24 - MAYA DAN DALIA ?

49 4 0
                                    

Sejenak Mahesa bungkam, entah apa maksud ibunya bertanya seperti itu. Apa mungkin Dalia tidak suka anak semata wayang nya itu memiliki kekasih penderita kelainan jantung ? Apa jadinya jika suatu saat Mahesa menikah dan mempunyai istri penyakitan ? Jujur saja Dalia sedikit tidak tertarik dengan perempuan yang saat ini sangat di cintai oleh anak kesayangannya itu. Apa mungkin Dalia lebih berpihak jika Mahesa bersanding dengan maya nantinya ?

"Mahesa akan terus berusaha untuk sembuhin Britney kok ma.." jawab Mahesa setelah beberapa detik bungkam .

"Apa gak ada perempuan yang lebih sempurna dari dia Mahesa ? Usia kamu bukan untuk main-main lagi.." kini perempuan itu menghentikan aktivitas makannya , ia memilih menatap Mahesa dengan wajah seriusnya.

"Mama kan kita belum kenal Britney itu seperti apa.. jadi lebih baik jangan terlalu banyak berkomentar dulu" ucap hendro menatap istrinya .

"Mahesa bisa buktiin kalo Britney jauh lebih baik dari maya."

"Kapan-kapan ajak dia kerumah ya , papa dan mama mau kenal dengan dia." Kini Hendro memandangMahesa dan tersenyum .

"Iya pa.."
Setelah itu mereka sibuk dengan makanan nya masing-masing. Sejak kecil selalu seperti ini, sejak dulu rumah mereka terasa sangat sepi karna memang hanya ada mereka ber3 dan para asisten rumah tangga, Mahesa adalah anak tunggal Hendro dan Dalia wajar saja orang tuanya itu sangat menyayangi nya, bahkan sampai Mahesa dewasa seperti sekarang.
Dering ponsel Mahesa berhasil memecahkan keheningan antara anak dan orang tuanya, spontan Mahesa langsung melihat layar ponsel nya yang menyala, ternyata ada 1 panggilan dari Britney saat itu juga Mahesa menempelkan benda pipih itu di telinga kanannya.

"Hallo.."

"Hallo sayang" ucap Mahesa dengan lembut

"Kamu sibuk hari ini ?" Tanya Britney di sebrang telfon .

"Engga, aku kan libur. Kenapa ?" Mahesa bertanya balik

"Aku kangen.. Hehe" Britney menyunggingkan senyum nya , tanpa Mahesa lihat ia bisa membayangkan betapa menggemaskan wajah kekasih nya itu.

"Kamu kesambet apa pagi-pagi ? Haha" ledek Mahesa di sebrang telfon

"Emang gak boleh kangen sama pacar sendiri ?" Ucap Britney manja.

"Boleh lah sayang, Yaudah aku mandi dulu abis mandi aku langsung kerumah kamu"

"Oke, aku tunggu ya. See you sayang" setelah itu ia memutuskan sambungan telfon nya, meletakan ponsel nya di atas bantal yang berbentuk wajah panda di atas tempat tidur nya. Ia bergegas masuk kedalam kamar mandi nya , membersihkan tubuhnya sambil menanti Mahesa datang menemui nya.

————

"Mau kemana kamu Mahesa ?" Tanya Dalia ketika melihat anak laki-laki kesayangannya yang mengenakan kemeja putih berbalut jins abu-abu, serta sepatu kets kesayangannya yang juga berwarna putih, jika sedang berpenampilan seperti ini tidak ada yang menyangka jika Mahesa adalah dokter spesialis yang cukup terkenal di kalangan rumah sakit, saat ini Mahesa terlihat seperti ABG yang masih duduk di bangku kuliah .
Sejenak Mahesa menghentikan langkah kakinya , ia menuang segelas jus kedalam gelas lalu meminum nya.

"Mau kerumah Britney ma, Mahesa keluar dulu ya" ia kembali meletakan gelas nya di atas meja makan , dan kembali bergegas menuju garasi rumah nya untuk mengendarai mobilnya.

"Britney pacar kamu itu ?" Tanya Dalia lagi sebelum mahesa benar-benar berlalu dari pandangannya

"Iya ma, memang ada lagi perempuan yang dekat sama Mahesa ? Mama kan tau , aku paling males deket sama cewe, apa lagi harus nyamperi-nyamperin kerumah nya. Kecuali kalo aku benar-benar serius sama cewe itu."

MALAIKAT TANPA SAYAPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang