💚💙💚
Pair : Haknyeon x Juyeon
💙💚💙
Haknyeon bukan tukang ramal, jauh dari kemampuan membaca pikiran orang lain, pun dia tidak ingin melibatkan diri secara mendalam pada permasalahan yang dimiliki oleh orang lain. Tapi ada sesuatu yang dia katakan sebagai intuisi, membuat dia begitu dekat dengan Juyeon.
Si Bodoh yang menyerahkan segalanya saat dia menyukai seseorang, budak cinta hanya ungkapan rendah sewaktu Juyeon dilibatkan dalam percakapan dan menemukan Juyeon lebih mendalam dari apa yang biasa dikatakan sebagai 'budak cinta' sehingga lainnya memanggil 'si bodoh'.
Ah, Haknyeon tidak menemukan situasi ini merupakan waktu pertama namun dia masih tidak meyakini apa yang harus dilakukannya pada Juyeon.
"Juyeon-Hyung" Haknyeon hanya memanggil Juyeon saat dia telah mendudukkan dirinya di sisi laki-laki yang lebih dewasa, berusaha mendapat perhatian
"Kau ada disini?" Menghentikan lamun dan meninggalkan jalanan yang dia pandangi dalam waktu panjang, Haknyeon menyimpulkan dengan lama kerjap yang dia lakukan
"Intuisiku berjalan dengan baik" Bibir Haknyeon membentuk senyuman yang lebar dan memiliki kesan bodoh, hanya mendapatkan angguk sebagai balas Juyeon
"Seandainya intuisiku berjalan dengan baik, aku tidak mengganggunya" Juyeon yang hanya menyalahkan diri sendiri saat sesuatu terjadi diantara dia dan kekasihnya
"Kalian," Haknyeon tidak memiliki pemikirannya, tapi raut wajah Juyeon menggambarkan sedih yang lebih dalam dari waktu lalu atau sebelumnya lagi, "berpisah?"
"Kau menduganya dengan baik" Kata Juyeon, memberikan puji pada Haknyeon tanpa menunjukkan senyum atau sikap yang dapat meringan perasaan Haknyeon
"Pikirmu, dia serius dalam mengatakannya?" Berusaha memunculkan pikiran baik diantara cakap yang memiliki kesan mendung, Haknyeon melihat Juyeon
"Aku yakin dia serius dalam mengatakannya" Juyeon membalas, tidak memiliki ekspresi berpikir dan memasang senyum seperti harapan Haknyeon
"Juyeon-Hyung, mungkin ini adalah waktu kau melepaskannya" Menyerah dari usaha memunculkan kesan baik, Haknyeon membagikan katanya
"Ini adalah waktu dia melepaskan diri dariku" Kepala Juyeon melakukan angguk seperti dia membenarkan kata Haknyeon, walau katanya salah
"Dia tidak pernah mengikat dirinya padamu, Hyung" Haknyeon meralat kata Juyeon, menemukan fakta yang dilihat tidak sesuai dengan katanya
"Kenapa aku merasa sulit saat aku mendengarnya?" Juyeon membentuk senyum dengan bibirnya, kelihatan seperti menertawakan dirinya sendiri
"padahal aku telah mengetahuinya," Pendengaran Haknyeon mendengar tawa yang singkat, hanya melihat kesedihan pada Juyeon di sisinya
"Haknyeon, aku tahu bahwa katamu benar," Mata Juyeon menemukan tatapan Haknyeon yang hanya mengarah untuknya, fokus pada dirinya
"tapi sulit untuk memikirkannya sebagai hal yang benar, bahwa aku hanya menjalani cinta seorang diri." Haknyeon dapat melihat mata merah milik Juyeon
"Juyeon-Hyung, kau tahu kau dapat menangis?" Tangan Haknyeon meraih tangan Juyeon yang mengepal di sisi kakinya, menyentuhnya dengan ringan
"Aku pikir aku tidak," Juyeon menggeleng, menyalahkan diri sebagai alasan perpisahan dan menganggap dirinya adalah karakter jahat yang pantas mendapat sikap buruk
"Kau bukan karakter jahat dalam cerita ini, Hyung. Kau dapat menangis, kau memiliki perasaan" Sedikitnya Haknyeon paham apa yang dirasakan oleh Juyeon, membuka mulutnya
"Bisa aku meminta pelukan?" Tanya Juyeon membuat lengan Haknyeon meraih laki-laki yang lebih tinggi darinya, berusaha menyembunyikan sisi lemahnya dari pandangan lain.
Ini bukan waktu pertama Haknyeon menemukan Juyeon yang memiliki masalah dengan kekasihnya, menenangkan Juyeon daripada berusaha mengatakan fakta buruk mengenai kekasih Juyeon seperti apa yang biasa dilakukan oleh Chanhee tanpa ragu.
Haknyeon tahu Juyeon menutup telinganya dari kata buruk mengenai kekasihnya, maka dia hanya dapat membuka telinga kapanpun Juyeon memilik kata dan berusaha memanjangkan lengan kapanpun Juyeon butuh seseorang untuk merangkul lelahnya.
Bukan posisi Haknyeon untuk mengomentari Juyeon yang melakukan cinta sendiri, menyadari dia sendiri telah menyukai Juyeon dalam waktu panjang dan Juyeon tidak pernah melihat dia melebihi teman.
🔲 complete 🔲
Belakangan ini sering mikir Juyeon jadi budak cinta yang ngga tertolong, tapi malah kepikiran sama judul lagu Kahitna selama nulis cerita ini. Padahal, pairing kesayangan, tapi malah bikin cerita sedih begini (╥﹏╥)
KAMU SEDANG MEMBACA
Favorite
RandomKumpulan cerita dengan Juyeon sebagai Uke. Jangan dibuka, kalo kamu ngga suka.