Jarum jam terus berjalan. Tidak terasa jam sudah menujukan pukul 15.00 dan satu jam lagi Britney akan melakukan operasi Transpalansi jantung nya Tentu saja hal itu mampu membuat ia deg-degan tidak karuan.
Sore itu ia hanya di bolehkan untuk istirahat di dalam kamar tanpa melakukan aktivitas apapun sampai nanti suster menjemput nya untuk kedalam ruang operasi di jam 16.00 .
Berbeda dengan Maya yang saat ini sedang berada di dalam ruang kerja Mahesa dengan perasaan yang sangat tidak menentu bagaimana tidak ? Satu jam lagi ia akan menyerahkan jantung nya untuk Britney, ia akan menyerahkan hidup nya untuk menyelamatkan kekasih dari orang yang sangat ia cintai.
"May ?" Ucap Mahesa dengan lembut.
"Kenapa ?" Tanya maya dengan Nada suara lirih nya .
"May, maafin gue."
"Gak ada yang perlu di maafin. Gue bahagia kok"
"Kebaikan lo gak akan mungkin bisa di lupain." Ucap Mahesa.
Maya hanya tersenyum tipis. "Oh iya, gue punya sesuatu buat Britney." Ucap nya ketika mengingat surat yang baru saja ia tulis semalam.
"Apa ?" Tanya Mahesa.
"Sebentar" ucap maya sembari mengeluarkan secarik amplop dari dalam tas nya dan menyerahkan nya pada Mahesa. "Kasih surat ini buat Britney setelah dia siuman nanti." Sambung nya.
"Surat ?" Tanya Mahesa Dan hanya di jawab anggukan oleh maya.
"Iya nanti gue kasih ke dia" ucap Mahesa.
"Pesen gue jangan pernah cerita siapa yang mendonorkan jantung nya buat dia sebelum dia baca surat ini." Pinta maya.
"Iya lo tenang aja." Ucap Mahesa.
**********
"Britney sayang" ucap Monic sembari membuka pintu ruang rawat Britney.
"Mama ?"
"Gimana sayang kamu udah siap kan ? Sebentar lagi kamu akan punya jantung baru. Mama senang banget." Ucap Monic terlihat begitu bahagia.
"Alhamdullilah ma. Britney juga masih gak percaya, Tuhan baik banget ya." Ucap Britney.
"Iya sayang Alhamdullilah"
"Papa sama Athalla mana ma ?" Tanya Britney ketika menyadari papa dan adik nya tidak ada di samping Monic .
"Papa lagi urus administrasi kamu. Kalo Thalla lagi ke kantin sebentar."
"Alana, Dava sama gema belum datang ?" Tanya Britney lagi .
"Tadi alana ngabarin mama katanya mereka lagi di perjalanan sayang." Jawab Monic .
"Oh.. oke ma"
"Selamat sore Britney" ucap suster Bella sembari membuka pintu kamar rawat Britney. "Kamu sudah siap untuk operasi nya ? Mari saya antar ke ruang operasi sekarang" sambung nya dengan lembut pada Britney.
"Sayang, mama selalu berdoa buat kamu. Jangan takut ya" ucap Monic sembari mengelus rambut putri sulung nya itu.
"Makasih ma. Setelah ini Britney akan sembuh dan akan membuat mama dan papa bangga." Ucap Britney.
"Amin sayang. Yaudah sekarang mama antar sampai depan ruang operasi ya."
"Ayo sus" ucap Britney pada suster Bella.
*******Sesampai nya di ruang operasi Britney mengganti pakaian nya dengan pakaian operasi yang identik berwarna hijau dan di lengkapi dengan masker kepala yang berwarna sama.
Jujur saja perasaannya saat ini sangat tidak menentu. Antara takut, panik, deg-degan, tidak percaya, sekaligus senang menjadi satu. Ia berbaring di atas brankar yang di setiap sudut nya di kelilingi benda-benda medis sekaligus mengerikan seperti gunting-gunting dan pisau operasi. Sesekali ia bergidik ngeri namun sekuat tenaga ia berusaha tenang.
KAMU SEDANG MEMBACA
MALAIKAT TANPA SAYAP
RomanceMalaikat tidak selamanya memiliki sayap . Contoh nya kamu.. mungkin bagi ku hanya kamu satu-satu nya malaikat berbalut jas dokter . Terimakasih telah merawat ku dengan penuh kasih sayang, sampai akhir tarikan nafas terakhir ku berhembus di dalam d...