Unknown

550 30 3
                                    

💚💙💚

Pair : Kevin x Juyeon

💙💚💙

Tungkai Juyeon mengambil langkah dengan gerakan berhati, merasa waspada mengenai sisi hutan yang belum pernah dia jelajahi meski tempat ini memiliki pemandangan indah dimana sinar matahari dapat menyentuh tanah yang dia pijak dan burung menggemakan senandung.

Juyeon tidak menemukan perasaan dirinya terancam saat dia menemukan tupai yang bermain di batang pohon atau kelinci yang bermain sebelum melarikan diri karena Hohyeon menginjak ranting kecil, tapi ini merupakan tempat asing hingga dia masih mewaspadai apa yang terjadi.

Bayang hitam tidak menyerupai bayang milik daun pohon dan memiliki ukuran yang lebih besar dari bayang milik tupai sebelum ini, Juyeon ingin memastikan asal pandangan dan meninggikan pandangan.

'TAP' Juyeon menemukan pemuda dengan rambut cokelat yang menempatkan diri di depannya, dia menuruni batang pohon dengan melompat?

"Hei" Pemuda ini tidak memperlihatkan sikap meragu untuk menyapa Juyeon, tidak menunggu waktu untuk menggunakan nada bicara seolah mereka adalah teman

"Hai" Balas Juyeon dengan nada bicara maupun ulasan yang begitu kaku, berusaha memahami situasi yang dia pikir tidak nyata dan begitu membingungkan

"Hai" Tidak mengetahui sisi lucu dari ungkapan sapa, Juyeon menemukan pemuda di depannya mengerutkan dahi sebelum dia melontarkan tawa geli

"Kenapa?" Tanya Juyeon selagi mengambil langkah mundur, tidak merasa nyaman dengan si laki-laki menghentikan tawa dan menaruh tatapan pada dirinya

"Kenapa?" Berbeda dari waktu sebelumnya dimana si laki-laki mengulangi perkataan Juyeon dengan ekspresi geli, saat ini dia mengulangi pertanyaan Juyeon tanpa mengganti ekspresi wajah

"Eum. Kau menuruni batang pohon dengan melompat?" Juyeon memberi tanya seraya mengarahkan telunjuk pada batang pohon yang dia yakini merupakan asal dari bayangan hitam

"Iya" Laki-laki di depannya membenarkan dengan mengedikkan bahu seperti dia adalah remaja yang melakukan tindakan keren dan biasa menerima tatapan kagum dari orang lain

"Kau dapat menuruni batang pohon tanpa mendapatkan cedera?" Bingung Juyeon selagi mengarahkan pandangannya pada batang pohon yang begitu jauh dari pandangannya

"Iya, tapi aku tidak berharap kau akan melakukannya" Kata si cokelat seraya mengikuti arah pandangan Juyeon, menyadari kalau batang pohon memiliki jarak yang begitu jauh dari tanah

"Aku tidak memiliki keinginan untuk melakukannya" Balas Juyeon selagi dia berusaha menyembunyikan keinginan menggidik dengan perasaan ngeri

"Kevin" Juyeon menoleh saat si laki-laki dengan rambut cokelat mengatakan sesuatu yang dia anggap sebagai hal random, menyadari laki-laki ini sedang memberitahu nama

"Juyeon" Balas Juyeon, memalingkan tatapan dari batang pohon saat dia merasa jemarinya berada dalam raih tangan milik si laki-laki memiliki tubuh yang lebih pendek darinya

"Kau ingin menikmati waktu yang berjalan dengan lamban dan merasa tenang, benar?" Pikiran Juyeon mengingat keseharian melelahkan maupun masalah pribadi yang membuat dia ingin melarikan diri.

Ada pertanyaan mengenai siapakah sosok yang menarik tangannya dan kenyataan dari situasi yang dia alami pada waktu ini, Juyeon melupakan rasa cemas dan menaruh ulasan senyum di wajahnya saat dia menemukan sikap menghibur yang diperlihatkan oleh Kevin.

Tidak ada penjelasan mengenai sosok Kevin yang menuruni batang pohon dengan mudah atau rusa yang tidak melarikan diri saat Kevin mendekatinya, pun Kevin hanya tersenyum dan menaruh daun oranye tidak diketahui asal di telapak tangan Juyeon.

Juyeon membuka mata tanpa sosok Kevin atau rusa cokelat yang menjauhkan diri darinya, dia hanya menemukan daun oranye dan membentuk senyuman sebelum dia meninggalkan bagian luar dari hutan dimana dia terbangun.

🔲 complete 🔲

Aku sendiri ngga paham ini apaan, pengen nulis cerita gini pas dengerin Hush nya Everglow. Kepikiran soal tempat yang cantik dan ngga diketahui, tapi maaf ya karena ceritanya jelek banget.

Aku ngga tahu mau nge wish apa, pokoknya yang terbaik buat Kevin. Sehat terus dan bahagia selalu ya.

FavoriteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang