Little Boy

802 30 2
                                    

💚💙💚

Pair : Ju Haknyeon x Juyeon

💙💚💙

Lelah mengenai dosen pembimbing yang tidak berusaha menghaluskan kata, cerita romansa menggemaskan lagi memusingkan dari dua temannya, juga perjalanan menyesakkan pada transportasi umum yang dia gunakan, Juyeon berpikir dia akan membersihkan dirinya dan melemparkan tubuh pada tempat tidur begitu dia berada di rumah.

Tapi Juyeon mendiamkan dirinya selagi dia memperhatikan sepasang sepatu yang dia kenali namun tidak dilihatnya selama sekian pekan, menyentuhnya untuk meyakinkan diri sebelum dia merapihkannya dengan menempatkan sepatu pada rak sepatu yang berada di sisinya dan tidak pernah diperhatikan secara benar oleh si pemilik sepatu ini.

Belum mengenakan sandal rumah dengan benar, Juyeon meninggikan pandangan saat dia menyadari dua orang yang mendekati posisi dimana dia berdiri.

"Selamat datang" Juyeon menemukan perasaan terhibur saat dia menemukan Haknyeon dan adik laki-lakinya menyambut dirinya dengan senyum

"Ini rumahku. Kenapa kau bersikap seperti kau adalah pemilik rumah?" Tanya Juyeon, meski dia tidak mengurungkan senyum pada bibirnya

"Tidak ada salahnya untuk memberi sambutan pada pemilik rumah, benar?" Haknyeon menoleh, meminta persetujuan dari adik Juyeon yang berada di sisinya

"Benar" Tidak mengejutkan saat adik Juyeon menyetujui apa yang dikatakan oleh Haknyeon tanpa bantahan, mengingat adiknya begitu dekat dengan Haknyeon

"Kau sudah pulang?" Sejujurnya Juyeon dapat menduganya dengan noda tanah pada sepatu Haknyeon

"Belum" Balas Haknyeon seraya menggelengkan kepala, memiliki sikap ringan dengan menaruh senyum pada wajahnya

"Saudaramu tidak mencarimu?" Juyeon bertanya selagi dia meraih ponsel yang dia biarkan pada saku pakaian

"Aku memberitahu aku akan mengunjungi tempatmu sebelum aku pulang" Haknyeon menjentik jari seperti dia telah menduga pertanyaan Juyeon

"Oh" Bibir Juyeon membentuk lingkaran dan mengangguk paham, menggerakkan tangan untuk menyimpan ponsel

"Kau tidak merindukan aku?" Ju Haknyeon, pulang dari melakukan perjalanan wisata selama dua pekan, ingin dirindukan Lee Juyeon

"Eum" Juyeon hanya memberikan balasan ambigu, enggan memberitahu jawaban dengan benar

"Juyeon-Hyung merindukan Haknyeon-Hyung setiap hari" Sungguh, Juyeon tidak mengingat kehadiran sang adik di sisi Haknyeon

"Benarkah?" Melirik Juyeon yang memalingkan wajah, Haknyeon mengarahkan wajahnya pada adik Juyeon

"Benar. Juyeon-Hyung membuka ruang percakapan dengan Haknyeon-Hyung, mengetik kalimat yang panjang namun menghapus dan tidak mengirim apapun pada akhirnya" Jujur si paling muda

"Ya! Lee Jinwoo!" Juyeon menegur adik laki-lakinya dengan suara keras, mendapatkan perhatian dari sang adik maupun Haknyeon

"Tidakkah aku sudah memberikan satu kotak cokelat?" Perkataan Juyeon membuat Jinwoo melebarkan mata, seperti menyadari dia berkata sesuatu yang tidak seharusnya dikatakan

"Juyeon-Hyung, aku tidak sengaja" Ah, siapa yang dapat berlama merasa marah saat melihat wajah tanpa dosa milik Jinwoo?

"Bukan masalah, Jinwoo" Juyeon memiliki firasat buruk saat Haknyeon berkata dan merangkul Jinwoo dengan sikap akrab

"Apa yang kau pikirkan?" Tanya Juyeon seraya memperhatikan senyuman jenaka pada wajah Haknyeon, memicingkan mata dan enggan mengakui sudut bibirnya menjadi tergelitik

"Tidak ada. Tapi Jinwoo, apa kau memiliki makanan ringan yang kau inginkan saat ini?" Haknyeon menatap Jinwoo seraya memberi pertanyaan

"Membujuk anak kecil dengan makanan yang dia inginkan bukan sesuatu yang baik" Juyeon menyela, merasakan wajahnya menjadi panas saat Haknyeon dan Jinwoo merespon ucapannya dengan tawa

"Baiklah. Aku tidak melakukannya" Tangan Haknyeon melepaskan bahu Jinwoo yang tidak henti menerima rangkulannya dari beberapa waktu lalu

"Padahal Juyeon-Hyung yang melakukannya terlebih dahulu" Komentar Jinwoo sebelum dia mengerjapkan mata dan menunjukkan ekspresi seperti anak kecil yang bersikap baik

"Aku," Perkataan Juyeon tidak dilanjutkan saat dia mendengar suara kering, ingin menyembunyikan diri karena mengetahui perutnya yang mengeluarkan suara

"Kita bisa mendebatkan ini pada waktu lain, aku pikir. Ayo mencari makan untuk saat ini" Tangan Haknyeon meraih tangan Juyeon yang belum mengangkat wajah, tersenyum seperti tidak ada yang terjadi saat Juyeon melihatnya.

Juyeon menemukan waktu dimana Haknyeon menempati kota lain atau mengunjungi negara yang tidak mudah disentuh olehnya, namun dia tidak pernah melewatkan bagaimana Haknyeon memperhatikan dirinya saat mereka memiliki pertemuan atau Haknyeon yang mendengarkan dia dengan baik saat mereka melakukan panggilan telepon.

Tangan Haknyeon menggenggam jemari Juyeon selagi dia meraih Jinwoo pada sisi lainnya, membawa pikiran Juyeon di masa pendekatan Haknyeon yang menggunakan Jinwoo sebagai perantara dan menemukan rasa senang saat Haknyeon masih memperlakukan Jinwoo dengan baik di waktu dia telah menerima si anak Jeju sebagai kekasihnya.

🔲 complete 🔲

Ada yang ngeship Juhaknyeon x Juyeon, ngga sih? Aku ngga inget kenapa aku ngeship mereka, tapi suka banget sama pairing ini.

Soal adik Juyeon, aku lagi kangen sama TEEN TEEN Jinwoo jadi, yagitu.

FavoriteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang