58 - FITTING.

10 2 2
                                    

Britney menelan air liur nya dengan susah payah, ia merasa tenggorokannya begitu tercekat saat ini . Ini pertama kalinya ada laki-laki yang ingin melamarnya dan ia tidak tahu harus menjawab apa .
Rasa senang, rasa deg-degan, rasa tidak percaya kini menjadi satu di hatinya .

Mahesa menarik tangan kanan Britney, ia memegang sebuah cincin yang masih terlingkar dengan sempurna di jari manis milik gadis kesayangannya itu.
Wajahnya kembali menatap Britney, bibirnya kembali mengukir senyum, senyuman yang berhasil membuat Britney jatuh cinta berkali-kali, senyuman yang selalu menjadi obat di kala Britney sakit, senyuman yang selalu meneduhkan hati.

"Mungkin cincin ini emang udah ada di jari manis kamu, tapi cincin ini belum kuat untuk jadi bukti seberapa seriusnya aku sama kamu" ucap Mahesa mata nya masih menatap dua bola mata milik gadisnya. "Aku mau tunjukin ke semua orang, kalo aku beruntung bisa milikin perempuan sebaik kamu" sambungnya .

"Kamu salah, aku yang beruntung bisa milikin kamu. Kamu malaikat tanpa sayap yang Tuhan kirim ke hidup aku. Aku sayang banget sama kamu" ucap Britney .

"Biar aku atur tanggalnya, biar aku urus semuanya. Kamu yang pilih tema kebaya dan dekornya ya. Aku turunin apapun yang kamu mau" ucap Mahesa lagi-lagi membuat Britney menggelengkan kepalanya tidak percaya.

"Sayang, enggak harus kamu semua . Aku juga punya tabungan buat—

"Sstt!!!" Ucapnya sembari menutup bibir Britney dengan jari telunjuk nya . "Aku gak mau kamu keluarin sedikitpun tabungan kamu untuk keperluan kita. Kamu bisa gunain tabungan kamu itu buat apapun yang kamu suka, apapun kebutuhan kamu. Biar ini urusan aku." Sambungnya .

"Mahesa, kamu udah terlalu banyak berkorban buat aku, kamu udah terlalu baik. Aku gak mau terus ngerepotin kamu" rengek Britney dengan sungguh-sungguh.

"Aku ini calon kepala rumah tangga, ini semua udah tugas aku sayang. Jangan khawatir ya aku akan melakukan apapun yang terbaik buat kamu." Ucap Mahesa dengan lembut. Sontak saja hal itu membuat hati Britney tersentuh. Britney langsung memeluk tubuh kekasih nya itu dengan sangat erat. Dengan perasaan penuh bahagia Mahesa balas memeluk tubuh ramping milik Britney . Dengan lembut ia mengelus punggung Britney dan sesekali mencium rambut milik Britney .

"Aku gak akan menuntut apa-apa dari kamu sayang, aku janji akan berusaha jadi laki-laki terbaik buat kamu. Mungkin aku memang belum sempurna tapi aku janji akan selalu ada di samping kamu . Sampai rambut kita memutih, sampai kulit kita keriput, sampai kita bisa menimang cucu-cucu kita nanti. Aku mau kita sama-sama sampai tarikan nafas terakhir kita, Berdua. Jangan pernah tinggalin aku." Ucap Mahesa dengan sungguh-sungguh dalam dekapan Britney .

"Seandainya dari awal aku di kasih pilihan sama Tuhan, aku akan tetap pilih jalan hidupku yang seperti ini, aku ikhlas Tuhan memberi jantung yang tidak sempurna seperti manusia lain . Dari pada aku terlahir dengan jantungan sempurna tapi aku gak bisa bertemu dengan kamu. Aku percaya Tuhan itu adil, Tuhan sayang sama aku Tuhan menggantikan rasa sakit aku selama 22 tahun dengan cara menukarnya dengan malaikat tanpa sayap, yaitu kamu. Aku sayang banget sama kamu Mahesa. Makasih buat semua kebaikan kamu, aku mungkin gak bisa menebus nya dengan cara yang sama tapi aku sanggup menebus nya dengan rasa sayang aku untuk kamu sampai akhir hayat nanti. Aku akan selalu jadi perempuan yang selalu Ada di belakang kamu, Apapun nanti keadaannya. Aku akan selalu jadi milik kamu. Gak ada yang bisa menghapus perasaan aku buat kamu bahkan kematian sekalipun . Aku cinta kamu" ucap Britney tanpa di sadari Bulir air matanya menetes satu Persatu di dalam dekapan Mahesa.

Mahesa melepas pelukan itu, dan beralih menatap wajah milik gadis kesayangannya itu. Dengan lembut ia mengulurkan tangannya untuk menghapus tetes air mata Britney dan tersenyum menatapnya .

"Ih cengeng kan, jangan nangis nanti aku bingung cari tukang balon nya, Haha" ucap sembari tertawa kecil .

"Ih orang lagi terharu malah di bercandain" ucap Britney mengerucutkan bibirnya.

MALAIKAT TANPA SAYAPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang