4 - PENYAKIT ITU

90 9 0
                                    

  "Selamat siang, bisa saya bicara dengan keluarga Nyonya Britney ?" Ucap dokter itu membuyarkan lamunan Alan yang sedari tadi menatap nya dan bertanya dalam hati siapa dokter ini , tidak mungkin jika ini dokter spesialis nya Britney karna usia nya bisa dibilang masih cukup muda, mungkin saja ini hanya dokter magang yang sedang membantu dokter Hendy, pikir alana.

  "Kita teman kuliah nya dok , orang tua nya sedang on the way kesini" jawab alana

  "Jadi gimana dok kondisi Britney ? Dia gak apa-apa kan ?" Tanya gema penuh cemas

  "Saya harus bicara dengan orang tua nya" ucap dokter itu dengan wajah datar nya.

  "Maaf sebelum nya dokter siapa ya ? Dimana dokter Hendy ?" Tanya alana

  "Saya yang menggantikan posisi dokter Hendy untuk menangani Britney" jawab dokter itu dengan singkat.

  "Alana , dokter , gimana kondisi Britney al ? Dok ?" Ucap Monic menghampiri alana , gema , dan dokter itu dengan wajah yang sudah tidak dapat di artikan lagi , rasa nya sudah campur aduk takut jika putri nya kenapa-napa.
Dan Gema hanya bisa diam mematung , ia tidak mengerti sama sekali sebenar nya apa yang terjadi dengan Britney , dan ia yakin Alana sudah bohong pada nya ia yakin alana pasti tau apa yang terjadi sebenarnya .

  "Selamat siang , saya Arsen ayah dari Britney" ucap arsen menjabat tangan dokter tersebut dengan ramah.

  "Saya Mahesa dokter yang akan mengawasi kesehatan Britney , saya yang menggantikan dokter Hendy" ucap dokter itu yang ternyata bernama Mahesa .

  "Jadi bagaimana kondisi putri saya dok ?" Tanya monic lagi

  "Mari ikut keruangan saya , saya akan jelaskan" ucap Mahesa sembari berjalan menuju ruangannya dan di ikuti oleh Arsen dan Monic .

  "Pengganti dokter Hendy ?" Gumam alana pelan namun masih bisa di dengar oleh Gema

  "Gue masih gak ngerti sebenarnya ada apa sih sama Britney ? Kenapa dia sampe punya dokter yang setiap saat ngecek kesehatannya ?" Tanya gema dengan raut wajah bingung

  "Gue juga gak bisa jelasin Gem , suatu saat juga lu akan tau sendiri" ucap Alana dan gema hanya Diam tidak tau mau menjawab apa lagi karna tidak mungkin dia memaksa alana untuk menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi , ada apa dengan kesehatan Britney , ia sadar diri ia bukan orang penting dalam kehidupan Britney .
  "Gue harus balik sekarang Gem, ada perlu sama nyokap gue .. lo masih mau disini ? Mau jenguk Britney ke dalam ?" Ucap alana bangun dari duduk nya

  "Iya sebentar lagi juga gue balik , lo duluan aja gak apa-apa" ucap gema

  "Yaudah nanti kalo Britney udah sadar jangan lupa kasih air Putih ya , dia kalo abis pingsan harus minum air putih .. gue duluan" ucap alana berlalu meninggalkan gema , dan gema hanya mengangguk.

Tidak lama setelah Alana sudah benar-benar berlalu dari pandangan nya , Gema bangun dari duduk nya dan mencoba berani untuk menjenguk Britney ke dalam ruang ICU , sebelum nya ia tidak pernah mempunyai kesempatan emas seperti ini , bisa dekat dengan Britney walaupun Britney tidak sadar akan kehadirannya .

Gema melihat tubuh Britney yang masih terbaring lemah tidak berdaya di atas tempat tidur rumah sakit itu , hidung nya di lingkari selang oksigen , bibir nya terlihat sangat pucat seperti mayat hidup , perasaan Gema semakin tidak enak , ia yakin pasti ada yang tidak beres dengan kesehatan Britney , tapi apa ? Pertanyaan itu terus muncul di kepala nya .
Dengan berani Gema meraih jari-jari mungil Britney dan mengelus nya secara lembut , ia tidak tahu harus senang atau sedih saat ini , sudah beberapa tahun ia menyimpan rasa pada gadis di hadapannya ini tapi ia tidak pernah punya kesempatan untuk dekat dengan nya bahkan menggenggam tangan nya saja tidak pernah. Namun kali ini saat ia memiliki kesempatan seperti ini justru kondisi Britney sangat menghawatirkan , bahkan tangan yang selama ini ia ingin genggam pun terasa sangat dingin .

MALAIKAT TANPA SAYAPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang