Chapter 47 : Cure

30 7 0
                                    





Berjalan gontai melewati lantai taman yang begitu ramai dengan pelari, sial apa mereka semua tak lelah? Mereka bahkan terlihat begitu riang hanya untuk berlari kesana kemari

Dengan nafas berat, ia akhirnya mendudukkan diri disalah satu kursi taman sembari mengibas-ngibaskan handuk di bahunya, merasakan keringat yang mulai mengalir disekitar pelipis hingga membuatnya sedikit merasa kotor sekarang dengan tubuh lengket ini

Jika tidak karna terpaksa, tak akan pernah ia ingin mengenakan pakaian olahraga dan berlarian seperti ini. Tempo hari, tiba-tiba ia mengalami beberapa nyeri pada sendi nya secara mendadak. Khawatir karna nyeri yang tak kunjung membaik, ia akhirnya pergi ke rumah sakit terdekat

Setelah berkonsultasi dan diberikan resep obat, dokter menyarankan padanya untuk mulai melakukan olahraga minimal dengan lari sore. Sangat menyebalkan, seharunya ia saat ini sudah mandi dan duduk di depan televisi, menonton channel kesukaannya ditemani dengan cemilan ringan

"Melihat mereka semua berlarian, sungguh membuatku merasa ingin pulang" ujarnya pelan sembari menatap sekitar taman dengan tangan yang terus bergerak mengibas handuk panas

Bagi seseorang yang tak menyukai olahraga, inilah tantangan terbesar bagi diri mereka. Ingin sehat namun tak pernah bergerak. Sungguh menyedihkan

Setelah merasa nafasnya kembali teratur, ia kembali berdiri untuk kembali berlari menjelang matahari terbenam. Langkahnya sedikit memelan ketika matanya tertuju pada seorang anak yang berlarian dibawah pohon taman sendirian

“Bagaimana bisa mereka meninggalkan anak mereka bermain sendirian seperti itu, apa mereka tak melihat berapa banyak kasus penculikan anak akhir-akhir ini" ujarnya pelan sembari menggeleng

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Bagaimana bisa mereka meninggalkan anak mereka bermain sendirian seperti itu, apa mereka tak melihat berapa banyak kasus penculikan anak akhir-akhir ini" ujarnya pelan sembari menggeleng

Matanya tak bisa lepas dari gadis menggemaskan itu, rasanya ia ingin ikut bergabung dalam pesta boneka itu. Saat senyumnya mengembang, kala melihat anak itu berlarian hingga ke pinggir trotoar

Sontak ia menghentikan langkahnya, saat ia kemudian berlari sedikit panik, mengantisipasi jika anak itu berlari ke tengah jalan. Dan benar saja, sebuah mobil melaju dari arah samping saat anak itu tengah berlarian

"Heyy!!"

Tiiinnn

Brak

Ciittt

Suara klakson yang ditelan penuh terdengar nyaring hingga membuat orang sekitar menoleh kearah mereka. Ringisan kecil keluar dari bibir itu, saat ia menarik diri setelah berhasil merengkuh gadis kecil dalam pelukannya saat ini

"Kau baik-baik saja, sayang?" Tanyanya sembari kemudian mencoba mendudukkan anak didepannya yang terlihat sedikit takut

Tatapannya kemudian teralih pada seseorang yang baru saja keluar dari dalam mobil. Menatap seorang anak laki-laki muda berdiri panik disana

NERD LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang