Baru saja Britney ingin mengangkat ponsel Mahesa dan menggeser simbol slide answer namun saat itu juga sambungan telfon itu terputus. Mahesa terlihat menghela nafasnya lega , entah mengapa ia merasa sedikit panik . Takut jika Britney akan salah paham karna ia tahu yang menelfon nya barusan adalah maya."Udah mati kan ? Udahlah biarin aja paling orang iseng" ucap Mahesa .
"Hm.. yaudahlah" ucap Britney tidak ingin ambil pusing .
Setelah menempuh perjalanan hampir 2 jam , akhirnya mereka sampai di Cisarua Bogor Jawa barat . Sungguh, bagi Britney ini adalah perjalanan yang sangat dadakan, untung saja Hanya ke puncak tidak sampai Berpergian jauh jadi ia tidak perlu repot-repot memusingkan pakaian nya yang masih seperti anak kuliahan ini .
"Kamu mau kemana dulu ?" Tanya Mahesa menoleh ke arah Britney .
"Hmm aku ikut kamu aja" ucap Britney
"Karna kamu tadi cuma makan french fries aja pasti sekarang masih lapar kan ? Kita makan ya kebetulan aku juga baru terasa lapar.."
"Oke pak bos"
Mahesa melajukan mobilnya terus menanjak jalan. sepanjang perjalanan ada saja hal yang mereka bahas dan sesekali menciptakan tawa di antara mereka . Mahesa selalu saja bisa menenangkan hati dan Fikiran Britney yang memang sedang tidak menentu sejak beberapa hari lalu . Hari ini Britney merasa seakan tidak ada beban dalam hidup nya, seakan rasa cemas yang kemarin menghantui nya hilang begitu saja. Mahesa terlalu pintar membuat nya bahagia dan seiring berjalannya waktu ia semakin tidak ingin kehilangan Mahesa apapun dan bagaimanapun alasannya .
Setelah cukup bingung memilih dimana restaurant yang akan mereka kunjungi, akhirnya Mahesa menghentikan laju mobilnya tepat di depan sebuah restaurant Sunda yang cukup modern , restaurant yang persis menghadap pegunungan kebun teh menciptakan pemandangan yang cukup indah ditemani kabut tebal yang sudah mulai turun , sesekali membuat Britney bergidik kedinginan karna ia lupa memakai jaket atau lebih tepat nya tidak pakai jaket.
"Dingin ya ?" Tanya Mahesa sembari menggandeng tangan Britney, Melangkahkan kaki nya masuk kedalam area restaurant .
"Enggak kok aku malah suka ini indah banget" ucap Britney menujukan wajah bahagianya .
Mahesa hanya menggelengkan kepalanya , ia cukup bangga memiliki pacar yang tidak manja dan ribet , cukup mengajak nya ke puncak saja sudah membuat ia bahagia . "Mau duduk dimana sayang ?" Tanya MahesaBritney terdiam sejenak , ia memperhatikan sekeliling dan akhirnya memilih tempat yang menghadap ke arah pegunungan. Karna baginya bisa lebih leluasa menikmati pemandangan sore itu , menikmati kabut yang terus turun membuat gumpalan awan putih , melihat hijau nya daun teh yang tertata rapih di pegunungan , dan menikmati rasa sejuk yang menusuk ketulang . Memang benar , ia lebih menyukai pegunungan di bandingkan lautan, bagi nya hijau lebih asri di bandingkan laut biru . Britney termasuk salah satu perempuan yang cukup mencintai alam , ia lebih suka Berpergian menuju gunung walaupun bukan untuk mendaki melainkan untuk menikmati kesejukan alam .
"Selamat sore , ini menu nya teh . Mau langsung pesan ?" Tanya seorang pelayan setelah menghampiri meja Britney dan Mahesa .
"Iya langsung pesan aja mbak , saya mau nasi timbel dan es teh manis ya. Oh ia sambal nya banyakin ya" ucap Mahesa pada pelayan tersebut .
"Baik , teteh nya mau pesan apa ?"
"Hm.. sebentar ya mbak" ucap Britney masih membolak-balik buku menu yang sebenrnya tidak terlalu tebal itu.
"Kamu mau makan pasta? Kita salah masuk restoran kalo gitu haha" ucap Mahesa dengan nada meledek .
"Ih enggak , Yaudah aku mau sop buntut oroginal sama teh jahe panas ya mbak" ucap Britney seraya tersenyum pada pelayan tersebut .

KAMU SEDANG MEMBACA
MALAIKAT TANPA SAYAP
RomanceMalaikat tidak selamanya memiliki sayap . Contoh nya kamu.. mungkin bagi ku hanya kamu satu-satu nya malaikat berbalut jas dokter . Terimakasih telah merawat ku dengan penuh kasih sayang, sampai akhir tarikan nafas terakhir ku berhembus di dalam d...