part 58

13.1K 971 193
                                    

"Mew ada yang ingin aku katakan." ujar Gulf tepat saat Gulf baru aja duduk di atas kasur.

"katakan saja!" balas Mew masih sibuk dengan ponselnya. Ntah apa yang dilihatnya di ponselnya itu.

"hem.. Mau kasih tau yang mana dulu ya?" gumam Gulf seraya menaruh jari telunjuknya di pelipis dan sedikit menggaruknya.

"yang mana aja!" jawab Mew.

"Mew.. Ish.." bentak Gulf karna Mew masih saja sibuk dengan ponselnya.

"kenapa?" tanya Mew terkejut langsung menyingkirkan ponselnya dan memiringkan badannya untuk menatap Gulf.

"aku lagi ngomong dilihat, bukan diabaikan." sungut Gulf seraya melipat tangannya di depan dada dan menyandarkan tubuhnya di headboard tempat tidur dengan wajah kesal dan bibir yang mengerucut kedepan.

"aku kan dari tadi jawab, kalau diabaikan tidak ku jawab. Paham tidak?" papar Mew

"tidak! Nah sekarang kamu perhatiin aku ngomong. Aku mau mengatakan sesuatu." seru Gulf sesaat setelah menormalkan wajahnya.

"iya, mau ngomong apa?" tanya Mew dengan lembut

"ih lupa, apa ya tadi..." Gulf berpikiri sejenak tanpa sadar sedikit menggit kuku ibu jarinya. kemudian mengeluarkan suara secara tiba-tiba membuat Mew terkejut. "oh.. Aku mau nanyak ini dulu, siapa yang disukai Bastian? muiza ya, tadi kamu bilangnya adik kamu." seru Gulf sambil mendekat pada Mew dengan senyuman dibibir merah mudanya.

"kamu akan tau nanti! Sudah, hanya itu yang kamu ingin kamu omongkan?" tanya Mew

"oh, sama satu lagi. Tadi sewaktu kamu meninggalkan ku di kursi, ada seorang wanita yang mendekatiku." adu Gulf

"lalu?" tanya Mew sambil menarik Gulf untuk tidur di dadanya.

"hem, hanya itu saja. Apa kamu tak marah?" tanya Gulf, dia menengadah sambil menatap Mew dengan mata kucingnya.

"kenapa aku harus marah? Kamu juga tak menanggapi wanita itu." kata Mew

"lalu kenapa kamu menanggapi wanita yang ada di sampingmu saat itu." ketus Gulf dengan merubah nada suara tak suka pada hal yang terjadi beberapa jam lalu.

"tidak ada, aku juga mengbaikannya. Dia saja yang terus menerus mendekati ku." bantah Mew dengan memainkan rambut serta daun telinga Gulf.

"hemm.. " jawab Gulf hanya dengan mengangguk.

"kamu besok berangkat sama aku ya." seru Mew

"sama Gerald!" titah Gulf

Mew sedikit menunduk, untuk menatap Gulf, "pacarnya kamu, aku atau Gerald? Senang banget berangkat dengannya." kata Mew

Gulf memukul pelan dada Mew, "pacar aku itu Mew Suppasit, yaudah besok kamu antar aku tapi ke kampus." kata Gulf

"kampus? Bukannya kamu harusnya kekantor besok?" ujar Mew dengan bingung

"besok tidak, mungkin lusa." jawab Gulf

"kalau begitu ayo kita tidur! Tidak ada  yang ingin di katakan lagi, bukan?" ajak Mew dan sembari bertanya untuk meyakinkan Gulf

"tidak ada lagi." jawab Gulf

Gulf pun memperbaiki posisi tidurnya begitupun dengan Mew. Gulf  membuat lengan Mew sebagai bantalnya, Mew tak keberatan dengan itu. Dia malah memeluk Gulf dalam tidurnya seraya mencium pucuk kepala Gulf.

Tepat keesokan paginya Gulf bangun terlebih dahulu kemudian langsung mandi. Setelah selesai mandi dia langsung menuju walk in closet. Keluarnya dia dari dalam walk in closet, Gulf tak menemukan keberadaan Mew. Samar-samar di dengarnya suara air dari kamar mandi yang menandakan saat Gulf memakai bajunya, mungkin saja Mew masuk kedalam kamar mandi.

Life With Devil ( mewgulf ) S1 segera dibukukanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang