Woof

517 37 2
                                    

💚💙💚

Pair : New x Juyeon

💙💚💙

Hybrid! Juyeon
💚 ———💚——— 💚

Tersenyum polos dengan memeluk anak anjing pada lengannya, apakah Chanhee perlu mengatakan kalau tubuh Juyeon basah dan pakaiannya memiliki noda lumpur seperti dia menjatuhkan diri diantara tanah yang basah?

Paham kalau Chanhee tidak merasa senang dengan apa yang dilihatnya, Juyeon melenyapkan senyum dan merendahkan wajahnya untuk mendekati anak anjing yang menatap antusias dengan binar seperti memberi kata 'terima kasih'.

Juyeon menghentikan gerakan mengusak surai hitamnya dengan handuk sewaktu dia menyadari hadir Chanhee, menunduk dalam seperti anak kecil yang bersiap menerima hukuman.

"Kau tidak pulang dengan tepat waktu," Kata Chanhee seraya meraih handuk yang dibiarkan pada leher

"Iya" Sahut Juyeon, tidak membantah atau berusaha memberikan alasan pada laki-laki yang lebih muda

"Kau tidak menjaga kebersihanmu," Chanhee maupun Juyeon melirik pada pakaian kotor yang ada di keranjang

"Iya" Juyeon menjawab dengan kembali merendahkan pandangan, membiarkan Chanhee mengeringkan rambut

"Kau membawa 'temanmu' tanpa ijinku," Perkataan Chanhee menerima gerakan mengangguk yang pelan

"Benar" Bibir Juyeon hanya membuka untuk membenarkan, masih menantikan kata selanjutnya

"Kau melakukannya karena dia terluka, benar?" Chanhee mengusap telinga pendek di sisi kepala Juyeon

"Um, benar" Ada dengkuran halus saat Juyeon tidak berkata, merasa nyaman dengan tangan Chanhee

"Kau melakukan hal yang baik, aku tidak dapat marah padamu" Kata Chanhee, menemukan tatapan Juyeon

"Chanhee tidak marah?" Uh, sejujurnya, siapa yang dapat marah pada hybrid menggemaskan seperti Juyeon?

"Tentu, aku tidak marah. Tapi kau perlu memperhatikan dirimu" Mata Chanhee melebar dan ia berusaha menyeimbangkan tubuh saat menyelesaikan katanya

"Terima kasih, Chanhee" Juyeon berseru dengan antusias, masih memeluk tubuh yang lebih kecil darinya dan tidak bersiap

"Kenapa kau mengatakan 'terima kasih' padaku?" Tanya Chanhee, membiarkan pelukan Juyeon yang memberatkan tubuh

"Chanhee akan membantu teman Juyeon, benar?" Ah, Chanhee tidak dapat menolak tatapan anak anjing di depannya

"Heum, heum" Setuju Chanhee dengan nada malas, tidak yakin apakah dia harus mengeraskan hati di waktu lainnya.

Ada beberapa waktu dimana Juyeon membawa anak anjing pada unit apartemen milik Chanhee, dan Chanhee harus mengeraskan hati untuk menolak permintaan Juyeon yang ingin merawat mereka karena peraturan apartemen.

"Heum, heum?" Kepala Juyeon dimiringkan saat dia mengulangi jawaban Chanhee yang diterimanya

"Iya, tapi kita akan mengembalikannya ke jalanan saat kakinya pulih" Kata Chanhee, menekankan

"Baiklah, tapi aku akan mengembalikannya saat dia dapat berlari dengan baik" Juyeon berkata

"Kau akan melakukannya?" Chanhee memberi pertanyaan dengan senyuman tidak simetris, tidak yakin

"Tidak sendiri. Chanhee akan membantuku, benar?" Tangan Juyeon menyentuh lengan pakaian Chanhee

"Kenapa kau harus bertanya dengan tatapan anak anjing yang tidak mudah ditolak?" Chanhee menghela nafas

"Aku merupakan hybrid anjing, Chanhee" Juyeon berkata, mengingatkan seandainya laki-laki ini melupakan status

"Oh, benar" Tatapan Chanhee menemukan Juyeon yang memiliki senyum, sebelum si lebih dewasa membentuk tawa

"Belum makan" Perkataan Juyeon mendapat ekspresi bingung dari Chanhee yang tidak bosan menatap sang hybrid anjing

"Kau, belum makan?" Chanhee bertanya, mendapat sikap diam dari Juyeon selama sekian milidetik

"Temanku" Juyeon mengarahkan telunjuk pada pintu kamar yang tidak membuka dengan lebar

"Aku pikir kau membuat tubuhmu basah dengan kondisi lelah dan kau belum makan" Kata Chanhee, bersikap dia percaya

"Tidak. Chanhee akan," Tidak dapat menuntaskan perkataannya, Juyeon memalingkan wajah dan melakukan bersin

"Sekarang, aku harus mengurus dua anak anjing" Chanhee menghela nafas, mengusak surai kelam Juyeon dengan gemas.

Chanhee mengenali Juyeon saat dia mengunjungi panti asuhan dan menemukan anak laki-laki yang dia pikir aneh dengan telinga kecil di sisi kepala, Juyeon adalah anak yang menemaninya saat dia tertinggal tanpa sengaja.

Tidak berpikir kalau Chanhee berlaku sombong dan mengajak dia bicara dengan sikap ramah, dan hanya mengangguk setuju dan melengkungkan senyuman saat Chanhee berkata mereka merupakan teman sedari saat itu.

Ekspresi yang tidak berbeda dengan ekspresi yang dia perlihatkan saat Chanhee mengajak Juyeon untuk tinggal dengannya, saat ini dengan status yang lebih dari sekedar teman.

🔲 complete 🔲

Udah lama pengen nulis dengan tema hybrid, tapi takut banget kalo engga ada yang suka, tapi gemes banget jadi akhirnya aku nulis ini. Labil banget akutuh 😩

FavoriteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang