Masih kesal dengan Mew yang telah 'memperkosa' nya malam itu, Gulf benar-benar mendiami Mew bahkan dirinya tak menggubris satupun sapaan Mew, candaan Mew, ajakan sarapan pagi dari Mew bahkan berangkat kantor saja Gulf sendiri. Semenjak dari ruangan Mew malam itu, dan melihat isi laci Mew, Gulf tak menemukan hal penting karena Mew langsung datang. Dan sejak malam itu juga Gulf masih saja diam pada Mew.
Daniel bahkan dilarangnya untuk mengantarnya hingga ke kantor. Di kantor pun Mew berusaha mencuri perhatian Gulf namun tetap tak di perdulikannya. Mew sebenarnya bingung dengan Gulf yang seperti ini. Ya dia tau dia salah karena melakukan hal kasar pada suaminya. Tapi bisakah Gulf hanya memukulnya sampai berdarah tapi dengan balasan mau berbicara padanya saat ini karena dirinya sudah frustasi dengan Gulf.
"Nikahi wanita aja harusnya." Dumel Mew
"Gak waras!"
Seseorang dari pintu masuk terlihat sedang berdiri menatap lelaki dengan wajah tegas itu sedang sangat kacau. Tak seperti biasanya yang rapih, ini bahkan dirinya terlihat seperti orang gila karena berbicara sendiri.
"Siapa yang memberimu izin kesini?"
"Tak ada." Jawabnya seraya berjalan masuk untuk lebih mendekati pria 'gila' yang baru saja berbicara sendiri.
"Pergilah!"
"Seenakmu saja menyuruhku pergi." Ketusnya tak terima
"Lalu apa maumu kesini?"
"Meminjam uang." Serunya sambil duduk di kursi yang berhadapan dengan Mew.
"Kau sudah bangkrut? Atau orangtuamu tak punya uang lagi untuk menghidupi anak seperti mu?" Ejeknya dengan nada suara angkuhnya. Namun orang tersebut tak perduli dengan omong kosong lelaki di depannya ini.
"Bukan seperti itu."
"Lalu buat apa kau kesini tiba-tiba? Pergilah aku sedang banyak urusan." Usir Mew
"Urusan apa yang kau maksud, beberapa menit lalu aku sudah memperhatikan mu tapi kau tak ada melakukan apapun."
"Jika kau ingin meminjam uang pergilah ke bagian keuangan."
Dengan mudahnya Mew mengatakan hal seperti itu, padahal dia tau betul tidak mungkin bisa semudah itu mengambil uang dari perusahaannya apalagi tanpa akses dari dirinya.
"Benar-benar tak waras." Gumam lelaki itu
"Atau minta saja pada Kana, uangnya banyak." Ujar Mew seraya membuka laptopnya dan mulai mencari-cari sebuah file disana.
"Perlu menculik anaknya atau boleh menculik papa nya ini agar mendapat uang?" Goda lelaki itu mengingat Gulf pernah memberi 10 juta euro pada penculik dulu.
Brak
"Jangan sesekali kau menyentuh anak dan suamiku atau kau tak akan hidup tenang sampai kau meminta ku membunuh dirimu sendiri." Ancam Mew
"Woohh sabar kakak ipar, aku hanya bercanda tenangkan dirimu. Adikmu sudah lebih dari cukup untuk ku." Mew pun mendudukan kembali dirinya yang tiba-tiba saja berdiri tadi karena mendengar omongan lawan bicaranya.
"Nanti aku transfer uang yang kau butuhkan. kirimkan saja aku pesan, berapa yang kau inginkan lalu jangan pernah temui adikku lagi dan sekarang pergilah." Usir Mew untuk kesekian kalinya.
"Aku hanya bercanda, kau terlalu sensitive hari ini. Aku hanya ingin mengajakmu ke perpisahan masa lajang." Tawarnya dengan penuh semangat tidak memperdulikan wajah Mew yang sudah kusut.
"Bastin! Kau sudah tau aku punya suami dan dua anak dan sekarang kau datang hanya untuk mengajakku ke perpisahan masa lajang? Sekarang kau pergi atau kaki dan tanganmu tidak lengkap saat keluar dari sini." Ancam Mew yang langsung membuat Bastian segera berdiri dari duduknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Life With Devil ( mewgulf ) S1 segera dibukukan
Storie d'amore21+ (MATURE CONTENT) Gulf adalah seorang pria sederhana yang di tinggalkan orangtuanya karna meninggal. Bukan suatu kebetulan, dia bertemu dengan mew sang devil yang ingin membalaskan dendam pada orang tuanya dengan menyiksa gulf. Mew menyuruh orang...