"Britney sayang , bangun yuk sarapan di bawah" Monic mengetuk pintu kamar Britney dengan pelan. "Sayang , anak gadis gak boleh kebo loh tidur nya" sambung nya lagi.
"Iya ma" teriak Britney dari dalam kamar.
"Yaudah mama tunggu di ruang makan sekarang ya"
"Iya ma, aku cuci muka dulu" ucap Britney masih di dalam kamar.
Setelah ia yakin Monic benar-benar sudah berlalu dari depan kamar nya ia bergegas turun dari tempat tidur dengan nyawa yang masih belum sepenuh nya kumpul. Sesekali ia mengucek mata agar pandangannya kembali jernih.
Pagi ini Britney merasa tubuh nya begitu lelah. Entah mungkin karna efek kemarin dia mengeluarkan banyak energi untuk menangis sampai sempat membuat jantung nya kembali kambuh. Jujur saja sebenarnya ia masih menyimpan sedikit rasa sakit di dalam hatinya namun ia bertekat, ia yakin Mahesa tidak seburuk itu . Dengan langkah gontai Britney berjalan menuju toilet untuk mencuci mukanya agar terasa lebih segar . Setelah itu ia keluar kamar nya dan menuruni anak tangga satu persatu untuk menuju ruang makan."Happy birthday to you, happy birthday, happy birthday, happy birthday to you" Britney terbelalak saat mendapati Athalla dan kedua orang tua nya menyanyikan lagi khas ulang tahun sambil memegang satu buah Tiramisu cake berukuran sedang yang di hiasi beberapa lilin. Bukan hanya suprais dan kue nya yang membuat Britney mematung dengan raut wajah tak percaya sekaligus bahagia, namun sosok arsen yang berdiri di samping Monic lebih membuat nya bahagia. Karna ia tidak di beri kabar jika papa nya itu sudah sampai di Jakarta. Bahkan ia tidak tahu kapan arsen sampai di rumah.
"Happy birthday my angel. Anak papa sudah semakin besar." Arsen maju beberapa langkah mendekat ke arah Britney sembari membawa cake nya yang masih di hiasi lilin hidup.
"Papa .." gumam Britney.
"Ayo tiup lilin nya , tapi jangan lupa make a wish dulu" ucap arsen masih memegang cake dan Britney menghampirinya. Tidak lupa sebelum ia meniup lilin dan memotong kue nya ia memejamkan mata dan mengucapkan serangkaian do'a dalam hatinya.
"Tiup lilin nya" seru Athalla dan Monic.
"1 2 3" saat itu juga Britney meniup lilin yang berdiri di atas cake . Setelah lilin nya sudah benar-benar mati arsen meletakan cake tersebut di atas meja makan lalu memeluk tubuh anak gadis nya dengan sangat erat. Melepas rindu nya yang sudah berbulan-bulan ia pendam selama tidak di Indonesia. Athalla dan Monic tersenyum bahagia, ini adalah hari ulang tahun Britney maka mereka harus bahagia. Britney-pun seakan lupa tentang rasa perih nya yang kemarin akibat ulah Mahesa, ia sudah terlalu bahagia hari ini, jadi ia tidak ingin memikirkan hal yang tidak seharusnya ia pikirkan.
"Papa kapan pulang ?" Tanya Britney sembari melepas peluk pada papa nya .
"Semalem papa sampai" jawab arsen.
"Kenapa gak bilang aku sih Masa aku selalu jadi orang terakhir yang tau tentang apapun itu " Britney mengerucutkan bibirnya
"Sayang ini semua rencana mama. Biar suprais buat kamu" ucap Monic sembari tersenyum.
"Makasih ya, beitney seneng" ujar Britney sembari memeluk papa mama dan adik Satya satunya, Athalla.
*********
Pagi itu Mahesa terlihat sedang lari pagi di area komplek perumahan nya. Ia sudah lama tidak melakukan aktivitas jogging pagi seperti ini.
Sengaja dari jauh-jauh hari ia mengambil cuti kerjanya hanya untuk membuat suprais ulang tahun Britney nanti sore.
Sengaja Mahesa tidak melalukan kode apapun terhadap Britney, karna ia tau Britney tidak akan menyadari jika ia tahu tanggal ulang tahun kekasih nya itu . Mahesa memang tahu bukan dari Britney nya secara langsung karna gadis itu enggan bercerita kapan dirinya ulang tahun, namun Mahesa tau dari berkas Britney yang ada di rumah sakit, berkas itu lengkap dengan tanggal lahir dan alamat rumah Britney.
![](https://img.wattpad.com/cover/196690558-288-k158582.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
MALAIKAT TANPA SAYAP
RomanceMalaikat tidak selamanya memiliki sayap . Contoh nya kamu.. mungkin bagi ku hanya kamu satu-satu nya malaikat berbalut jas dokter . Terimakasih telah merawat ku dengan penuh kasih sayang, sampai akhir tarikan nafas terakhir ku berhembus di dalam d...