Late Night Dinner

663 26 0
                                    

💚💙💚
Pair : Juhaknyeon x Juyeon
💙💚💙

Juyeon menemukan dirinya menyingkirkan surai yang menusuk sisi matanya karena angin malam menghembus dengan keras, sebelum dia mendapati Haknyeon yang merapihkan surainya dan menaruh topi pada kepala Juyeon.

Pandangan Juyeon tidak berlama pada sikap perhatian dari Haknyeon, menemukan keranjang ayam goreng dan mi hitam dibawakan oleh si teman satu rumah yang memiliki panggilan 'mesin menghabiskan makan' oleh beberapa orang.

Tangan Juyeon meraih sumpit dan mengaduk mi hitam sebelum dia kembali menyimpannya, memiliki ayam goreng sebagai pembuka dari menu makan larut malam . . .

"Kenapa kau mengaduknya saat kau belum ingin memakannya, Hyung?" Haknyeon bertanya, turut meraih ayam goreng

"Hanya ingin" Kata Juyeon, menatap Haknyeon dengan ayam goreng yang masih berada di mulutnya

"Iya, terkadang aku melakukannya" Bahu Haknyeon menunjukkan dia tidak mengambil pusing

"Kau tidak memiliki minuman bir?" Juyeon menyadari minuman kaleng merupakan jus jeruk

"Ini adalah minuman jeruk dengan kualitas baik" Tangan Haknyeon memperlihatkan ibu jarinya

"Minuman kaleng dari tempatmu?" Tanya Juyeon, mendengar Haknyeon bangga pada Jeju di banyak kesempatan

"Um" Haknyeon sedang menghabiskan ayam goreng dalam mulutnya, hanya menyempatkan angguk

"Aku tidak tahu ada pabrik minuman di Jeju" Komentar Juyeon sebelum dia menyuapkan mi hitam ke mulutnya

"Oh, maksudku," Ada ekspresi geli di wajah Haknyeon saat dia hendak meralat, tersedak dengan ayam goreng

"aku sering meminum ini di Jeju" Lanjut Haknyeon setelah dia menelan ayam goreng

"Oh" Juyeon membulatkan mulut sebelum dia memasukkan mi hitam dengan suap besar

"Tidak ada yang mengambil makananmu, Hyung. Tenang" Kekehan Haknyeon menimbulkan senyum tipis

"Um, aku hanya mempersingkat waktu karena aku belum menyelesaikan tugas" Balas Juyeon

"Kau masih memiliki tugas?" Haknyeon melebarkan pandangan, terkejut dengan nada ringan dari Juyeon

"Iya, padahal aku melewatkan makan malam demi tugas" Juyeon tidak memiliki nada mengeluh

"Apakah menjadi mahasiswa begitu melelahkan?" Khawatir dari murid laki-laki di kelas dua belas

"Dapat melelahkan kalau kau terlalu cemas dan memikirkannya" Balas Juyeon dengan nada ringan

"Tidakkah aku terkejut kalau aku tidak berpikir dan mempersiapkan diri?" Tanya Haknyeon

"Eum, benar" Kepala Juyeon mengangguk satu kali untuk membenarkan tanya dari Haknyeon

"Intinya, aku tidak perlu cemas dengan berlebihan?" Pada akhirnya Haknyeon menyimpulkan sendiri

"Iya. Terlalu mencemaskan dapat membuat situasi baik menjadi situasi buruk" Setuju Juyeon

"Kau pernah mencemaskan perguruan tinggi, Juyeon-Hyung?" Pandangan Haknyeon menilai Juyeon sebagai karakter ringan dan tidak mencemaskan sesuatu

"Aku," Juyeon menunjuk dirinya sendiri dengan sumpit yang memiliki bumbu dari mi hitam

"merasa sulit makan dan tidak dapat tidur selama beberapa hari" Lanjut Juyeon, menerima raut terkejut

"Benarkah?" Tanya Haknyeon, menatap Juyeon dengan melebarkan matanya

"Sungguh. Temanku tidak melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi ini, jadi aku memiliki beberapa kekhawatiran" Juyeon menjelaskan

"Lalu, bagaimana dengan kehidupan perguruan tinggi?" Haknyeon membuka minuman kaleng

"Tidak seburuk apa yang aku pikirkan" Kata Juyeon seraya menyimpan mangkuk di tempat semula

"Kau akan mengerjakan tugas sekarang, Juyeon-Hyung?" Tanya Haknyeon dengan mengulurkan kaleng

"Belum. Otakku memerlukan energi jika aku ingin mengerjakan tugas" Juyeon menjawab

"Ah, tubuhmu belum menyerap energi makanan jadi kau belum mengerjakan tugas" Paham Haknyeon

"Iya" Juyeon menjentik jemarinya dan menempatkan senyum selagi dia menukar tatapan dengan si lebih muda

"Intinya, aku sudah melakukannya dengan baik dan aku yakin kau dapat melakukannya dengan lebih baik" Kata Juyeon

"Makanan?" Tanya Haknyeon, berusaha memahami maksud dari perkataan si lebih dewasa padanya

"Bukan. Kehidupan kuliah" Juyeon menjawab seraya memiliki senyum geli, tawa kecil yang menarik dilihat

"Ah, kehidupan kuliah" Haknyeon mengangguk paham seraya membentuk senyum bodoh di wajahnya.

Pandangan Haknyeon tidak ingin peduli pada beberapa surai Juyeon yang tidak dilindungi topi dan dipermainkan oleh angin malam, tapi Juyeon menyempit mata dan mengembangkan tawa membuat pemandangan indah yang tidak ingin dia lewatkan.

Haknyeon menahan tangannya dari menyentuh sisi wajah Juyeon dan membersihkan noda dari mi hitam, membuat dirinya hanya menatap Juyeon pada banyak kesempatan dan menenggelamkan diri pada manik kelam dengan binar yang dia senangi.

🔲 complete 🔲

Engga tahu kenapa, tapi aku mulai nge ship mereka dan gemes karena ngga ada satupun book yang pairing nya mereka, kalaupun ada ya Haknyeon jadi ukenya Juyeon 😥

FavoriteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang