Pagi hari pun tiba, beberapa pelayan mansion seperti biasa membersihkan mansion. Salah satu pelayan yang bertugas membersihkan area meja makan, mendapatkan ice cream yang terjatuh di lantai dengan sebotol madu yang bercampur dengan ice cream yang sudah mencair.
"ice cream? Tidak biasanya ada ice cream tumpah disini." seru sang pelayan wanita.
"mungkin tuan Gulf, kan dia yang suka nyemilin ice cream. Aku juga sering lihat tuan Gulf mendap-mendap tengah malam ngambil ice cream dari lemari es. Lucu kayak anak kecil." kata salah satu pelayan yang melihat temannya membersihkan ice cream yang tumpah.
"tuan Mew tidak tahu?" tanya pelayan tersebut
"aku tidak tahu kalau hal itu. Yasudah ayo kembali bersih-bersih." ujar sang pelayan kemudian pergi meninggalkan temannya yang sedikit penasaran.
"eh ice cream?" Tanya Muiza saat baru keluar dari kamar menuju meja makan dan dilihatnya pelayan di mansion tersebut membersihkan sisa ice cream
"iya, semalam kak Mew sama Gulf makan ice cream disini." ujar Michael sambil berjalan gontay karena baru bangun untuk mengambil minum di atas meja lalu meminumnya dalam sekali teguk. Tenggorokannya pun terasa segar.
"bagaimana kau tau?" tanya Muiza sambil melirik sang kakak kedua.
"semalam aku ingin mengambil minum, saat aku mau masuk kamar sekilas melihat kak Mew dengan Gulf ke dapur lalu ke meja makan sambil membawa ice cream sepertinya. Setelah itu aku langsung masuk kamar saja." jelas Michael
"hemm, padahal semalam aku juga pengen nyemil ice crean tapi malas keluar kamar. Kalau tau ada kak Mew sama Gulf, seharusnya aku keluar kamar aja." kata Muiza seraya memanyunkan bibirnya.
"ya salahmu,semua tersedia tapi kau malah senang dengan kemalasanmu." ejek Michael
"ish, Michael kayak kau tidak saja." ketus Muiza.
Sementara yang dilantai satu mansion sibuk dengan membahas ice cream dan orang yang memakannya. Kedua orang yang di bicarakan masih tertidur pulas, lelah karena hal yang mereka lakukan di malam hari. Bayangkan saja, berapa kali mereka ejakulasi pada malam itu. Syukurnya saat ini adalah sabtu, hari weekend. Jadi, mereka puas tidur tidak memikirkan kerjaan di kantor.
"ngh.." lenguh Gulf sambil memperbaiki posisi tidurnya yang mungkin tidak nyaman saat ini. Dia menelusupkan lebih dalam wajahnya pada ceruk leher Mew. Aroma Mew seperti biasa menyamankan dirinya. Mew yang merasakan Gulf ingin masuk lebih dalam ke lehernya sedikit membuka akses sembari mengeratkan pelukannya pada Gulf. Gulf tersenyum sekilas lalu kembali tidur.
Tepat pukul 10.30 am, Mew yang biasanya disiplin waktu yang selalu bangun pagi kini malah bangun kesiangan. Pertama buka mata, dirasanya masih ada sosok yang memeluknya. Sosok yang sangat dicintainya itu masih berada di alam mimpinya saat ini.
"tidurnya kayak gini, masih nafaskan?" gumam Mew sambil menjauhkan wajah Gulf dari leher nya. Dilihatnya wajah bayi itu sedang tertidur pulas, seraya menggerakkan bibirnya karna sedikit terusik. dengan lembut Mew mengelus pipi kekasihnya itu sambil tersenyum.
"nghhh.." lenguh Gulf seraya memajukan bibirnya dan membuat posisi badan dan tangannya menjadi terlentang. Hal yang membuat Mew ingin tertawa di pagi menjelang siang ini. Posisi tidur Gulf saat ini sangat aneh menurutnya.
"apa jika aku tak memeluknya dia akan seperti ini?" gumam Mew lagi seraya menggelengkan kepalanya. Mengabaikan Gulf yang tidur, Mew langsung ke kamar mandi untuk membersihkan sekaligus menyegarkan tubuhnya.
Setelah membuka seluruh bajunya, air dingin dari shower turun langsung mengenai seluruh badannya. Memakai sabunnya, lalu memberi shampo pada rambutnya. Mew kemudian membasuh badannya lagi dengan air shower.
KAMU SEDANG MEMBACA
Life With Devil ( mewgulf ) S1 segera dibukukan
Romance21+ (MATURE CONTENT) Gulf adalah seorang pria sederhana yang di tinggalkan orangtuanya karna meninggal. Bukan suatu kebetulan, dia bertemu dengan mew sang devil yang ingin membalaskan dendam pada orang tuanya dengan menyiksa gulf. Mew menyuruh orang...