Chapter 28 : Sing With Us

47 7 0
                                    








Seoul pada suatu Sabtu malam tampak ramai, lampu-lampu kota memantulkan gedung-gedung yang berkilauan, dan jalan-jalan dipenuhi orang-orang dari berbagai lapisan masyarakat. Terduduk dengan tenang di bangku taman, tatapannya tertuju pada setiap orang yang berlalu lalang.

Meskipun suasana yang begitu ramai, desahan berat tetap keluar. Kekacauan di sekelilingnya sangat kontras dengan ketenangan yang dicarinya dalam dirinya sendiri. Taman, yang biasanya menjadi tempat menyendiri, kini terasa sesak, hampir menyesakkan.

Mencoba mencari ketenangan sembari menatap sekitar. Memejamkan mata dan fokus pada gemerisik dedaunan di atas pohon dengan angin sepoi-sepoi yang sesekali menerpa kulitnya.

"Wuri?"

Sontak matanya terbuka ketika mendengar namanya di seru kan oleh seseorang. Menoleh dan terdiam sejenak ketika mendapati sosok pria jangkung tinggi yang berdiri disampingnya

"Kim...seokjin?"

"Ahh ternyata benar, kukira aku salah orang. Sedang apa sendirian disini, duduk dibawah temaram lampu?" Ujar seokjin sebelum kemudian mendudukkan diri di sebelah gadis yang terlihat sedikit kosong saat ini

"Tak apa, hanya ingin menikmati malam sembari menatap keramaian pusat kota"

"Hahha tak perlu kau nikmati keramaian seperti ini yang memang terjadi setiap hari" ia hanya membalas ucapan itu dengan senyuman kecil

"Kau sendiri dari mana? Mengapa berada disini? dan apa yang ada dipunggungmu itu?" Tanyanya sembari menatap sebuah tas besar yang tergantung dibelakang punggung pria itu

"Ahh ini gitar. Aku baru saja selesai les musikku" jawab Seokjin sembari menoleh sekilas kearah tas punggungnya

"Hmm kau ikut les musik? Uhh pasti kau pintar bermusik"

"Tentu saja, untuk apa aku les jika tak berminat pada musik"

"Baiklah baiklah, ternyata kau adalah pria dengan kepercayaan diri yang begitu tinggi"

"Hahha terima kasih, kuanggap itu pujian" ujar Seokjin menanggapi

"Jadi kau selalu membawa gitar itu kemanapun?" Sontak Seokjin mengangguk mendengar itu

"Terkadang aku ingin bernyanyi sembari bermain gitar dimanapun tempat yang membuatku mendapatkan inspirasi baru"

"Wahhh membuat iri saja"

"Iri?"

"Bagaimana tidak, kau tampan, primadona sekolah, pintar, bisa bermain alat musik. Benar-benar anugrah yang luar biasa. Cukup membuat semua orang iri"

"Ohh kau melupakan satu hal lagi, Dan juga pandai bernyanyi" jawab Seokjin sedikit menaikkan dagunya dengan senyum bangga

"Bernyanyi? nyatanya kau hanya bisa bermain gitar namun ketika bernyanyi suaramu melengking" godanya sembari menatap pria disampingnya yang terlihat tak terima setelah itu

"Hey beraninya kau mengejekku, kau bahkan belum mendengar suaraku saat bernyanyi" mendengar itu ia hanya mengangkat bahu tak acuh, membuat pria disampingnya merasa semakin ditantang

"Aku bisa menunjukkan nya padamu, bahwa klaim mu salah" ujar Seokjin tak terima, sebelum kemudian berjongkok di lantai taman untuk mengeluarkan gitarnya dari tas

"Kupastikan kau menarik kata-kata mu kembali"

"Baiklah aku menantikanya Kim Seokjin-ssi" ucapnya sedikit terkekeh pelan ketika tangannya terulur menopang dagunya menatap pria itu

"Dengarkan baik-baik ini" ujar Seokjin yang kemudian duduk dan memangku gitarnya

Seokjin duduk dengan tenang, jemarinya mulai memetik senar gitar dengan kelembutan yang membuat terlena. Suaranya mengikuti, lembut dan menenangkan, seperti bisikan malam yang merdu.

NERD LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang