8 - OBAT

72 6 0
                                    

"Elo dav ninggalin gue di kelas , ternyata berduaan sama Alana di sini" ucap gema yang tiba-tiba saja berdiri di samping alana dan Dava duduk. "Lagi ngomongin apa si kayak nya serius banget, ajak-ajak gue dong" sambung nya lagi kini duduk di samping Dava.

"Gema jangan berisik nanti di tegur Bu fanya" ucap alana

"Oh ia gue lupa ini perpus" ucap gema santai
Dava dan Alana hanya Diam seakan melupakan pembicaraan nya tadi, mereka tidak mungkin melanjutkan pembicaraannya karna orang yang ia bicarakan tadi kini tepat berada di samping nya saat ini , namun masih banyak pertanyaan di benak alana untuk mengetahui lebih banyak tentang hidup gema, entah mengapa rasa ingin tahu Alana tentang kehidupan gema menjadi besar .

"Jadi kalian lagi ngomongin apa ? Cerita-cerita dong gue kan juga pengen tau"

"Gak ngomongin apa-apa Gem. udah yuk ke kantin aja gaenak disini banyak orang lagi serius baca" ucap Dava kini bangkit dari duduk nya

"Ayo Gem ke kantin lo pasti laper kan" ucap alana juga bangun dari duduk nya, gema ikut bangun dari duduk nya dan bergegas menuju Kantin bersama alana dan Dava .


*****

Setelah sampai rumah Britney langsung masuk ke dalam kamar nya yang terletak di lantai 2 rumah nya , ia merebahkan tubuh nya di atas tempat tidur nya , badan nya masih terasa lemas rasa pusing di kepalanya juga masih sedikit tersisa, namun Britney tidak ingin menujukannya di depan Athalla ataupun di depan Mahesa tadi .
"Kak ney makan dulu ya" ucap Athalla membawa satu mangkuk bubur ayam untuk Britney. Athalla menghampiri tempat tidur Britney dan duduk di tepi tempat tidur tersebut .
"Makan dulu biar nanti bisa langsung minum obat" sambung Athalla penuh perhatian pada Britney .
Britney membetulkan posisi nya, ia menyenderkan tubuh nya pada kepala tempat tidur dan meluruskan kaki nya .
"Tumben lo perhatian gitu" ucap Britney

"Gue perhatian salah , gak perhatian juga salah"

Britney tertawa kecil "udah ah sini gue bisa makan sendiri kok" beitney mengambil alih mangkuk yang di bawa Athalla .

"Yaudah obat lo dimana ? Sekalian gue ambil air putih" tanya Athalla berhasil membuat Britney menghentikan makannya . Ia ingat terakhir ia minum obat nya di rumah sakit tadi , dan meletakannya di atas meja kecil yang berada di dalam ruang rawat nya.
Beitney diam sejenak, ingin rasanya ia memaki dirinya sendiri karna sudah beberapa kali teledor meletakannya botol obat nya sendiri padahal obat itu sangat penting untuk dirinya , jika ia telat minum obat itu 5 menit saja rasa sakit di dada nya bisa kembali Kambuh saat itu juga .

"Hello baik-baik tu bubur berubah jadi nasi goreng" celetuk Athalla membuyarkan lamunan Britney . "Ka ney obat lo dimana ? Gue nanya lho dari tadi"

"La.."

"Hmm ? Itu kenapa muka lo jadi berubah gitu suh ? Lo sakit lagi ?" Tanya Athalla menyadari perubahan wajah Britney

"Bukan , tapi obat gue"

"Kenapa obat lo ?"

"Ketinggalan di rumah sakit"

"Astaga kak ney!!!!" Teriak Athalla geram . "Kebiasaan deh , udah lo diem di sini kalo ada apa-apa bilang sama bibi . Gue kerumah sakit sekarang" sambung Athalla

"La tapi .."

"Udah diem-diem gak usah banyak komentar , gue ngebut kok tenang aja lo ga perlu takut telat minum obat. Gue jalan dulu" Athalla merampas kunci mobil yang terletak di atas kasur Britney dan bergegas meninggalkan kamar Britney untuk menuju rumah sakit , ia yakin pasti obat Britney di simpan oleh petugas rumah sakit yang membersihkan ruang rawat nya tadi .

"Ati-ati La jangan ngebut bahaya" teriak Britney berharap Athalla dapat mendengar perintah nya .

Setelah Athalla benar-benar berlalu, Britney kembali melanjutkan makan bubur nya , rasanya sangat hambar setiap sakit, yang boleh ia makan hanya bubur ataupun sup bening , terlalu banyak pantangan yang dokter kasih untuk dia .

MALAIKAT TANPA SAYAPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang