Time About Us

176 16 1
                                    

💚💙💚

Pair : SF9 Rowoon x Juyeon

💙💚💙

🔰 disarankan oleh : Spring-blossom🔰

Orang mengatakan Juyeon mendapat keberuntungan dengan memiliki Rowoon sebagai kekasih, bahkan orang yang tak mengenal dan sekedar melihat momen mereka dapat menyadari betapa Rowoon menyukai Juyeon dan tidak pernah meragu dalam menunjukkan perasaan pada sang kekasih.

Rowoon bukan satu-satunya yang memiliki perasaan pada hubungan ini walau Juyeon tidak selalu menunjukkan sikap jelas seperti dirinya, tidak pernah gagal dalam membuat dia merasa baik hingga dirinya dapat menempatkan senyum di wajahnya saat Juyeon memberi perhatian padanya.

Juyeon memiliki senyum saat Rowoon menemukannya yang merapihkan makanan di meja, merupakan manis yang menularkan senyum lain dari Rowoon.

"Kau merasa baik, Rowoon-Hyung?" Tanya Juyeon selagi dia menetap pandangan pada sang kekasih, berusaha menemukan suatu yang salah

"Iya" Rowoon memberi jawaban, masih memiliki senyum di bibirnya seperti dia merupakan orang yang sungguh berbahagia pada saat ini

"Ada yang menghubungiku dan mengatakan kau kelihatan buruk pada hari lalu" Mata Juyeon masih memperhatikan wajah lelah milik Rowoon

"Juho mengadu padamu?" Tidak bersenang hati dengan apa yang dilakukan oleh temannya, Rowoon mengerutkan dahi selagi dia bertanya

"Tidak. Juho-Hyung hanya memberitahuku" Juyeon meralat kata yang dipilih oleh Rowoon, menemukan kata baik yang dia anggap lebih tepat

"Kau meninggalkan pekerjaanmu karena Juho mengadu bahwa aku kelihatan buruk?" Pertanyaan Rowoon mendapat geleng dari Juyeon

"Aku menyelesaikan pekerjaan di kota lain, dan memberitahumu melalui pesan di malam lalu" Kata Juyeon, menghubungi Juho karena Rowoon tidak kunjung membuka pesannya

"Kau bukan datang karena Juho mengadu padamu?" Rowoon memberi tatapan seperti dia berusaha memastikan Juyeon berkata dengan jujur

"Rowoon-Hyung pikir aku akan meninggalkan pekerjaan yang besar karena aku mendengar Rowoon-Hyung kelihatan buruk?" Tanya Juyeon

"Aku memiliki pikiran itu, tapi beruntung karena kau tidak melakukannya" Tangan Rowoon terjulur untuk menyentuh surai kelam milik Juyeon

"Kalau situasimu buruk, aku mungkin melakukannya" Juyeon berkata dengan mudah, melempar senyum pada ekspresi tidak setuju dari Rowoon

"Hei. Kau dan aku tahu bahwa kau menginginkan kerja di perusahaan ini sedari lama" Tidak ada salah dalam kata Rowoon, maka Juyeon mengangguk

"Benar, tapi aku dapat memberi alasan meyakinkan untuk meninggalkan pekerjaan" Memberitahu dia bersungguh dalam kata, Juyeon tidak melepas tatap

"Kenapa kau harus melakukannya?" Rowoon memiliki tidak setuju, tidak ingin sang kekasih mengambil tindakan sembarang dan abai pada pekerjaan

"Seseorang melakukannya saat aku memberitahu bahwa aku mengalami tidak enak badan" Ingat Juyeon pada situasi dirinya membutuhkan rawat di tahun lalu

"Aku melakukannya saat aku bukan lagi karyawan baru" Balas Rowoon, memikirkan empat bulan sebagai waktu yang lama dan tidak lagi menjadikannya karyawan baru

"Poinnya adalah, Rowoon-Hyung melakukannya untukku" Juyeon berkata dengan sikap dia tidak menerima bantahan, Rowoon menghelakan nafas

"Kau pasti lelah setelah kau menyelesaikan pekerjaan di kota lain" Kata Rowoon, mendiamkan Juyeon yang mendudukkan diri pada bangku makan

"Saat ini bukan mengenai aku" Bibir Juyeon membuka, tidak ingin sang kekasih membicarakan dirinya saat dia sendiri kelihatan memiliki waktu sulit

"Setiap saat adalah mengenai dirimu" Rowoon dan sikap memuja pada Juyeon, tidak menerima tanggapan selain Juyeon menaruh mangkuk nasi

"Makanlah, Rowoon-Hyung" Kata Juyeon, meninggikan pandangannya pada Rowoon yang menurut dan mengambil mangkuk nasi untuknya dari Juyeon

"Kau akan menetap?" Suara Rowoon kembali didengar selagi Juyeon menyadari bentur dari alat makan, hendak mengambil satu lauk di waktu yang sama

"Aku akan menetap" Juyeon membentuk senyum seperti apa yang dilakukan oleh Rowoon, menukar tatap sebelum melanjutkan kegiatan sarapan.

Tidak ada yang dilakukan oleh Rowoon dengan wajah lelahnya dan Juyeon yang memiliki kantung mata, hanya menghabiskan waktu untuk menyandarkan tubuh pada satu sama lain. Terlelap di satu waktu tanpa menyadarinya.

Membuka mata di petang dan menyadari hadir dari satu sama lain, Rowoon mendekap Juyeon dan merasakan nafas teraturnya, sementara Juyeon mendengar degup jantung milik Rowoon. Hanya diam, menyenangi kehadiran sang terkasih.

🔳 complete 🔳

Aku ngga merasa ini sama menggemaskan seperti dua cerita sebelumnya, tapi semoga cerita ini dapat menghibur ya.

Semangat untuk streaming, sampe beberapa jam lagi! Babak terakhir sebelum final, dan akhirnya bebas dari acara mn// yang ////// ini!

FavoriteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang