2 - DOKTER HENDY

158 7 0
                                    

Akhirnya alana ikut ke dalam kamar Britney , memang benar kata Britney alana bukan lagi seperti tamu nya yang harus mengobrol di ruang tamu , bagi Britney mengobrol dengan alana lebih menyenangkan di kamar, karna memang dari kecil pun mereka sudah sering tidur bersama .
Sesampai nya di kamar, Alana langsung membaringkan tubuh nya di atas kasur Britney, sedangkan Britney sibuk dengan laptop nya .

  "Jadi tujuan lo kesini ada yang penting gak ?" Tanya Britney sambil mengutak-Atik laptop nya

  " Gak ada sih cuma gue lagi mikir aja" Ucap alana sambil memandangangi langit-langit kamar Britney

  "Mikir ?" Tanya Britney mengalihkan pandangannya menatap alana dengan raut wajah penasaran
  "Sejak kapan lo bisa mikir ?" Sambung nya

  "Yeh rese lo" ucap alana bangun dari tidur nya dan kini duduk di samping Britney
  "Ya emang jarang sih gue mikir sebenarnya"

  "Emang lo lagi mikir apa sekarang ?" Tanya Britney

  "Kenapa sih cewe secantik lo ga pernah punya pacar ?" Tanya alana dengan wajah polos nya, mendengar pertanyaan alana Britney malah tertawa.

  "Jadi lo cuma lagi mikir itu ? Ga penting banget tau gak ih" ucap Britney

  "Gue serius Britney , gue temenan sama lo belasan tahun tapi ga pernah gue liat lo jalan sama cowo, bahkan kalo ada cowo yang ngedeketin lo aja lo ga pernah respon"

  "Emang bagi lo pacar itu sepenting itu ya ?"
Tanya Britney sembari menutup laptop nya dan meletakannya di atas tempat tidur nya.

"Engga juga sih, cuma gue yakin hidup lo akan jauh lebih berwarna kalo ada orang yang bisa menjadi alasan lo bahagia" ucap alana tersenyum menatap Britney .

  "Hidup gue udah cukup berwarna kok na" jawab Britney tersenyum tipis "gue punya mama, papa, adek gue, elo dan teman-teman gue yang lain itu udah lebih dari cukup na" Britney menarik nafas dalam
  "Dan lo mau tau alasan gue bahagia ? Gue mau Tuhan cabut penyakit gue dan jadiin gue seperti perempuan lain yang sehat , ga perlu takut capek , gak perlu keluar masuk rumah sakit , gak perlu minum obat-obatan , ga perlu ngerasain susah nya nafas , dada sakit , dan yang paling penting ga perlu takut mati cuma karna penyakit yang gue derita ini" ucap Britney tersenyum simpul pada alana , mendengar ucapan Britney alana langsung memeluk Britney dan tanpa sadar air matanya menetes di pipi lembut nya.

  "Lo salah satu cewe luar biasa yang pernah gue kenal selain ibu gue ney, gue bangga sama lo , dan gue yakin lo akan sembuh." Ucap alana lembut

  "Amin na"

             ***********

  "Jadi bagaimana nanti nya nasib  anak saya kalo anda pindah ke London dokter Hendy ?" Tanya Arsen pada Hendy yang selama belasan tahun sudah menjadi dokter spesialis putri kesayangan nya .

"Saya minta maaf sebelum nya arsen , bukan maksud saya tidak ingin menolong kondisi Britney lagi, tapi ini sudah menjadi keputusan istri dan anak saya untuk pindah ke london" ucap Hendy dengan santun.

Hendy sengaja mengundang arsen ke ruangan nya saat jam makan siang ini hanya untuk menjelaskan tentang alasannya pindah ke luar ngeri dan mau tidak mau harus melepas Britney sebagai pasien nya.

  "Anda tenang saja arsen, saya sudah mencarikan dokter pengganti untuk Britney"

  "Maksud anda ?" Tanya arsen meminta penjelasan

  "Tenang saja , keluarga mu sudah saya anggap seperti keluarga saya sendiri jadi tidak mungkin saya pergi meninggalkan kalian begitu saja , sebelum saya benar-benar pindah saya terlebih dahulu mencarikan dokter pengganti untuk Britney , yang tak kalah pintar dari dokter spesialis jantung lain nya" ucap Hendy sedikit membuat arsen tenang.

  "Jadi anda sudah menemukan dokter pengganti itu hen ?" Tanya arsen meyakinkan

  "Sudah , usia nya memang cukup di bilang muda tapi dia sudah punya banyak pengalaman di bidang jantung karna bisa di bilang dia dokter muda yang sangat pintar" ucap Hendy

  "Siapapun dan bagaimanapun dia saya tidak perduli yang saya butuh adalah sosok dokter seperti anda, karna bagaimanapun anda yang tahu masalah penyakit Britney dari awal dia lahir sampai ia tumbuh dewasa seperti saat ini , 19 tahun itu bukan waktu yang singkat Hendy" ucap arsen dengan wajah serius

  "Kamu tidak perlu khawatir arsen , saya bisa menjamin kalo dokter baru untuk Britney tidak kalah pintar dengan saya , saya juga sudah menceritakan kondisi Britney dar awal sampai saat ini, saya yakin semua nya akan aman percaya dengan saya arsen" ucap Hendy

  "Terimakasih Hendy , saya selalu percaya dengan anda" ucap arsen tersenyum pada Hendy.

  "Sama-sama arsen"

  "Yasudah kalo begitu saya pamit , saya harus kembali ke kantor" ucap arsen bangun dari duduk nya dan tidak lama bergegas dari ruangan Hendy untuk kembali ke kantor nya.

   **********

  Pagi itu terlihat Britney sedang berjalan penuh semangat di koridor kampus nya , tak sedikit mahasiswa ataupun mahasiswi yang menyapa Britney dengan hangat,
Britney memang sangat di kenal di kampus nya karna keramahan nya dan kebaikannya pada orang-orang di sekitar kampus.

  "Selamat pagi nyonya Britney Carolina" sapa seseorang yang tiba-tiba muncul di hadapan Britney hingga membuat langkah kaki Britney terhenti.

  "Kebiasaan deh lo" ucap Britney dengan nada bicara malas , karna hampir setiap ia selalu di hantui oleh orang yang menyapa nya itu.

"Lo tuh harusnya seneng setiap hari di sapa layak nya pangeran yang menyapa putri nya"

.......

MALAIKAT TANPA SAYAPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang