Bad Mood

332 19 2
                                    

💚💙💚

Pair : ONEUS Leedo x The Boyz Juyeon

💙💚💙

(after story of 'um, sorry')

🔰 requested by : kokoapawde WadidawUunch 🔰

Geonhak memperhatikan Juyeon yang menempatkan sendok pada mulut dan membentuk senyuman seperti dia menyenangi rasa manis pada es krim, berpikir dia menemukan senyum pertama setelah laki-laki yang lebih muda mendapat hari buruk.

Juyeon tidak membicarakan kejadian buruk pada harinya dan hanya merapatkan bibir seperti biasa, namun dia tidak menanggapi Geonhak yang bersikap mengesalkan dan enggan menyentuh ponsel walaupun bunyi notifikasi didengarkan olehnya.

Tangan Juyeon menempatkan sendok begitu dia menghabiskan es krim dan meninggikan pandangan pada Geonhak yang menatap dirinya, menaruh dagu pada tangannya.

"Kau melakukan kesalahan?" Bibir Juyeon membuka dan melemparkan sorot bertanya pada laki-laki di depannya

"Apa?" Geonhak melebarkan mata, tidak menduga Juyeon akan memberikan tanya ini sebagai kata pertama untuknya

"Tidak biasa kau membelikan es krim untukku" Perkataan Juyeon memang benar, maka Geonhak mengusap tengkuk dengan canggung

"Ekspresimu tidak menyenangkan untuk dilihat," Kata Geonhak, menjelaskan selagi dia melihat tatap bingung milik Juyeon

"jadi aku membelikan makanan manis untukmu" Geonhak merasakan mudah saat menyadari ekspresi Juyeon sungguh membaik dari sebelum ini

"Baiklah" Kepala Juyeon mengangguk dan Geonhak tidak memahami apa maksud dari gerakan mengangguknya

"Baiklah?" Tanya Geonhak, menyuarakan rasa bingung mengenai tanggapan Juyeon yang memiliki kesan datar

"Baiklah" Tidak memperlihatkan dia salah berkata atau berusaha menjelaskan kata, Juyeon hanya mengulangi kata

"Kau tidak ingin berterima kasih karena aku membelikan es krim?" Pertanyaan Geonhak menerima tatapan Juyeon

"Kau ingin aku berterima kasih karena kau membelikan es krim?" Tatapan Juyeon tidak memberi perasaan aman pada Geonhak

"Bukan, bukan seperti itu" Geonhak meluruskan posisi dan menggerakkan satu tangan untuk membantah

"Terima kasih karena kau membuatku menunggu di gerbang selama empat puluh menit" Juyeon menekan 'empat puluh menit'

"Ah" Ini bukan pertama kali Geonhak terlambat dalam menjemput Juyeon, sehingga dia tidak berpikir ini adalah masalah

"Terima kasih karena aku bertemu dengan mantan kekasihku," Juyeon memiliki beberapa mantan kekasih dan berteman dengan mereka,

Kecuali satu orang yang tidak pernah disebutkan namanya oleh Juyeon dan menjadi kekasih Juyeon karena taruhan dengan temannya.

"karena kami memiliki pembicaraan mengenai aku bukan kekasih yang menyenangkan," Kata Juyeon, melanjutkan

"karena kau tidak mengirimkan pesan atau dapat dihubungi," Tidak memiliki sikap berapi, namun Geonhak dapat merasakan kesalnya

"karena aku menghubungi Changmin untuk menyibukkan diri." Geonhak mengerutkan dahi dengan nama tidak asing

"Kau menghubungi," Pandangan Geonhak menemukan Juyeon yang menghela nafas, menghentikan kata

"Geonhak-Hyung, ini bukan waktumu untuk mencemburui Changmin" Juyeon memberi tatapan pada Geonhak

"Aku minta maaf karena aku terlambat dan tidak mengabarimu bahwa aku terlambat," Geonhak berkata setelah beberapa saat

"tapi kau harus mengetahui perkataan mantan kekasihmu tidak benar." Kata Geonhak, merapatkan gigi dengan tidak senang

"Kau berpikir, aku merupakan kekasih yang menyenangkan?" Pertanyaan Juyeon menerima gerakan mengangguk

"Uh, tentu. Kau pikir kenapa kita memiliki hubungan selama empat bulan?" Kata Geonhak, dengan sikap yakin

"Entah" Juyeon hanya memiliki sikap meragu saat dia menerima kata dengan nada tanya dari Geonhak

"Haruskah aku mengeraskan suara dan mengatakan 'aku suka pada Lee Juyeon'?" Jujur, Geonhak hanya berbicara asal

"Haruskah?" Dan Geonhak merutuki dirinya yang berbicara asal saat dia menemukan sorot antusias milik Juyeon

"Aku," Tidak dapat mundur, Geonhak menggeser bangku dan merasakan tatapan yang mengarah padanya

"aku suka pada Lee Juyeon" Geonhak mengeraskan suara, mendengar sorakan dari orang lain dan melihat tawa Juyeon.

Geonhak sungguh berpikir ini memalukan dan membuat dia ingin memendamkan kepalanya pada tanah seperti Burung Unta, tapi dia tidak dapat memperhatikan Juyeon yang tertawa kalau dia tidak melakukan ini atau dia berusaha memendam kepala di tanah.

Tangan Geonhak menyembunyikan sisi wajah dan mendudukkan diri seperti awal, melihat Juyeon yang belum menghabiskan tawa seperti Geonhak melakukan sketsa komedi. Geonhak tidak dapat tidak tersenyum dengan pikiran 'Juyeon terhibur karena dirinya'.

🔲 complete 🔲

Lagi pengen makan es krim tapi lagi ngga bisa keluar, sama lagi punya mood buat nge bucin tapi bingung nge bucin siapa, jadilah cerita berantakan ini.

Maaf ya, untuk segala kekurangannya.

FavoriteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang