"kana..." panggil Mew dengan suara yang cukup kuat saat sampai tepat dimana Gulf berada. Suaranya menggema di ruangan besar itu. Dilihatnya ruangan itu kosong tak ada orang satupun dan hanya satu kursi dengan tali diatasnya. GPS yang di tuju tepat di mana Mew datang saat ini, dan dia tak mungkin salah.
"kana... Kana.." panggil Mew terus menerus.
"tuan Mew, sepertinya tempat ini kosong. Aku sudah memeriksa semuanya tapi tak ada satupun orang disini.
"tak ada? Bagaimana bisa? Jelas tertera GPS Gulf menunjukkan dia disini." ujar Mew dengan nada kesal, dirinya sudah dibatas kesabaran.
"aku akan memeriksanya kembali." kata Albert dan berlalu pergi.
Mew pun perlahan lahan masuk kedalam ruangan besar itu, melihat sekeliling ruangan itu. Tiba-tiba ponselnya berbunyi pertanda ada pesan masuk.
Pesan tersebut bertulis 'kau sudah datang ketempat yang tepat, tapi Gulfmu aku pinjam dulu. Saat ini dia dibawah kendaliku. Tunggu beberapa saat lagi, dan kau bisa menemukannya.'
"Verdammt." umpat Mew saat dibacanya pesan dari nomor yang tidak dia kenal.
Lelaki itu sebenarnya sadar dengan siapa dia berurusan, tapi dia tidak peduli. Dia hanya ingin membalaskan dendamnya. Hal yang dipikirkannya saat ini harus membuat Mew mati.
"tuan Mew aku sudah mencari keseluruh tempat, tetap saja sama tidak ada siapapun disini." ujar Albert.
Tiba-tiba Gulf muncul ntah dari mana, dia membawa senjata api ditangannya. Matanya tajam, dan wajahnya cukup menyeramkan. Tatapannya hanya terfokus pada Mew, didalam matanya terdapat amarah dan kebencian pada kekasihnya itu.
"Kana.." ujar Mew, cukup senang dirinya karna melihat Gulf. Sekitar sudah 5 langkah dari Mew, Gulf berhenti berjalan. Dia tak menyambut Mew sama sekali.
"Kana.. Ayo kita pulang, tidak aman disini untukmu." kata Mew sambil berjalan mendekat.
"berhenti!" perintah Gulf
Mew menatap Gulf intens, dan dia tau apa yang sudah orang itu lakukan pada Gulf.
"tuan Mew, Gulf-" ucapan Albert terpotong oleh Mew yang sedang menatap Gulf intens.
"sabar, dia dibawah pengaruh orang itu. Ntah apa yang dilakukan orang itu pada Gulf." kata Mew
"seperti terhipnotis?" tanya Albert
"seperti itu." jawab Mew.
"Mew Suppasit.. Wow ternyata kau datang. Sangat mudah memancingmu ternyata." kata sosok lelaki muda yang tiba-tiba saja datang dari arah yang sama dimana Gulf datang.
"Jorn, aku sudah yakin itu dirimu. Apakah ibu mu baik saja?" tanya Mew sengaja berbasa basi padahal dia sangat benci melakukan hal itu. Bukan gayanya untuk berbasa basi, dia orang yang langsung melakukan tujuannya.
"ya dia baik, untungnya kau tak membunuhnya seperti kau lakukan pada ayahku, Mew." ketusnya dengan raut wajah marah saat mengingat ayahnya tak ada lagi di dunia ini karena dibunuh oleh lelaki yang ada di hadapannya saat ini.
"aku hanya berurusan pada ayahmu, Jorn bukan pada ibumu ataupun dirimu. Ibumu adalah ibu yang baik, beruntung kau masih mempunyainya. Kau tidak tau gimana ayahmu dibelakang kalian." kata Mew.
"kau saat ini sudah berurusan padaku, karna kau telah melenyapkan ayahku dan ayahku adalah ayah yang baik." kata Jorn
"tentu, aku berurusan padamu saat ini karna kau mengusik kekasihku." kata Mew sambil memasukkan tangannya kedalam saku celananya.
Mew sungguh sangat santai, dia tak menanggapi Jorn dengan nada marah atau kesal. Jorn yang mendapat tanggapan santai Mew, sangat geram terhadapnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Life With Devil ( mewgulf ) S1 segera dibukukan
Romansa21+ (MATURE CONTENT) Gulf adalah seorang pria sederhana yang di tinggalkan orangtuanya karna meninggal. Bukan suatu kebetulan, dia bertemu dengan mew sang devil yang ingin membalaskan dendam pada orang tuanya dengan menyiksa gulf. Mew menyuruh orang...