Albert juga.
"albert itu telfonmu berdering." ucap Carlen
Albert pun segera mengangkat ponselnya. Setelah beberapa saat menelfon dia segera pamit dari ruangan Carlen dan memeluk Carlen sekali lagi.
"tuan Mew." seru Albert saat tengah sampai di ruangan Mew.
"antarkan aku pulang, aku benar-benar tidak bisa membawa mobil." titah Mew.
Saat ini keadaan Mew sangat mengkhawatirkan. Mendengar mobilnya masuk kedalam jurang sesaat setelah melewati trowongan fehmarnbelt dia langsung kalut. Mobil itu mobil yang di pakai untuk menjemput Muiza ke bandara. Memang trowongan itu terdapat jurang di sebelah kirinya. Tidak tau gimana kejadian pastinya tetapi polisi menelpon Mew langsung karna mengetahui plat mobil yang jatuh ke jurang adalah milik Mew.
"tuan Mew, anda harus kuat. Muiza, Gulf dan Gerald sama sekali belum ditemukan jadi masih ada kemungkinan mereka hidup." kata Albert yang saat ini sedang mengemudi mobil menuju mansion.
"aku harap begitu." jawab Mew seraya melihat keluar jendela mobilnya.
Sampainya Mew di mansion, dia langsung didatangi oleh Michael adiknya. Michael sudah yakin kakaknya pasti sudah tau tentang berita itu, dan dipastikan kakaknya kacau saat ini.
"kak, are you okay?" tanya Michael.
"seperti yang kau lihat, Mich." jawab Mew
"ayo duduk dulu kak, kita juga masih belum dapat berita pastinya." ujar Michael
Mew, Michael dan Albert pun duduk di ruang tamu menenangkan diri sembari menunggu berita tentang Muiza, Gulf, dan Gerald. Albert sudah mengkerahkan seluruh bawahannya untuk ikut menyelidiki. Mew, yang awalnya ingin ikut mencari ketiga orang itu di tahan oleh Albert karna sudah pasti Mew saat ini lagi lemah. Biarlah pihak berwajib, serta anak anak buah Mew yang ikut mencari mereka bertiga.
Hari semakin malam, berita di media semakin ricuh karna sosok adik dari Mew suppasit dan Michael sevimack mengalami kecelakaan tetapi sosoknya belum kelihatan bersama dua lainnya. Berita tersebut tentu membuat Mew semakin tidak tenang. Dia bukan hanya memikirkan adiknya dan kekasihnya dia juga memikirkan pengawalnya. Gerald itu sosok yang banyak membantu selain Albert dan Daniel.
Sejam lebih, dan mereka bertiga masih di ruang tamu memantau berita.
"kak, makan dulu kita ini sudah malam." bujuk Michael.
"makan deluan aja Mich, aku sama sekali tidak bernafsu." jawab Mew seraya menyandarkan tubuhnya di sandaran sofa.
Tak berapa lama dari arah pintu terdengar suara orang, yang membuat ketiga orang yang sedang di sofa melihat ke arah pintu masuk mansion.
"kakak." panggil sosok wanita yang sangat di sayangi serta di khawatirkan oleh Mew.
Ketiga orang yang sedang duduk tadi langsung berdiri. Wanita yang memanggil tadi sedikit berlari ke arah Mew kemudian memeluknya dengan erat lalu bergantian dengan Michael dan Albert.
"Muiza, kamu baik?" tanya Michael.
"baik kak, nanti deh aku ceritain." ujar Muiza.
Kemudian Gerald mendekat kepada Mew dengan kepala yang berdarah dan kaki yang pincang. Dia memohon maaf pada Mew karna tak bisa menjaga Gulf dam Muiza dengan baik hingga terjadi kecelakaan.
"Tuan Mew, maafkan saya. Ini semua karna saya tak dapat mengemudi dengan baik." ucap Gerald
Mew menatap Gerald lalu memeluknya, Mew tak pernah memeluk pengawalnya seperti sekarang ini. Tapi ntah kenapa Mew tidak marah malah memeluk Gerald bagaikan teman.
KAMU SEDANG MEMBACA
Life With Devil ( mewgulf ) S1 segera dibukukan
Romance21+ (MATURE CONTENT) Gulf adalah seorang pria sederhana yang di tinggalkan orangtuanya karna meninggal. Bukan suatu kebetulan, dia bertemu dengan mew sang devil yang ingin membalaskan dendam pada orang tuanya dengan menyiksa gulf. Mew menyuruh orang...