59 - SEBUAH RAHASIA.

21 3 4
                                    

"Enggak, aku gak apa-apa. Yaudah yuk aku antar kamu pulang" ucap Mahesa berusaha membuang semua perasaan yang tidak menentu di hatinya.

"Yaudah iya." Ucap Britney kemudian melangkahkan kakinya keluar butik bersama Mahesa.

Kemudian Mahesa melajukan mobilnya untuk ke arah rumah Britney, dan tentunya Mahesa diam, tidak berbicara sedikitpun . Tentu saja hal itu membuat Britney semakin bingung, apa yang sebenarnya terjadi ? Sedangkan tadi Sikap Mahesa tidak seperti ini.

"Kamu lagi ada pikiran ?" Tanya Britney pelan.

"Engga sayang, aku gak mikirin apa-apa" jawab Mahesa .

"Kamu gak seceria tadi. Kenapa ? Kebaya aku jelek ya ? Atau badan aku gak cocok pake kebayanya ?" Tanya Britney sembari cemberut. Tentu saja hal itu berhasil membuat Mahesa tertawa kecil.

"Haha, kamu cocok banget pake kebaya itu. Bahkan aku gak pernah liat perempuan secantik kamu kecuali ibu aku" ucap nya lembut sembari menoleh sekilas ke arah Britney.

"Kamu bohong, maya kan juga cantik" ucap Britney .

"Semua perempuan cantik, tapi arti cantik itu bukan hanya karna wajah. Wajah yang cantik itu banyak, tapi hati dan perilaku yang cantik hanya beberapa perempuan yang punya." Ucap Mahesa .

"Haha kamu emang selalu berhasil bikin aku melted"

"Kayak coklat, berati pacar aku coklat dong? Jadi pengen gigit" ucap Mahesa berusaha menutupi apa yang sedang ia fikir kan saat ini.

"Kamu Kan bukan vampire"

"Kata siapa ? Aku kan reinkarnasi nya Edward Twilight" ucap nya sembari menaiki sebelah alisnya .

"Ih, mimpi kamu hahaha"

Tak terasa akhirnya mobil Mahesa sudah berhenti tepat di depan pintu gerbang rumah Britney. "Kamu gak mampir dulu ?" Tanya Britney.

"Engga usah sayang, aku ada perlu lagi soalnya. Aku mau survei hotel untuk acara kita nanti. Kamu langsung istirahat ya, inget jangan kecapean. Jaga kesehatan . 2 hari lagi acara kita, kamu harus inget itu" ucap Mahesa.

"Siap pak bos. Yaudah kalo gitu aku mau kita gak ketemu sampai nanti hari H. Ok ?"

"Kok gitu? Kan masih 2 hari lagi"

"Ya gk apa-apa 2 hari itu sebentar. Aku mau ketemu kamu setelah kamu resmi jadi tunangan aku"

"Oke, sampai ketemu di hari minggu tuan putri"

"Ok sayang aku turun ya"

"Eh nanti dulu" ucap nya sembari menahan tangan Britney. "Peluk dulu" sambung nya.

"Kaya mau di tinggal setahun ya" protes Britney.
Tanpa basa-basi Mahesa langsung merengkuh tubuh Britney kedalam pelukannya. Tak lama ia kembali melepas pelukan itu dan mendekatkan wajah nya pada wajah Britney, mata nya lurus menatap mata Britney. Ia semakin mendekatkan wajahnya sampai hidung mereka sama-sama bersentuhan.

Detak jantung Britney berdetak sangat cepat, namun ini bukan karna rasa sakit. Melainkan rasa deg-degan karna perasaannya yang sangat menggebu-gebu pada Mahesa saat ini.

"Jaga kesehatan kamu, aku gak mau kamu sakit. Ingat janji kamu sama aku ya. Tetap ada di samping aku sampai maut memisahkan.." ucap Mahesa masih dengan posisi sepeti itu.
Bisa Britney rasakan hangatnya nafas Mahesa saat ini.

Britney mengangguk sembari tersenyum .

"Aku mau cium kamu, boleh ?" Tanya Mahesa kali ini berhasil membuat jantung Britney seakan lepas dari tempatnya.
Bagaimana tidak ? Sebelum nya Britney tidak pernah di cium selain di kening dan pipi. Dan selama pacaran mereka pun tidak pernah melakukan hal yang di luar batas. Walaupun itu hanya ciuman. Mahesa tidak pernah menyentuh area sensitif britney, sekalipun itu bibir.

MALAIKAT TANPA SAYAPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang