💚💙💚
Pair : Sangyeon x Juyeon
💙💚💙
Sangyeon menahan diri dari menghembus nafas lelah saat dia menemukan sosok laki-laki yang mengenakan pakaian hitam di perhentian bis, dia hanya menundukkan wajah dan tidak membiarkan orang lain menginterupsi waktu tenangnya dengan menaruh earphone pada telinga.
Tangan Sangyeon menyentuh surai dengan tekstur halus dari laki-laki yang dia perhatikan, tidak menunjukkan sorot bersalah atau menyorotkan permintaan maaf di waktu laki-laki itu meninggikan wajah dan memperhatikan seseorang yang mengusik waktu tenang miliknya.
Pergerakan Sangyeon merupakan hal menarik hingga laki-laki yang dia tegur tidak melepaskan perhatian dari Sangyeon yang menempati posisi tidak terisi di sisinya, tidak meminta persetujuan.
"Juyeon" Sangyeon memberi panggilan selagi dia mengembalikan perhatian pada laki-laki yang mengenakan pakaian hitam, menemukan dia hendak melepaskan earphone dari telinga
"Heum" Juyeon membalas seraya menoleh pada Sangyeon, tidak memperhatikan kabel earphone yang dia jejalkan pada saku pakaian dimana dia menyimpan ponsel
"Tidak ada" Bibir Sangyeon mengulaskan senyuman tanpa memiliki rasa bersalah, mengungkap kesan jahil lagi mengesalkan dalam pandangan Juyeon
"Tidak ada?" Juyeon mengulangi perkataan Sangyeon seraya meninggikan alis, namun dia tidak mengambil pusing dan mendenguskan tawa pada detik berikutnya
"Ada apa?" Tanya Sangyeon saat Juyeon tidak lagi menunjukkan ekspresi geli, berdiam dengan raut mendung yang tidak biasa diperlihatkan pada orang lain
"Tidak ada, tidak ada apa-apa" Juyeon menjawab seraya membentuk senyum, meski sorotan tidak fokus menjelaskan bahwa dia bukan merasa 'tidak ada apa-apa'
"Tidak ada apa-apa?" Sangyeon mengulangi balasan Juyeon, memberi sikap bahwa dia tidak percaya pada apa yang dikatakan oleh si lebih muda
"Iya, aku merasa baik" Kepala Juyeon menunjukkan anggukan, meluruskan pandangan pada jalanan sepi dan tidak menaruh lirikan pada Sangyeon
"Younghoon, dimana?" Tanya Sangyeon, tidak menemukan teman satu sekolah yang biasa menghabiskan waktu dengan tetangga di sisi kanan dari ruang apartemennya
"Pergi" Nada bicara Juyeon memiliki kesan tidak acuh, tidak peduli mengenai Younghoon yang biasa menemani dirinya dan melakukan percakapan menyenangkan dalam perjalanan pulang
"Pergi dengan?" Sangyeon tidak memiliki pengetahuan yang luas mengenai sosok 'Younghoon', tapi dia biasa menemukan Younghoon berada di sisi Juyeon pada banyak waktu
"Orang lain" Juyeon menaruh senyuman di wajahnya seolah dia merasa tergelitik dengan balasan yang dia berikan, tapi Sangyeon tidak menemukan binar yang biasa dia temukan dalam manik Juyeon
"Siapa?" Pada banyak waktu Sangyeon menahan diri dari memperlihatkan rasa ingin tahu dengan jelas, tapi Juyeon dan sikap tidak mudah ditebak mengundang perasaan ingin tahu
"Manusia" Telinga Sangyeon mendengar tawa yang dilemparkan oleh Juyeon, ikut menaruh tawa kecil di wajahnya untuk menghargai usaha Juyeon memperlihatkan dia merasa baik saja
"Kau sudah makan?" Berlama dengan pembahasan mengenai Younghoon bukan sesuatu yang baik dan menyenangkan bagi Juyeon, kalau Sangyeon tidak salah dalam menerjemahkan gestur
"Belum" Keadaan tidak menyenangkan dan suasana mendung mulai meninggalkan Sangyeon maupun Juyeon, memperlihatkan senyuman lebar saat bunyi kering dari perut Juyeon mengisi hening
"Ayo makan" Sangyeon meninggalkan posisi duduk dan mengambil langkah, tidak melakukan tolehan untuk memastikan apakah Juyeon mengikuti langkah yang dia ambil
"Perutku memiliki bunyi keras. Tapi aku pikir Sangyeon-Hyung merasa kelaparan, lebih dari aku merasa lapar" Komentar Juyeon saat dia dapat mengikuti gerakan Sangyeon
"Tentu, bahkan aku meninggalkan gedung apartemen untuk mencari makanan" Kepala Sangyeon mengangguk dengan gerakan yakin, menunjukkan rasa antusias dengan memikirkan makanan.
Sangyeon merasakan geli pada sudut bibir di waktu Juyeon menggelakkan tawa dengan bebas, tidak memiliki raut mendung atau sorotan sendu seperti apa yang dia perlihatkan pada waktu Sangyeon mengusik dirinya yang berdiam di tempat perhentian bis.
Tahu kalau dia tidak memiliki kesempatan karena Younghoon sudah mendapatkan posisi yang jelas dalam diri Juyeon, Sangyeon merasa senang kalau dia dapat menghadirkan satu senyum pada wajah Juyeon dalam pertemuan yang mereka miliki.
🔲 complete 🔲
Ide datang dari iklan es krim dengan model laki yang pake baju serba hitam, gapaham darimana ceritanya malah jadi kayak gini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Favorite
RandomKumpulan cerita dengan Juyeon sebagai Uke. Jangan dibuka, kalo kamu ngga suka.