Chapter 21 : Life Goes On

58 7 0
                                    






"Dia berbeda" mendengar suara itu seketika ia kemudian menoleh ketika melihat sosok wanita yang ikut duduk disebelahnya dengan pandangan yang tertuju kedepan tepat dimana seorang gadis duduk disana bersama para anak

"Haha maaf aku mengejutkan mu. Hanya, tidakkah menurutmu ia berbeda dari gadis lainnya?" tanya Saena sembari tersenyum menatap pria disampingnya yang terlihat tanpa ekspresi

"Emm sedikit" Saena menggeleng tegas mendengar jawaban utu

"Tidak sedikit tapi banyak. Sepertinya kalian tak sedekat itu, hingga tau tentang satu sama lain. Kau akan tau cepat atau lambat apa yang membedakannya dengan gadis lainnya" Jungkook hanya diam disana dengan mata yang hanya tertuju pada anak anak di depan sana

"Disaat semua gadis sibuk berbelanja dan hura hura, ia terlalu sibuk untuk mencari biaya tambahan dengan bekerja paruh waktu, disaat gadis pada umumnya pergi berpesta berkencan dan sebagainya maka ia lebih memilih untuk menghabiskan waktunya dengan mencari sesuatu yang produktif dan menghasilkan dengan bekerja lebih keras dan keras. Menabung untuk biaya hidup dan sekolahnya. Aku bahkan bisa menjelaskan semuanya hingga dini hari hanya untuk mendeskripsikan gadis itu" Jungkook sejenak terdiam saat tatapannya kemudian tertuju pada gadis yang duduk ditaman sembari bermain bersama anak anak dengan penuh kegembiraan

"Ia seperti gadis pada umumnya. Hanya saja dimataku gadis itu begitu menyebalkan, satu hal yang membuatku masih penasaran, tentang apa yang membuatnya tak tertarik padaku. Ia pernah duduk di atas motorku, ia pernah masuk kedalam mobil ku, ia makan siang bersamaku, ia bekerja di rumah orang tua ku. Bagi gadis lain, itu adalah sebuah keberuntungan yang hanya akan didapat dengan pergi ke dukun. Namun ia dengan wajah menyebalkan itu menganggap seolah itu semua hanyalah angin lalu. Ia bahkan pernah memperlakukanku didepan teman temanku dengan menampar wajahku hanya karna aku menggodanya dengan ciuman kecil" mendengar kalimat terakhir itu sontak membuat Saena terkekeh pelan

"Dasar anak muda" ucap Saena sembari menggeleng pelan

Teriakan teriakan kecil menggema disepanjang taman ketika melihat anak anak yang berlarian sembari menangkap gadis yang ikut bermain disana. Suasana taman semakin cerah melihat bagaimana tawa anak anak yang begitu mengalun indah

"Jungkook-ssi, hanya satu permintaan dariku. Aku tau ini tak ada hubungan apapun denganmu, namun kurasa kau tak akan mempermainkan gadis itu kedepannya. Hanya, tolong perhatikan gadis itu saat disekolah, ia hanyalah anak malang yatim piatu yang sulit beradaptasi"

"Y-yatim piatu? Apa maksudmu?" Ucapku Jungkook menatap wanita disebelahnya terkejut sekaligus bingung

"Wuri adalah gadis yatim piatu pertama yang kurawat. Orang tuanya meninggal sejak ia menginjak umur lima belas tahun. Banyak hal yang terjadi setelah insiden insiden itu, membuatnya tumbuh dewasa sebelum waktunya. Selama ini ia hanya sendirian di dalam ruang dan waktu yang berbeda, wajahnya terlihat lebih hidup dengan melihat anak anak yang memiliki keadaan yang sama dengannya. Sial, aku ingin menangis setiap kali melihat gadis itu, betapa sayang nya aku dengannya"

"Tunggu-- itu tak mungkin, ia selalu--"

Jungkook sontak terdiam dengan mata yang tak lepas dari wanita disebelahnya. Seolah tak percaya dengan penjelasan itu, gadis itu yatim piatu? Gadis menyebalkan sepertinya yatim piatu? Mustahil. Sial, jadi gadis yang selama ini membawakan kotak bekal untuknya adalah seorang anak yatim piatu

Mengapa ia tak tau? Selama ini tak terlintas di otaknya tentang keadaan gadis itu yang harus bekerja di rumahnya ternyata untuk membiayai hidup dan sekolahnya sehari hari. Dan dengan tak tau dirinya ia meminta gadis itu membawanya bekal selama sebulan sedangkan gadis itu saja mungkin kekurangan untuk mencukupi dirinya sendiri

NERD LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang