Britney masih menatap gema dengan tatapan heran , ia masih tidak mengerti apa yang terjadi sebenar nya, ia berusaha mengingat kejadian di kampus tadi sebelum diri nya bisa berada di dalam ruangan yang paling ia benci ini .
"Ney lo gak apa-apa ?" Tanya Gema membuyarkan lamunan Britney. "jangan kebanyakan bengong, lo baru sadar, Astaga gue lupa .. tunggu sebentar ya ney" ucap gema bangun dari duduk nya dan berlalu meninggalkan Britney sendiri , semakin membuat Britney bingung .
Tidak lama Gema kembali membawakan segelas air mineral untuk Britney , Britney semakin bingung dengan tingkah laku Gema yang sama sekali berbeda dengan kelakuan nya setiap hari di kampus ."Ini minum dulu" ucap gema sekaligus membantu Britney bangun untuk menenggak air mineral yang Gema bawakan , setelah air itu habis gema meletakan gelas nya di meja kecil yang tidak jauh dari tempat ia duduk.
"Dari mana lo tau kalo habis pingsan gue harus minum air putih ?" Tanya Britney membuka pembicaraan .
"Bukan nya itu kebiasaan lo dari kecil ?" Ucap gema kembali bertanya , Britney semakin mengerutkan kening nya, dari mana gema tau tentang hal ini ? Teka-teki apa yang sedang Gema buat saat ini ?
"Alana yang ngasih tau gue tadi sebelum dia pulang" ucap gema seakan tau isi pikiran Britney .
"Oh .. terus kenapa lo bisa ada di sini ? Bukannya tadi sebelum gue pingsan cuma ada Alana aja ya"
"Tadi lo pingsan di depan kelas , terus alana panik kebetulan gue lewat , gue ga mungkin ngebiarin alana bawa lo kerumah sakit sendirian ney , dan gue gak rela ada siswa lain yang bawa lo kerumah sakit" ucap gema sambil menatap mata Britney , ucapannya mampu membuat jantung Britney berdetak lebih cepat .
"Maksud nya ?" Tanya Britney polos
"Lo pasti paham maksud gue ney" ucap gema tersenyum tulus
"Lo gak capek ?" Tanya Britney menatap gema dengan tatapan serius
"Kalo gue capek pasti gue udah pulang dari tadi ney" jawab gema
"Gema.." rengek Britney lembut "lo pasti paham maksud gue"
"Gue capek , tapi gue ga akan ngebiarin lo sendiri di saat lo Down kaya sekarang" jawab gema tersenyum tipis pada Britney, ia paham maksud ucapan Britney , Gema mungkin capek dengan usaha nya terus mendekati Britney , berusaha mencuri hati gadis itu , tapi ia tidak akan pernah membiarkan Britney sendiri di saat kondisi Britney lemah seperti saat ini.
"Lo bukan Gema yang gue kenal" ucap Britney masih tidak percaya dengan sikap gema saat ini , atau mungkin pagi tadi kepala gema terbentur rak buku di perpustakaan nya ?
"Ada saat nya orang bercanda dan ada saat nya orang serius ney , orang kayak gue juga bisa serius ney" ucap gema masih menatap mata Britney
"Gema maaf" ucap Britney lirih
"Ssttt.. ga perlu minta maaf , gue paham perasaan ga bisa di paksa" ucap gema kini melebarkan senyum nya, jika saja Britney paham di balik senyum nya ada rasa kecewa di hati Gema , namun ia tidak mau menunjukkan rasa kecewa nya pada Britney. "Udah ah jangan banyak ngomong dulu lo baru sadar , lo harus banyak istirahat , gue pamit pulang ya ney" Ucap gema bangun dari duduk nya
"Makasih ya Gem"
"Sama-sama tuan putri" gema lagi-lagi melebarkan senyum nya untuk gadis itu , ia selalu memanggil dan menyapa Britney dengan ucapan tuan putri , ucapan nya berhasil membuat Britney tersenyum dan kemudian membalas lambaian tangan gema yang kini beranjak keluar dari ruang ICU , setelah gema benar-benar berlalu hati Britney sedikit kacau kenapa ia baru sadar kalo gema tidak semenyebalkan yang ia duga selama ini.
"Lo pasti bisa dapetin perempuan yang lebih baik dari gue Gem, maaf gue ga bisa balas perasaan lo sampe saat ini"
![](https://img.wattpad.com/cover/196690558-288-k158582.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
MALAIKAT TANPA SAYAP
RomanceMalaikat tidak selamanya memiliki sayap . Contoh nya kamu.. mungkin bagi ku hanya kamu satu-satu nya malaikat berbalut jas dokter . Terimakasih telah merawat ku dengan penuh kasih sayang, sampai akhir tarikan nafas terakhir ku berhembus di dalam d...