Perhatian, part ini tidak aku periksa ulang. Jika banyak salah kata atau typo mohon di maklumi.
—————————————————
Terimakasih
Happy reading"Susah banget pakai kursi roda." Kata Mew tiba-tiba hingga membuat Gulf menengadah untuk melihat Mew.
"Maaf." Ujar Gulf lemah, sedikit tersayat hatinya saat mendengar Mew mengatakan hal itu. Dia memang selalu menyusahkan sekitarnya saja. Pikir Gulf.
Haaapp~
Mew tiba-tiba mengangkat Gulf dari kursi rodanya, membuat Gulf langsung merangkulkan tangannya pada leher Mew.
"Lebih bagus aku gendong aja kayak gini, bisa sekalian lebih dekat dengan kamu juga." Kata Mew membuat Gulf tersenyum malu lalu sedikit memukul dada Mew untuk menutupi rasa malunya.
"Mew, ihh nanti kamu lelah kalau gendong aku terus. Tidak apa, aku pakai kursi roda saja." Ujar Gulf merasa tidak enakan pada suaminya itu. Pasalnya Mew pasti sudah lelah bekerja, tidak mungkin dia membiarkan suaminya itu menggendongnya terus menerus.
"Siapa yang bilang kalau aku lelah? Nih kamu lihat, kamu itu ringan." Ujar Mew sambil sedikit menggoyangkan Gulf yang ada ditangannya naik dan turun.
"Mew nanti aku jatuh." Kata Gulf histeris, dia ketakutan saat Mew dengan mudahnya menggerakkan badan Gulf yang ada di gendongannya.
"Gak akan jatuh, kalau kamu jatuh dari tangan aku, kamu bisa bunuh aku. Bahkan aku sendiri yang akan serahkan diri aku ke kamu."Kata Mew dengan nada serius.
"Mew, gak akan pernah aku bunuh kamu. Seram banget, main bunuh-bunuh aja." Ujar Gulf sambil bergidik ngeri.
"Yaudah kamu boleh makan aku kalau kamu jatuh dari tangan aku." Kata Mew
"Memangnya aku kanibal?" Tanya Gulf sambil memanyunkan bibirnya.
"Bukan makan itu maksudku Kana sayang, tapi makan yang lain." Ujar Mew seraya menaikkan alisnya untuk menggoda Gulf.
"Mew lama-lama wajah menyeramkan kamu hanya topeng. Orang-orang yang takut sama kamu, kalau lihat kamu begini gimana ya reaksinya?" Tanya Gulf sambil pura-pura berfikir.
"Itu sebabnya kamu jangan memberi tahukan mereka, aku hanya memperlihatkan ini pada orang yang special." Kata Mew
"Jadi aku special?" Tanya Gulf
"Tentu! Sudah, ayo kita ke kamar. Lama-lama tanganku lelah juga gendong bayi sebesar seperti Kanawut Jongcheveevat." Ujar Mew seraya berjalan menuju lift.
"Ish tadi katanya bisa angkat aku, gak bakal
Kenapa-kenapa tangannya." Ketus Gulf sambil merajuk, dia malas melihat Mew hingga harus mengalihakan wajahnya."Tidak seperti itu sayang, jangan merajuk ya. Aku hanya bercanda sayang." Kata Mew berusaha membujuk Gulf.
"Memangnya Mew Suppasit Jongcheveevat ini bisa bercanda? Sejak kapan? Kamu kan orangnya selalu serius." Omel Gulf.
Tidak tau mengapa, Mew senang saat Gulf mengomelinya seperti sekarang ini. Sudah lama sekali tidak ada yang mengomelinya seperti ini. Mamanya dulu suka mengomeli Mew tapi Mew lebih sering tidak perdulian dan hanya fokus pada dunianya. Untuk saat ini tidak akan dia menyianyiakan kesempatan dapat omelan dari sang suami, orang yang sangat menyayanginya.
"Kenapa senyum?" Tanya Gulf dengan nada marah. Pasalnya tanpa sadar, Mew tersenyum begitu saja.
"Hem? Aku gak senyum." Bantah Mew
KAMU SEDANG MEMBACA
Life With Devil ( mewgulf ) S1 segera dibukukan
Romance21+ (MATURE CONTENT) Gulf adalah seorang pria sederhana yang di tinggalkan orangtuanya karna meninggal. Bukan suatu kebetulan, dia bertemu dengan mew sang devil yang ingin membalaskan dendam pada orang tuanya dengan menyiksa gulf. Mew menyuruh orang...