Chapter 53 : Second Chance

32 7 0
                                    






"Masuk!!"

"Jeon, sudah kukatak--"

"Kubilang masuk!! Telingamu mulai tuli!!" Mendengar teriakkan keras itu, membuat Wuri akhirnya mendengus kemudian masuk kedalam mobil

Jungkook masuk kedalam mobil, sebelum kemudian menginjak pedal dan melajukan mobil tanpa mengatakan apapun.

"Jika kulihat kau masih dekat dengan siapapun itu, lihat saja akibatnya" mendengar itu membuat Wuri kemudian memutar mata menatap pria itu

"Jeon, dengarkan aku, aku dan dia hanya tak sengaja bertemu didepan cafe. Merasa sama-sama senggang akhirnya kami memutuskan untuk singgah sebentar didalam membeli minuman. Hanya itu, mengapa kau jadi begitu sensi seperti ini?!" Jelas Wuri dengan nafas memburu karna begitu kesal

"Hahha tak sengaja? apa harus sedekat itu dengannya, kau bahkan terlihat menempel seperti lem dengannya, akui saja kau menyukainya, bukan?" Mendengar ucapan pria itu membuat Wuri menatap tak percaya bahwa pemikiran konyol seperti itu terlintas di otak pintar seorang Jeon Jungkook

"Terlalu menempel padanya? Hey! bahkan aku berada duduk bersebrangan dengannya, ia berada satu meter didepanku untuk bisa terlalu lengket seperti katamu. Jangan asal bicara dengan mulut sialan itu!"

"Kau memang selalu seperti itu, tak mengabari apapun saat berpergian, apakah kau pikir itu bagus?!"

"Untuk apa aku harus memberi kabar saat aku melakukan segala aktivitas luar. Kau begitu sibuk akhir-akhir ini, aku memberi pengertian dengan tidak mengganggumu. Kau pikir mengirim pesan begitu penting, hanya untuk keluar rumah mengapa aku harus meminta izin padamu, merepotkan"

"Apa hal seperti itu harus kusebut dan teriakkan ke telingamu?! Seharusnya kau sendiri sudah mengerti tentang itu! Mengabari kekasih itu adalah suatu keharusan, inilah alasan mengapa banyak orang diluar sana memiliki hubungan gelap hanya karna komunikasi yang berantakan" ucap Jungkook penuh penekanan sembari menoleh tajam sekilas pada gadis disampingnya saat ini

"Jadi kau menuduhku berselingkuh? Jeon Jungkook!! Betapa jahatnya ucapanmu itu. Harus kukatakan berapa kali, aku dan dia tak sengaja bertemu diluar, lagipula ia adalah temanmu sendiri. Astaga, bagaimana bisa kau berpikir negatif pada teman dan kekasihmu sendiri!!" Ucapku Wuri sembari memijat pelipisnya pelan. Tak menyangka bahwa hal seperti ini dapat menjadi perdebatan tak berujung bagi mereka

"Perlu digarisbawahi, Kau pernah menyukai Park Jimin. Aku hanya tak ingin mengambil resiko jika nanti kau kembali jatuh hati padanya. Ingatlah bahwa jalan tak selalu lurus, karna di goda kau mungkin bisa saja memiliki niat menjalin hubungan bersamanya dibelakangku"

"Astaga!! bahkan aku tak pernah berfikiran sampai sejauh itu, aku hanya menganggap ia sebagai temanku karna ia temanmu juga. Aku akui bahwa aku pernah menyukai seorang Park Jimin, tapi itu dulu saat kita bahkan belum menjalin hubungan, terlebih rasa itu hanya sebatas mengaguminya bukan menyukai seutuhnya, siapa aku berani menyukainya. Lihatlah! kau bahkan tak percaya pada sahabatmu sendiri, sahabat yang sudah bersama mu sejak kau kecil. Perlu kau ingat satu hal, ketidak percayaan mu seperti ini suatu saat mungkin dapat membuat hubungan persahabatan kalian retak, asal kau tau" jelas Wuri sudah tak tahan lagi dengan semua tuduhan ini

"Ya, dan semua itu selalu karnamu"

"Mengapa aku? Itu ulahmu sendiri, sifat pesimismu,  yang selalu berfikiran buruk tentang temanmu membuat mu bisa mengkandaskan hubungan baik pada mereka. Kau selalu egois Jeon, kau hanya ingin apa yang kau inginkan selalu dipenuhi tapi terus mengabaikan perkataan orang lain. Dasar manusia egois, sudahlah aku lelah berdebat denganmu hanya karna masalah sepele, membuang buang waktu" disana Jungkook meremat kemudi didepannya setelah gadis itu memberi final

NERD LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang