3 - PERASAAN GEMA

113 10 0
                                    

"Pembatu yang menyapa majikannya lebih tepat nya" ucap alana yang entah dari mana muncul nya kini sudah berdiri di samping Britney.

"Yeh sembarangan lo , cowok seganteng gue masa lo samain sama pembantu" ucap cowok itu dengan kesal kepada alana.

"Ya emang cocok sih , udah ah yuk ney ke kelas sebentar lagi dosen masuk . Jangan buang-buang waktu lo ngomong sama cowok sok ke gantengan ini" ucap alana menarik pergelangan tangan Britney menuju kelas nya meninggal akan cowo itu begitu saja.

"Gem gue duluan"ucap Britney kepada cowo itu.

"Iya ney , sabar-sabar deh lo ngandepin temen lo itu" ucap cowo itu yang ternyata bernama Gema

Gema adalah salah satu mahasiswa yang cukup terkenal di kampus , terutama bagi kaum hawa , tidak sedikit mahasiswi yang tergila-gila padanya karna ketampanan dan kepintarannya , minus nya hanya satu dia terlalu jayus jika sedang jatuh cinta pada perempuan.
Sudah dari awal masuk kuliah gema menyimpan rasa pada Britney , namun sampai saat ini perasaan nya tidak pernah terbalas , Britney hanya menganggap Gema sebagai teman kuliah nya saja tidak pernah lebih padahal banyak mahasiswi yang ingin menggantikan posisi Britney bisa di gila-gilai laki-laki populer di kampus tapi hal itu tidak terpengaruh oleh Britney.

Setelah menguasai beberapa mata kuliah pagi ini , akhirnya waktu istirahat tiba hampir sebagian mahasiswa dan mahasiswi keluar dari kelas nya untuk menuju kantin dan perpustakaan , begitu juga dengan Britney dan alana mereka memutuskan untuk pergi menuju Kantin . Mereka memang selalu terlihat berdua kemanapun dan dimanapun tidak jarang hampir sebagian besar orang-orang mengganggap mereka adalah kembar karna sama-sama memiliki wajah blasteran , memiliki tinggi yang sama dan warna kulit yang sama hanya saja rambut mereka berbeda Alana memiliki rambut lurus hitam dan Britney memiliki rambut gelombang yang berwarna coklat .

"Ney gue rasa si gema gak ada batas capek nya buat ngejar-ngejar lo, gila udah berapa tahun coba dia ngarepin lo" ucap alana sambil mengaduk-aduk mie ayam yang ia pesan

Britney tidak menjawab apapun , ia bahkan tidak terlalu mendengar apa yang alana bicarakan, dadanya terasa nyeri , nafasnya mulai terasa sesak ia mencoba menetralkan rasa sakit nya tetapi tidak bisa justru rasanya semakin menjadi-jadi .
Britney memegang dadanya dan sedikit meringis karna rasa sakit nya , ia berusaha untuk coba menahan nya agar Alana tidak sadar kondisinya sedang Down saat ini .

  "Tapi emang lo beneran gak tertarik ney sama gema ? Banyak loh yang suka sama dia . Ya emang iya sih gue akuin dia ganteng cuma gue gak suka dia tengil ih merasa diri nya ganteng kali"  ucap alana yang masih tidak sadar akan kondisi Britney .

  "Gue ke toilet dulu" ucap Britney meninggalkan alana dan berlari menuju toilet sambil memegangi dadanya , wajah nya terlihat pucat , tangannya gemetar , rasa sakit nya semakin menjadi-jadi .

  "Ney ? Britney lo gak apa-apa ?" Tanya alana bingung sekaligus khawatir , ia sudah sangat paham jika temannya seperti itu pasti ada yang tidak beres dengan kesehatannya.

Sesampai nya di toilet Britney berdiri menatap cermin di hadapannya , ia bahkan tidak mengenali diri nya sendiri jika sedang Anfal seperti ini , wajah nya terlihat sangat pucat , tubuh nya terlihat gemetar , bahkan untuk bernafas saja sangat susah , dadanya terasa sangat sakit , segera ia mengeluarkan 1 botol obat dari dalam saku seragam nya, hanya obat itu yang bisa menolong nya untuk menghilangkan rasa sakit itu .

  "Ini minum nya ney" alana menyodorkan sebotol air mineral kepada Britney , Britney menatap alana dengan tatapan bingung.
  "Ambil ney gausah ngeliatin gue kayak gitu , kayak baru kenal gue aja sih"

  "Kok lo ta...."

  "Ney gue kenal lo bukan baru setahun dua tahun" selak nya

  "Makasih na" ucap Britney

   "Lebih baik lo izin ke dosen deh , lo harus chek up" ucap alana

  "Gapapa na gue kuat kok , ini udah mendingan" ucap Britney berusaha terlihat baik-baik saja padahal nafas nya masih sangat terasa sesak.

  "Lo yakin ?"

  "Iya na , udah yuk ke kelas"ucap Britney, alana hanya mengangguk pasrah walaupun ia tahu Britney hanya bersikap sok tegar di hadapan nya , ia sudah sangat tahu seperti apa watak shabat nya itu .

Benar saja dugaan Alana , baru sampai di depan pintu kelas nya Britney jatuh pingsan , sepertinya obat yang baru saja di telan nya itu tidak ada pengaruh nya , alana terlihat panik badan Britney terasa sangat dingin dan wajah nya semakin pucat ..

  "Ney Britney ? Ney bangun" ucap alana panik entah apa yang harus ia lakukan saat ini

  "Na , Britney kenapa ?" Tanya Gema menghampiri alana Wajah nya pun ikut panik

  "Britney sakit gem , tolong bawa dia ke rumah sakit gem sekarang" ucap alana

  "Oke lo tenang ya" ucap gema mencoba menenangkan alana

  "Rumah sakit Bima Husada ya , lo duluan aja gue izin ke dosen dulu nanti gue nyusul" ucap alana

"Oke na" ucap gema menggendong Britney menuju mobil nya dan segera membawa Britney kerumah sakit .

  "Gem lo mau kemana ? Britney kenapa ?" Tanya Dava Shabat gema

  "Gue kerumah sakit dulu , Britney pingsan gue duluan dav" ucap Gema sembari menggendong Britney menuju mobil nya .

  "Oke Gem ati-ati lo"

  Sesampai nya di rumah sakit Britney langsung di tangani oleh perawat , hampir semua perawat di rumah sakit itu sudah sangat mengenal Britney dan memahami kondisi Britney , segera Britney ditangani oleh dokter sepesialis nya dan gema hanya bisa menunggu di ruang tunggu pasien , tidak bisa bohong perasaan nya sangat cemas saat ini , ia bahkan tidak mengerti apa yang sebenarnya terjadi pada Britney apa mungkin britney hanya pingsan biasa ? Tetapi kenapa perawat tadi terlihat sangat panik dan terlihat sudah sangat mengenal Britney cukup dekat , apa sering Britney kerumah sakit ini sampai bisa di kenal dengan para perawat dirumah sakit ini ? Jika hanya pingsan biasa tidak mungkin Britney sering kerumah sakit , berbagai pertanyaan muncul di kepalanya namun ia sadar ia tidak akan mungkin bisa mengenal Britney lebih dalam lagi , bagi nya bisa mengantar Britney kerumah sakit seperti ini saja sudah sangat beruntung walaupun kondisi Britney tidak sadarkan diri .

  "Gema" ucap alana menghampiri gema masih dengan wajah panik bercampur cemas. "Gem gimana Britney ? Dia gak apa-apa kan ?" Tanya nya cemas

  " gue gak tau na , dokter belum keluar" ucap gema berusaha terlihat tenang

  "YaTuhan" ucap alana menarik nafas dalam

  "Emang apa yang sebenar nya terjadi sama Britney sih na ?" Tanya gema penasaran

Mendadak saat itu mereka terlihat akur tanpa ada keributan sama sekali , sangat jarang terjadi moment seperti ini melihat Gema dan Alana akur layak nya seperti teman biasa bukan seperti Tom&Jerry yang setiap bertemu pasti ada pertengkaran entah apapun itu masalah nya , mereka berdua memang terlihat tidak pernah akur.

  "Britney cuma pingsan biasa kok Gem" ucap Alana

  "Tapi kok perawat disini udah kenal banget ya sama Britney , emang Britney sering kesini ?" Tanya gema dengan wajah polos nya

  "Hmm... gu... gue juga gak paham sih , mungkin orang tua Britney punya kenalan sama orang rumah sakit ini kali" ucap Alana sedikit terbata-bata mencoba meyakinkan gema agar gema tidak banyak bertanya lagi.

  " oh gitu" ucap gema menganggukkan kepala nya. "Oh ia lo udah hubungin orang tua nya ?"

  "Udah kok , mereka lagi on the way sini sebentar lagi juga mereka sampe"

   Tidak lama kemudian dokter keluar dari ruang ICU, sontak saja gema dan alana berdiri secara berbarengan namun alana sedikit mengerutkan kening nya , menatap dokter tersebut dengan heran , sebelum nya alana tidak pernah melihat dokter ini , kemana dokter Hendy yang biasa menangani Britney ?

MALAIKAT TANPA SAYAPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang