💙💚💙
Pair : Q x Juyeon
💚💙💚
Changmin memindahkan pandangan dari menu makan siang pada Chanhee yang memberi tepukan keras di bahunya sebelum si Choi mengatakan dia ingin beranjak ke kamar mandi, mengabaikan sorot kesal Changmin yang memutuskan untuk tidak memperpanjang.
Pendengaran Changmin memiliki fungsi yang baik hingga dia mendengarkan seseorang yang ingin membeli minuman, satu produk minuman seperti kotak minuman yang berada di tangan Changmin dan hendak dia minum sebelum dia mendengar suara milik orang itu.
Kepala Changmin menoleh dan menemukan sosok yang dia yakini sebagai orang yang ingin membeli minum, ada ekspresi kesal meski bibirnya tidak menggemakan gerutu.
"Kau ingin minum?" Tanya Changmin saat dia menyadari murid itu mengarahkan pandangan pada kotak minuman di tangannya
"Ah, aku?" Si murid memperlihatkan sikap bodoh yang membuat Changmin tergelitik, menahan senyum karena tidak ingin menyinggung perasaan si murid di depannya
"Iya, aku mendengarmu menanyakan minuman ini" Changmin hanya menempatkan senyuman tipis pada wajahnya, tidak dapat menelan keinginan tersenyum secara bulat
"Oh, kau menanyakan padaku" Padahal Changmin tidak ingin menertawakan sosok yang tidak dia kenal dengan akrab ini, tapi balasan yang dia berikan begitu lucu
"Tatapanmu tidak melepaskan kotak minuman di tanganku" Changmin melemparkan kalimat lain, melakukan upaya untuk mengurangi keinginan melempar tawa
"Aku pikir rasanya menyegarkan untuk meminum jus pada siang hari" Tidak ada bantahan, meski Changmin belum menemukan pembenaran secara langsung
"Kau dapat memilikinya" Tangan Changmin terulur untuk memberikan kotak minuman di tangannya pada si murid yang menaruh atensi padanya di saat ini
"Bukankah kau sudah meminumnya?" Biar dia menanyakan seolah dia merasa enggan, Changmin tidak lagi menemukan kotak minuman di tangannya
"Tidak, aku belum meminumnya" Kepala Changmin memberi jawaban atas pertanyaan yang diberi oleh murid yang dia anggap lucu ini
"Aku tidak hamil kalau aku meminum ini?" Pertanyaan yang diberikan oleh si murid membuat Changmin berdiam, tidak memahami maksud dari tanya
"Apa?" Changmin memiliki tanda tanya yang begitu kentara di wajahnya, mencerminkan rasa bingung lebih dari apa yang diperlihat oleh murid ini
"Kita, berciuman" Ada keheningan yang lebih panjang saat Changmin mendengar balasan dari si murid yang memberi sorot tidak yakin pada dirinya.
Changmin mendengar banyak orang yang mengatakan Lee Ju Yeon sebagai murid bodoh yang begitu mengesalkan juga begitu menggemaskan, tapi ini adalah pertama kali dia memiliki perbincangan dengan Juyeon yang memiliki kelas tidak berdekatan dari ruang kelasnya.
"Kau mempercayai hal itu?" Gagal, Changmin tidak dapat menahan tawa begitu dia mengusaikan hening dari keterkejutan mengenai karakter Juyeon
"Ibuku mengatakannya" Juyeon bertahan dengan apa yang dia pikirkan selama beberapa tahun terakhir, mungkin dia menghabiskan belasan tahun dalam pemikiran itu
"Ah, Ibu yang mengatakannya" Changmin mengakui dia tidak menuruti setiap kata dari orangtua, tapi dia memiliki hubungan baik dengan orangtuanya dan mungkin dia akan percaya kalau Ibunya berkata demikian
"Kau akan mengatakan, aku adalah anak Ibu?" Raut wajah Juyeon memberi kesan kalau dia terlalu biasa mendengar orang lain mengomentari dirinya
"Tentu. Kau adalah anak Ibumu, seperti aku adalah anak Ibuku" Bibir Changmin mengulas senyum selagi dia membenarkan, tidak memberi kesan menyakitkan atau menjadikan lelucon seperti murid lain
"Kau sungguh memberikan ini padaku?" Tanya Juyeon seraya memperlihatkan kotak minuman yang diberikan oleh Changmin
"Iya" Kepala Changmin melakukan gerakan naik dan turun untuk membuat Juyeon merasa yakin dengan jawabannya
"Kau belum meminumnya?" Juyeon melempar pertanyaan lain, kernyitan di wajahnya menunjukkan dia masih menyimpan rasa tidak yakin
"Iya" Changmin menganggukkan kepala, berusaha memberikan tatapan paling meyakinkan yang dia miliki untuk menghilangkan kernyitan di wajah Juyeon
"Baiklah, aku menerimanya" Manik Juyeon menyipit saat dia meletakkan senyuman pada wajahnya, memberi kesan bahwa dia begitu menggemaskan
"Terima kasih," Juyeon menyipitkan matanya dengan alasan yang berbeda, Changmin mengetahui dan memiringkan tubuh untuk mempermudah Juyeon melihat papan nama miliknya
"Ji Chang Min" Rasanya menggelikan untuk melakukan satu hal dalam waktu yang bersamaan, dan Changmin menyukai sensasi geli saat dia dan Juyeon mengucap namanya di satu waktu
"Bukan masalah, Lee Ju Yeon" Changmin mengujar dengan nada ringan, menemukan senyum yang dilempar oleh Juyeon padanya sebelum Pemuda Lee itu mengambil langkah untuk menjauh.
Entah Chanhee memperhatikan dirinya dan Juyeon dari menit keberapa, Changmin tidak memberi kesan bahwa dia merasa terusik dengan pertanyaan yang diberikan oleh Chanhee dan mengembalikan kesibukan pada menu makan siang miliknya.
Changmin tidak merutuki Chanhee yang memperlihatkan sikap mengesalkan dan terus memberi tanya, dia hanya membuka mulut untuk mengucap terima kasih karena Chanhee mengajak dirinya makan di kedai ini.
🔲 complete 🔲
Terinspirasi dari momen Gyeom-Yunah di 'Want More 19', karakter Gyeom manis banget dan aku pikir cocok dikasih ke Q. Aku suka ngebayangin Q menjadi seme tapi soft, dapat dipahami ngga sih ?
KAMU SEDANG MEMBACA
Favorite
RandomKumpulan cerita dengan Juyeon sebagai Uke. Jangan dibuka, kalo kamu ngga suka.