Tidak terasa jarum jam sudah menujukan pukul 15.00 . Mahesa sudah menemukan baju mana yang akan ia kenakan nanti di acara yang sudah ia rencanakan untuk bersama Britney.
Sengaja sampai saat ini pun Mahesa masih belum memberi kabar sama sekali pada Britney. Ia sudah bisa duga pasti gadis kesayangan nya itu sudah gelisah. Beberapa kali Britney mengirimi Mahesa pesan, namun Hanya ia baca tanpa berniat membalas nya. Sesekali ia tersenyum seperti orang gila, membayangkan hal yang orang lain pernah impikan untuk memperdalam status hubungannya.Sambil menunggu waktu yang masih ada 1 jam lagi untuk berangkat menuju rumah Britney, Mahesa masih sibuk merapihkan jas nya namun pandangannya beralih memandang ponsel nya yang bergetar beberapa kali. Dengan cepat ia melihat notifikasi yang masuk ternyata lagi-lagi Britney mengirim pesan untuknya.
"Kamu kemana sih seharian ?"
"Chat aku cuma di read aja dari pagi tadi. Tangan nya kapalan gak bisa ngetik HAH?!"
"Aku benci ya sama kamu. Ini hari ulang tahun aku tapi kamu malah kaya gini"
"Aku marah"
"Bodo"Sesekali ia terkekeh geli membayangkan ekspresi wajah kekasih nya itu di sebrang sana. Ia sengaja membiarkan Britney kesal padanya saat ini tapi ia yakin setelah ini Britney akan bahagia, bahagia yang tidak pernah ia bayangkan sebelum nya. Bisa di bayangkan jika malam ini Mahesa memasang cincin di jari Britney ? Ah, sudah lagi-lagi hanya membayangkan nya saja pipi Mahesa sudah merona dan bibirnya selalu mengulum senyum tidak jelas.
"Mahesa sayang" Dalia masuk kedalam kamar Mahesa dengan pakaian yang rapi. Membuat Mahesa mengerutkan kening nya, heran .
"Mama kamu kemana rapih banget ?" Tanya nya.
"Emang kamu doang yang mau romantis-romantis-an sama Britney. Mama juga mau pergi sama papa"
"Ih gak mau kalah sama anak nya"
"Haha, enggak sayang. Mama mau nemenin papa ketemu rekan bisnis nya di hotel mulia. Kamu mau berangkat jam berapa nanti ?"
"Hm.." sejenak Mahesa melirik jarum jam yang ada di pergelangan tangannya. "Jam 4 aku kerumah Britney ma. Kan janjian sama orang nya sekitar jam 5" sambungnya.
"Yasudah kalo gitu mama berangkat duluan ya, papa kamu sudah nunggu di bawah katanya dia buru-buru. Good luck ya sayang, gak boleh nervous. Inget ini bukan akad pernikahan" ucap Dalia sembari memegang bahu Mahesa .
"Iya ma, do'ain ya"
"Pasti sayang, Yaudah mama berangkat dulu ya"
"Iya ma"
***********
"Kamu kenapa sih sayang gelisah banget" tanya Monic menyadari sikap anak gadisnya itu seperti memikirkan sesuatu .
Setelah Dava, Gema, dan Alana pulang Britney kembali berkecamuk dengan rasa gelisah nya. Ia tak henti-henti nya memikirkan kemana sebenrnya Mahesa. Sampai-sampai ia rela menolak ajakan papa namanya untuk berlibur. Padahal bukankah moment ini yang sudah lama Britney tunggu ? Menanti kehadiran papa nya pulang dan menghabiskan waktu ber-4 . Tapi nyatanya Britney lebih mementingkan pikirannya yang sedang kacau.
"What happened darling?" Tanya arsen.
"Papa, maafin aku ya. Aku janji besok aku akan nepatin kemauan mama , papa dan Athalla buat kita liburan"
"Iya sayang gak masalah lagi pula papa kamu juga pasti masih pengen istirahat dirumah. Besok baru kita pergi ya" ucap Monic lembut .
"Kamu sedang mikirin apa Britney ?" Tanya arsen lagi.
"Kamu mikirin pacar kamu ya ? Karna dia belum datang sampai sore ini ? Mungkin pacar kamu sibuk dirumah sakit sayang" tebak Monic .
"Tapi gak biasanya Mahesa kaya gini, ma"

KAMU SEDANG MEMBACA
MALAIKAT TANPA SAYAP
RomantikaMalaikat tidak selamanya memiliki sayap . Contoh nya kamu.. mungkin bagi ku hanya kamu satu-satu nya malaikat berbalut jas dokter . Terimakasih telah merawat ku dengan penuh kasih sayang, sampai akhir tarikan nafas terakhir ku berhembus di dalam d...