Roommate

781 48 1
                                    

💚💙💚

Pair : Hyunjae x Juyeon

💙💚💙

Hyunjae tidak pernah memikirkannya sebelum ini, tapi dia menemukan dirinya terbiasa dengan kehadiran Juyeon yang memiliki senyuman bodoh atau memperlihatkan tindakan ceroboh hingga dia ingin menggerutu pada teman sekamarnya.

Apartemen menjadi sunyi saat Juyeon tidak meninggalkan sepatu dengan sembarangan atau Juyeon tidak membiarkan kompor dengan kondisi menyala, tidak ada Juyeon yang berusaha melakukan sekian hal dalam satu waktu sebelum Hyunjae menegur.

Langkah Hyunjae tidak memburu saat dia mendengar seseorang menekan bel, meski dia merasa lapar dan seharusnya antusias dengan pengantar makanan.

"Aku kembali" Juyeon membentuk senyum selagi dia berusaha membawa seluruh tasnya

"Kau tidak dapat membawa seluruh tas dalam satu waktu" Tegur Hyunjae, menghentikan usaha Juyeon

"Benar" Berdiam untuk melihat tas yang berada di sisi pintu, Juyeon membenarkan setelahnya

"Kau pergi untuk merayakan tahun baru dengan keluarga?" Hyunjae meraih satu tas di dekatnya

"Iya. Kenapa?" Juyeon mengikuti langkah Hyunjae dengan tas besar pada dua tangan

"Kupikir, kau merampok satu toko" Kelakar Hyunjae mendapatkan tawa ringan dari Juyeon

"Aku dan beberapa temanku di kelompok menari ingin bertukar hadiah" Kata Juyeon, menjelaskan

"Tukar hadiah?" Langkah Hyunjae kembali pada pintu depan dan merapatkan benda kayu tersebut

"Iya. Banyak diantara kami belum memiliki pasangan, jadi kami," Hyunjae sudah memahaminya

"Kedengaran menyedihkan" Komentar Hyunjae, menunjukkan sikap yang jujur

"Sejujurnya, berdiam dan tidak melakukan apapun di hari kasih sayang lebih menyedihkan" Balik Juyeon

"Hei, kau menyinggung tradisiku pada hari kasih sayang?" Sikap tersinggung Hyunjae dapat dilihat

"Tidak" Bantah Juyeon dengan tenang, memalingkan perhatian untuk memastikan pintu sudah dikunci

"Tidak?" Tatapan Hyunjae mengawasi Juyeon yang mengumpulkan tas di ruang tengah

"Tidak" Juyeon mengulangi jawaban, saat ini dia meluruskan tatapan polos lagi jujur pada Hyunjae

"Jadi kau akan menyimpan barang-barang ini hingga hari kasih sayang?" Tanya Hyunjae

"Um, aku pikir" Kepala Juyeon mengangguk selagi dia mendengungkan nada

"Bukan masalah selama kau meletakkannya dengan benar" Kata Hyunjae, melihat satu anggukan

"Aku akan menata barangku dengan baik" Ujar Juyeon dengan sikap dia akan bersungguh

"Sebaiknya, kau sungguh melakukan apa yang kau katakan" Hyunjae menatap Juyeon

"Eum, eum, aku akan melakukannya" Balasan Juyeon menimbulkan perasaan gemas

"Kau akan mendapat gerutuku kalau kau tidak melakukannya" Tangan Hyunjae menyentuh surai Juyeon dengan lembut.

Bukan perlakuan yang biasa dia berikan pada teman sekamarnya, beruntung karena Juyeon tidak membesarkan situasi dan ketukan di pintu menarik Hyunjae dari keinginan merutuki diri sendiri atau merasakan canggung.

"Oh, kau memesan makan siang?" Tanya Juyeon yang mendudukkan diri setelah dia menyimpan tas dalam kamar

"Ini adalah porsi satu orang. Aku tidak menyiapkan bagian untukmu" Hyunjae menjawab dan memberi tahu

"Bukan masalah" Juyeon menyandarkan punggung pada bangku, mengistirahatkan tubuh

"Kau sendiri membawa tas dari lantai satu?" Ingatan Hyunjae memberitahu lift sedang rusak

"Tidak, tetangga di sisi ini membantuku untuk membawa tas" Kata Juyeon, menunjuk sisi kanan

"Penghuni baru" Gumam Hyunjae, mengingat laki-laki yang mengenalkan diri pada beberapa hari lalu

"Aku pikir dia kelihatan baik" Puji Juyeon, menunjukkan ekspresi dia memikirkan wajah si tetangga baru

"Kenapa kalau dia kelihatan baik?" Hyunjae bertanya sebelum dia mulai menyuapkan makan

"Tidak apa, hanya ingin memuji seseorang saja" Ah, Juyeon dan pemikirannya yang random

"Kenapa kau harus memuji seseorang yang tidak kau kenal?" Tanya Hyunjae, meraih suap lainnya

"Aku sedang memikirkan dia, jadi aku memujinya" Tidak ada yang salah dengan perkataan Juyeon

"Kau dapat memujiku" Hyunjae merasa aneh untuk merasa tidak senang dengan Juyeon yang memuji orang lain

"Eum," Juyeon menaruh tangannya di sisi wajah selagi dia menatap Hyunjae yang menyuap makanan

"Hyunjae tampan" Pujian sederhana yang biasa Hyunjae dengarkan dari orang lain

"Lalu?" Hyunjae tidak puas dengan pujian sederhana, meski dia menyenangi Juyeon memuji dirinya

"Lalu?" Ekspresi Juyeon menunjukkan dia tidak tahu apa yang perlu dia katakan

"Kau lebih suka aku atau si penghuni baru?" Tanya Hyunjae, berdiam untuk menanti jawaban Juyeon

"Aku lebih suka Hyunjae" Kening Juyeon mengerut, namun tidak memusingkan setelah dia melihat Hyunjae melanjutkan makan.

Hyunjae tahu dia memperlihatkan sikap tidak biasa dan menunjukkan rasa tertariknya pada Juyeon tanda dapat dia hentikan, ingin merutuki dirinya hingga membuat dia tersedak dan melihat Juyeon mengulurkan minum yang diambil dari kulkas.

Ah, Hyunjae harus mengurangi kebiasaan dia berkata Juyeon merupakan orang yang ceroboh karena perkataan ini mulai mengenai dirinya. Tapi bukankah ini aneh dan menggelikan kalau dia mengganti deskripsi Juyeon menjadi 'pemilik senyum manis lagi menggemaskan'?

🔲 complete 🔲

Aslinya idenya mulai muncul ngga lama dari Valentine, jadi ceritanya Juyeon pulang kampung buat Seolnal juga ngelakuin persiapan buat Valentine, tapi aku publish mendekati White Day.

Tapi ngikutin Tradisi Korea, White Day ini waktunya laki-laki yang ngasih hadiah, jadi kayanya ngga masalah juga kan buat aku publish sekarang.

(Maaf ya, isis kepala aku ribut banget, jadi catatan ikut berantakan)

FavoriteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang