Side

808 40 0
                                    

💚💙💚

Pair : Hwall x Juyeon

💙💚💙

Hyunjoon meyakini kalimat perpisahan bukan sesuatu yang sukar dibicarakan secara langsung, tidak berpikir bahwa pamit melalui tulisan pena atau kirim pesan elektronik dapat mengurangi rasa perih dari perpisahan.

Beberapa teman memperlihatkan ekspresi sedih tanpa perasaan ragu, teman lainnya menunjukkan senyuman lega dengan sorotan tulus, tapi sosok di depannya membentuk senyuman dan memiliki mata memerah.

Juyeon tidak melakukan apapun saat teman lainnya menenangkan Sunwoo yang menangis, tidak pula merasa geli dengan kelakar Sangyeon pada beberapa waktu sebelum ini.

"Aku akan pergi" Hyunjoon yakin Juyeon mendengar pamitnya pada teman lainnya, tapi dia merasa perlu untuk mengatakannya

"Heum" Kalau Hyunjoon tidak melihat wajah Juyeon, dia akan berpikir bahwa Juyeon menanggapi dingin dan tidak peduli

"Aku ingin pergi" Tidak merasa lega atau senang dengan balasan Juyeon, Hyunjoon mengulangi apa yang dia katakan

"Heum" Juyeon mengangguk untuk menandakan dia tahu dan mendengarkan ucapan pamit dari Hyunjoon

"Juyeon-Hyung, aku pergi" Belum menemukan rasa tenang hingga dia enggan memalingkan tatapan dari Juyeon

"Tidak perlu memperjelas bahwa kau akan pergi" Pandangan Juyeon berpaling dari mata tajam milik Hyunjoon

"Apa?" Hyunjoon memperhatikan Juyeon yang merendahkan pandangan dan berbicara dengan volume pelan

"Tidak perlu memperjelas kau akan pergi" Juyeon mengeraskan suara, namun dia tidak mengubah arah pandangnya

"Aku hanya mengungkap pamit" Balas Hyunjoon, mengerutkan dahi karena tidak mengetahui letak masalah

"Juyeon tidak ingin kau diingatkan bahwa kau akan meninggalkannya" Jaehyun memberi sahutan tanpa dipinta

"Aku tidak meninggalkannya" Tatapan Hyunjoon menyiratkan dirinya merasa tidak setuju dengan sahut Jaehyun

"Kau akan merawat dirimu?" Suara Juyeon membuat Hyunjoon mengembalikan perhatiannya pada sosok di hadapannya

"Iya" Balas Hyunjoon dengan nada yakin, menempatkan pandangannya pada surai Juyeon

"Kau akan baik saja?" Juyeon memberi tanya lain, belum memiliki ingin untuk memindahkan tatapan dari sepatunya

"Iya" Tidak meyakini apa Juyeon mengetahuinya, Hyunjoon menjawab seraya menganggukan kepala.

Tidak ada teman yang berusaha menginterupsi atau mengganggu pembicaraan mereka, membuat Hyunjoon dapat mendengarkan Juyeon menghela nafas dengan kasar.

"Kau akan kembali?" Tanya Juyeon seraya meninggikan wajah, ingin menemukan ekspresi serius milik Hyunjoon

"Tentu" Hyunjoon mengambil satu langkah sebelum dia mengurung Juyeon dengan dua lengannya

"Kau tahu aku tidak meninggalkanmu" Hyunjoon merasakan pakaiannya menjadi basah, Juyeon menangis

"Aku yang meninggalkanmu?" Kagum dirasakan Hyunjoon, tidak mengetahui bagaimana Juyeon berbicara dengan tenang

"Tidak ada siapa meninggalkan siapa" Tolak Hyunjoon, menempatkan senyum geli karena ucapan Juyeon

"Tapi kau harus memberitahu saat kau kembali" Juyeon mengatakannya dengan suara pelan, merasa canggung

"Iya. Kekasihku ini akan mengetahuinya saat aku kembali menghirup udara Seoul" Kata Hyunjoon

"Aku bukan kekasihmu" Penolakan Juyeon menimbulkan senyum Hyunjoon, merasa tergelitik dengan si lebih dewasa dalam dekapnya

"Aku tidak menyetujui perpisahan darimu" Kata Hyunjoon, menolak 'aku memutuskan hubungan agar kau fokus dengan pengobatanmu'

"Kau harus sembuh, dan kembali dengan sehat" Juyeon meredam suara dengan pakaian Hyunjoon, bersikap lucu dan mencicit

"Iya. Aku akan kembali pada sisimu" Hyunjoon membiarkan Juyeon menyentuh sisi pakaiannya dan menangis tanpa suara di dekapnya.

Terluka dengan Juyeon yang memperlihatkan dirinya baik dan berusaha menyembunyikan tangis, Hyunjoon mengharapkan sang kekasih membuka diri dan memberitahu orang lain saat dia memiliki kesulitan selama dia melakukan pengobatan di luar Korea.

Hyunjoon memahami dia harus mendapat kesembuhan untuk diri sendiri, tapi menemukan Juyeon yang bersedih dan begitu mengkhawatirkan dirinya membuat Hyunjoon memiliki alasan lain untuk menerima pengobatan dan merawat dirinya dengan lebih baik.

🔲 complete 🔲

Maaf kalau ceritanya ini terlalu lambat, maaf kalau ada yang tidak suka dengan ceritanya.

Berita Hwall keluar mengejutkanku hingga aku tidak tahu harus mengatakan apa saat mendengarnya, tagar yang diramaikan oleh Deobi maupun KPOPERS dari fandom lain sungguh heartwarming. Stay strong, Deobi ❤

FavoriteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang