Lamar

70 6 0
                                    

💚 💙 💚

Pair : Hyunjae x Juyeon

💙 💚 💙

Juyeon merupakan tipe menghargai privasi untuk kisah romansanya, tidak membagikan foto kebersamaan mereka selain hari istimewa seperti ulangtahun Hyunjae atau ulangtahun dari hubungan mereka. Sehingga Hyunjae tak pernah memikirkan dia akan memberi lamaran dengan penari dan pertunjukan besar seperti video yang dia lihat dari sosial medianya.

Tentu Hyunjae memikirkan masa depan yang jauh dengan Juyeon, tapi dia menyadari dia tidak pernah memikirkan momen dia melamar Juyeon dengan serius. Juyeon telah menempati apartemen dengan dia dan dirinya pikir ini telah cukup, tapi tatap antusias dari Juyeon saat mendengar temannya menerima lamaran memberitahu bahwa ini belum cukup.

Kepercayaan teman yang menginginkan dia membantu dekorasi dari pesta pernikahan, membuat Hyunjae ada di toko bunga.

"Kau menemukan bunga yang kau suka?" Hyunjae melempar tanya pada Juyeon di sisinya

"Entah" Juyeon memberi jawaban, melihat ponsel untuk memastikan daftar toko yang dikunjungi

"Kau tidak menyukai bunga?" Sejenak Hyunjae meragukan ide dalam kepalanya

"Aku suka" Juyeon melakukan angguk dengan sikap ini merupakan hal jelas

"Tapi, tidak ada yang kau sukai di tempat ini?" Hyunjae meluaskan pandangannya

"Seluruh bunga kelihatan cantik" Pun Juyeon meluaskan pandangan sebelum dia menjawab

"Ada bunga yang kau suka?" Hyunjae mengulang tanya saat Juyeon telah meluaskan pandangan

Berdiam sejenak sebelum Juyeon mengerjapkan mata dan bertanya, "Ku suka?"

"Iya. Untukmu" Hyunjae memberi jawaban dengan sikap yakin, seperti dia tak memiliki gugup

"Uh," Juyeon mengedarkan pandangan satu kali lagi sebelum dia mendekati bunga dekat meja pembayaran.

Dan Hyunjae tidak membuang waktunya untuk membayar bunga yang telah dipilih oleh Juyeon, menyimpannya di satu tangan.

"Kau memilih bunga yang cantik" Hyunjae mengatakan ini seraya meraih saku pakaian

"Tidakkah seluruh bunga di toko ini cantik?" Juyeon menanggapi katanya dengan senyum geli.

Kelihatannya indah, tapi Hyunjae tidak menemukan dirinya dapat menanggapi ini saat dia memiliki hal lain yang ingin disampaikannya.

Ini mungkin ide yang melintas saat dia memasuki toko, tapi bukan memberi arti bahwa dia tidak memiliki persiapan untuk melamar sang kekasih.

"Lee Juyeon," Pandangan difokuskannya pada Juyeon, mendengar pekerja yang mengundurkan diri dan membiarkan mereka

"Aku tidak memikirkan ini sebagai lamaran yang ideal, tapi," Hyunjae berhati dalam menempatkan cincin pada mahkota bunga

"maukah kau menikah denganku?" Tangannya menyerahkan bunga pada Juyeon yang mendiamkan diri

"Ini merupakan ide yang buruk, benar?" Tanya Hyunjae saat Juyeon tidak kunjung memberikan jawab

Mata Juyeon mengerjap dan melakukan geleng sebelum dia memberi tanggapan, "Tidak buruk."

"Kau menerimanya?" Bertanya karena dia tak menemukan lainnya akan menerima bunga di tangannya

"Tentu" Kelihatan seperti Juyeon menyadari dia belum menerima bunga yang diulurkan oleh Hyunjae

"Kau mau menikah denganku?" Hyunjae mengulang pertanyaan untuk memastikan, melihat senyum Juyeon

"Iya, aku mau menikah denganmu" Binar mata milik Juyeon memberitahu dirinya sedang berbahagia

"Kau ingin menghabiskan seluruh hidupmu denganku?" Bertanya sekalipun Hyunjae telah menduga jawaban

"Um, aku menginginkannya" Juyeon tidak memerlukan waktu dan tak meragu saat menjawab, masih tersenyum.

Hyunjae selalu memikirkan Juyeon sebagai sosok yang indah, tapi antusias saat dia mendengar cerita lamaran milik teman membuat dirinya lebih indah. Dan Hyunjae ingin membanggakan diri karena dia yang menimbulkan antusias juga bahagia di wajah Juyeon pada saat ini.

Pun dia menjanjikan diri bahwa dia akan membuat momen lain di masa depan dimana Juyeon merasakan bahagia, familiar dengan rasa bahagia pada banyak waktu yang mereka habiskan bersama. Memastikan lainnya tahu dia bahagia dan mensyukuri hadir Juyeon di hidup.

🔳 complete 🔳

Lagi sering ngeliat film atau ngebaca cerita tentang lamaran, jadi kepikiran ide ini. Maap, harusnya ini publish di pekan lalu, ternyata ada hal yang ngehalangin.

FavoriteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang