Reason

539 24 0
                                    

💚💙💚

Pair : Hwall x Juyeon

💙💚💙

Hwall memperlihatkan ulasan senyum yang memiliki kesan lucu dan tidak berbeda dengan waktu lain, tapi Juyeon menemukan luka kecil di sudut bibir dan lebam yang membiru pada sisi wajah dari teman satu kelas namun memiliki usia dua tahun lebih muda darinya.

Juyeon merasa khawatir karena dia menyimpan pemikiran mengenai Hwall mendapat tindakan aniaya dari murid lain, namun dia singkirkan pikiran ini karena Hwall tidak memperlihatkan sorot takut atau merasa trauma akibat tindakan tidak menyenangkan.

Tidak menyediakan obat merah maupun kasa untuk menangani lebam yang dimiliki oleh Hwall, Juyeon mengganti pakaian untuk meninggalkan unit dan menyimpan dompet di saku celana.

"Kau melakukan perkelahian?" Juyeon memulai percakapan selagi dia dan Hwall menuruni tangga, tidak menghandalkan lift yang tidak diperbaiki dan terabaikan selama beberapa pekan

"Iya" Hwall membenarkan dengan nada ringan, melakukan gerakan mengangguk dan merasa tergelitik saat Juyeon memberi sorotan tidak percaya pada dirinya

"Kau, melakukan, perkelahian?" Juyeon mengulang pertanyaan dengan menekan setiap kata, tidak ingin mempercayai Hwall membenarkan tanya darinya dengan sikap mudah

"Iya, aku melakukan perkelahian" Jawab Hwall tanpa menghilangkan senyum geli karena mata Juyeon menjadi besar dari biasa, begitu menggemaskan menurutnya

"Apa yang membuatmu melakukan perkelahian?" Tanya Juyeon dengan ekspresi bingung, henti memperlihatkan raut terkejut dan melanjutkan bicara dengan nada tenang

"Eung, apakah ini tidak masalah untuk aku katakan?" Balasan Hwall tidak melenyapkan sorot bingung dalam pandangan Juyeon, membuat kedua alis dapat bertemu

"Tentu, aku akan mendengar" Tungkai Juyeon memimpin bunyi langkah yang mengisi ruangan lobi dari gedung unit yang dia tempati dalam beberapa tahun terakhir.

Hwall memiliki senyum dan menyadari kalau pilihan dia mengunjungi unit Juyeon bukan pilihan yang salah, lebih jauh dia tidak mempermasalahkan alasan dia memiliki lebam yang membiru di sisi wajahnya karena selisih pendapat.

"Juyeon-Hyung" Hwall membuka mulut dan membuat Juyeon memiliki pikiran bahwa si lebih muda memberi panggilan padanya, dia menoleh dengan meninggikan alis

"Ada apa?" Pertanyaan Juyeon menimbulkan gelakan tawa dari Hwall saat menyadari jawaban yang dia lontarkan tidak dipahami oleh si lebih dewasa

"Bukan, bukan. Aku tidak memanggil Juyeon-Hyung" Tangan Hwall melakukan gerakan menolak, menyalahkan apa yang diduga oleh Juyeon dengan tawa kecil

"Eh? Kau mengatakan bahwa aku adalah alasan kau melakukan perkelahian?" Juyeon melebarkan mata saat dia menyadari apa yang dimaksud oleh Hwall

"Kau tahu beberapa orang mengatakan hal yang tidak menyenangkan mengenaimu?" Tanya Hwall yang menerima gerakan mengangguk dari Juyeon

"Pembicaraan tidak menyenangkan seperti, aku tidak mendapat nilai dengan cara yang jujur" Kata Juyeon yang menaruh senyum di wajah, senyum seperti dia berusaha menyembunyikan masam

"Kau mendapat nilai karena kau memiliki koneksi dengan petinggi sekolah, aku menahan diri untuk memberi respon" Hwall membuka suara dengan raut tidak senang yang mudah dilihat

"Kau mendapatkan posisi di organisasi kesiswaan karena kau memberi bayaran, aku berpura tidak mendengar" Hwall melanjutkan, masih memperlihatkan ekspresi tidak senang pada wajahnya

"Kau dipilih sebagai perwakilan sekolah karena kau menggoda guru, aku tidak dapat membiarkan tuduhan seperti itu" Tidak lagi memperlihatkan ekspresi kesal, Hwall menyiratkan rasa marah di wajah

"Kau mendengarkan apa yang mereka katakan dan kau memikirkannya, benar?" Pandangan Hwall memiliki pertemuan dengan tatapan Juyeon yang menyiratkan rasa lelah, tidak mengungkapkannya pada orang lain

"Kau melakukan perkelahian karena tidak tahan kalau orang lain membicarakan hal buruk mengenai aku?" Juyeon memberi tanya seraya mendorong pintu kaca dari toko obat yang dibuka selama dua puluh empat jam

"Tepatnya, aku berkelahi karena aku tidak ingin orang lain membicarakan hal buruk mengenaimu" Tidak meyakini apakah suara Hwall ditenggelamkan suasana dalam toko obat atau Juyeon berpura tidak mendengar

"Apa yang menarik dariku?" Balas Juyeon setelah dia menemukan suasana ramai dari orang-orang yang melakukan antrian, memberi tatapan pada Hwall yang memperlihatkan raut wajah kalau dia tidak menduga

"Entahlah, aku pikir semua menjadi menarik karena dirimu" Hwall memberi balasan dengan tidak yakin, meski langkahnya tidak mundur setelah dia memutuskan untuk melakukan perkelahian dengan murid mengesalkan.

Juyeon merupakan sosok dewasa yang mendengarkan kalimat Hwall dengan baik dan tidak memberi penghakiman sewaktu Hwall melakukan kesalahan, Juyeon hanya memberi tanya dan membiar Hwall memikirkan apa yang dia lakukan.

Hwall mengetahui Juyeon, membuat dia melakukan pertimbangan dan berusaha memikirkan sekian kali sebelum dia melayangkan kepalan tangan pada wajah dari murid yang menyebarkan cerita tidak menyenangkan mengenai Juyeon.

Tanpa menerima balasan dari Juyeon, Hwall meyakini apa yang dia lakukan hingga dia menaruh senyuman di wajahnya tanpa memikirkan orang lain memberi tatap bingung pada senyum yang dia hasilkan dengan kondisi wajah yang begitu kacau.

🔲 complete 🔲

Awalnya ngga yakin mau publish Hwall x Juyeon, tapi aku nemuin banyak pin Juyeon sama Hwall jadinya aku publish bagian ini juga. Maaf ya, kesannya aku sibuk banget sampe baru update ini.

FavoriteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang