Nonsuch Witch (1)

120 13 0
                                    

💚💙💚

Pair : Sangyeon x Juyeon

💙💚💙

Witch! Sangyeon,
tw : suicide thought
💚---💚---💚

Penyihir memiliki kemampuan yang luar biasa hingga banyak diantara mereka yang berlaku semaunya dan menimbulkan kekacauan, di masa lalu. Sangyeon mendengar penyihir tidak lagi menimbulkan kekacauan saat hukuman kejam diberlakukan untuk seluruh penyihir yang berusaha menimbulkan kekacauan.

Sangyeon tidak pernah merupakan penyihir yang menggunakan kemampuan untuk menimbulkan kekacauan, maka dia tidak mengkhawatirkan dirinya akan menerima hukuman dengan mata dari banyak orang memperhatikan. Terlalu nyaman dengan sihir yang dapat membantu kehidupan penduduk lainnya.

Mata Sangyeon memperhatikan laki-laki yang memasuki tempat dia bekerja, menaruh perhatian pada barang-barang yang dia letakkan di sisi ruangan.

"Aku dapat membantumu?" Sangyeon memberikan tanya saat laki-laki ini menaruh perhatian padanya setelah memperhatikan seluruh ruangan

"Kau memiliki," Laki-laki ini mengambil jeda dan Sangyeon membiarkannya untuk menyusun kata, sebelum dia merasa bahwa jeda terlalu panjang

"Kau ingin aku membaca pikiran seseorang?" Tanya Sangyeon, meski dia bukan penggemar dari melewati batas privasi dan membaca pikiran orang lain

"Bukan" Bibir laki-laki ini membuka untuk menyalahkan duga Sangyeon, namun dia kembali merapatkannya dan tidak menunjukkan tanda dia akan melanjutkan

"Jadi, apa yang harus kubantu?" Sangyeon mungkin tidak memiliki setumpuk kegiatan yang harus diselesaikannya dalam satu hari, tapi waktu itu berharga

"Aku memiliki seseorang yang aku inginkan tiada. Bisakah," Oh, Sangyeon tidak menduga laki-laki yang kelihatan rapih ini memiliki pemikiran yang jahat

"Kau tahu, membunuh seseorang merupakan tindakan kejahatan?" Ini adalah tanya yang bodoh, namun Sangyeon harus memastikan laki-laki ini tahu

"Iya kalau kau melakukannya dalam sadar dan sengaja" Bagus karena laki-laki ini tahu, dan buruk karena dia masih ingin melakukannya saat dia mengetahui

"Kau tahu, melakukan sihir memerlukan kesadaran yang penuh?" Ingat bahwa laki-laki ini berusaha menggunakan jasanya, Sangyeon memberikan tanya lain

"Aku tahu" Laki-laki dengan pakaian rapih ini memberi jawaban menggunakan nada bicara yang tenang, meski Sangyeon merasa tidak mudah dengan cakap

"Apa kau ingin aku melanggar aturan untuk membantumu?" Tanya Sangyeon, merasa tidak habis pikir dengan laki-laki yang ada di hadapannya

"Kau tidak dapat melakukannya?" Matanya memperlihatkan kecewa, meski nada bicara hanya menunjukkan kesan polos yang terasa menipu

"Kau memikirkan, dibakar di hadapan masyarakat sebagai hal baik?" Sangyeon merasa ngeri sekedar membayangkan hukuman yang mungkin dijalani

"Tidak" Sang lawan bicara memberi jawaban yang diharapkan oleh Sangyeon, membuat dia melakukan angguk karena mereka memiliki pendapat yang sama

"Satu pendapat. Aku tidak memikirkannya sebagai hal yang baik" Balas sang penyihir, memperhatikan bibir sang manusia biasa yang rapat setelahnya

"Tidak ada yang akan mengetahuinya" Kata ini membuat Sangyeon mengurung langkah yang hendak diarahkan pada pintu toko, mempersilahkan keluar

"Dia tidak memiliki anggota keluarga, teman, atau kekasih?" Tanya Sangyeon, menerima gerakan menggeleng dari lawan bicara yang menatapnya lurus

"Tidak" Hanya memiliki tenang, bukan nada berapi karena perasaan marah atau nada melas karena perasaan sedih, Sangyeon tidak dapat menduga pikirnya

"Maka apa yang membuatmu menginginkannya tiada?" Ini bukan seperti dia melakukan usaha mendapat waris atau usaha merebut kekasih, jadi apa?

"Karena sendiri terlalu menyulitkan" Sangyeon mungkin memiliki duga saat dia mendengarkan ini, masih dengan nada tenang yang tidak memiliki riak

"Aku dapat mengetahui namanya?" Tidak, Sangyeon tidak ingin menggunakan sihirnya untuk meniadakan seseorang, dia hanya ingin memastikan duga

"Lee Juyeon" Kelihatan seperti nama ini merupakan nama yang akrab bagi sang lawan bicara, mengucapkannya semudah dia membalikkan telapak tangan

"Dan, siapa namamu?" Sangyeon menemukan satu nada yang hening dan laki-laki di hadapannya mengerjap sebelum kembali menunjukkan tatapan lurus

"Lee Juyeon" Membenarkan duga Sangyeon saat dia memberitahukan nama, masih dengan ketenangan yang dia perlihatkan sedari memasuki toko.

Sangyeon tidak mengenali Juyeon, tidak mengetahui apa dia memiliki temu dengan Juyeon sebelum ini, dan dia mendengar Juyeon mengatakan tidak ada yang akan mengetahui ketiadaannya. Tapi mengetahui seseorang tiada di depannya, Sangyeon tidak memikirkannya sebagai hal baik.

Menjatuhkan diri dalam situasi diam, Sangyeon menukar tatapan dengan Juyeon yang tidak memperlihatkan tanda dirinya sedang berkelakar atau akan meledakkan tawa. Juyeon bersungguh dengan apa yang dia katakan, Sangyeon paham tanpa menggunakan kemampuan membaca pikir.

🔳 to be continued 🔳

Karena liat short video dimana Genie punya pantangan mengenai hal tertentu, aku mencoba menulis cerita ini. Rasanya udah lama ngga nulis Sangyeon x Juyeon, akhirnya aku nulis cerita ini.

FavoriteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang