"Jeon” Jungkook menunduk hanya menatap ponselnya dengan raut wajah yang tak dapat lagi dikatakan bersahabat
“Jeon, dengarkan aku”
“Sial, ada apa denganmu sebenarnya?! Kau tak mendengarkan ucapanku?! Mengapa menampungnya? apa sekarang rumah mu berubah menjadi tempat penampungan orang gila?” kesalnya sembari menatap kesal kearah gadis yang duduk frustasi di sampingnya, dirinyalah yang lebih frustasi disini
“Sudah kukatakan, ia diusir oleh ibunya” Jungkook hanya menatap malas mendengar bisikkan pelan gadis itu
“Lalu apa urusannya denganmu? Mengapa juga kau harus membawanya kemari? Kau pikir itu urusanmu?! Kau sudah terlalu banyak memberikan budi padanya, Wuri. Aku tak pernah yakin ia bisa membayar semua hutang budi itu” mendengar pria di sampingnya terus mencemooh membuat Wuri menghela nafas pelan, bingung tentang bagaimana cara membuat pria ini mengerti
"Ayolah, jangan seperti ini. Kau membuat semuanya jadi semakin rumit" Jungkook sontak mendelik saat mendengar ucapan gadis disampingnya, saat dengan jengah ia kembali menunduk menatap ponselnya dengan kesal, ia benci berdebat seperti ini
“Jeon, kau lapar? aku baru saja membuatkan sup daging dan gimbab, ayo makan bersama” ajak Wuri yang mencoba mencairkan pria itu dengan membujuk, namun Jungkook bahkan tak berniat mengatakan apapun saat ini
Awalnya ia memang berniat mengajak gadis ini untuk masak bersama di dapur, ia membawa banyak bahan masakan dan beberapa cemilan kesukaan gadis itu. Namun, apa ini? Rasa antusias itu seolah langsung di bunuh oleh wajah iblis perempuan yang menempel disebelah gadisnya
“Bersamanya? Lebih baik aku makan di trotoar jalanan dibanding harus duduk bersebrangan dengannya” Wuri menghela nafas berat ketika mendengar penolakan dari pria itu, sial bagaimana caranya membujuk
“Ayolah Jeon, aku belum sempat makan apapun sejak kemarin. Kepala ku sedikit pusing sekarang karna belum makan, dan sekarang saat aku ingin makan bersamamu, kau menolaknya. Haruskah aku mogok makan untuk menunggumu menyetujuinya?" Jungkook mendongak kemudian menatap tajam kearah gadis disebelahnya
“Sial! Kau mengancamku? Bagaimana bisa kau tak makan sejak kemarin? Bagaimana dengan obatmu, dasar bodoh! Kau ingin kembali menginap di rumah sakit?! Sudahlah kebodohan mu ini, Wuri!" Teriak Jungkook sedikit kesal
"Ayo makan bersamaku"
“Songkirkan wanita itu dari sini, dan kita akan ke meja makan"
“Hey ada apa dengan ucapan kasar itu, Jeon. Ia bukan barang yang bisa disingkirkan. Pilihan ada di tanganmu saat ini" ujar Wuri sembari mendengus kesal, saat ia kemudian menyilangkan tangannya didepan depan dada
Jungkook menggeram pelan saat menatap gadis keras kepala satu ini. Ia memejamkan matanya sejenak sebelum akhirnya helaan nafas panjang terdengar, saat ia menatap gadis itu lebih lembut dari sebelumnya
Wuri tersenyum kecil ketika menatap itu, saat ia kemudian menarik tangan pria itu berjalan menuju ke meja makan. Tampak Jungkook berdecak kesal saat mendudukkan diri bersebrangan dengan Hyeri, gadis yang paling ia benci
Sedangkan Hyeri duduk disana mencoba untuk tetap tersenyum, setelah sebelumnya sedikit mendengar percakapan antara Wuri dan Jungkook. Tak ada yang salah jika pria itu membencinya, tak ada yang salah
Wuri duduk disebelah pria itu, kemudian mencoba untuk terus bicara agar suasana meja tak terlalu dingin
“Apa ini?” ucap Jungkook sinis sembari menunjuk kearah piring gimbab dengan isi yang berceceran dari rumput laut
KAMU SEDANG MEMBACA
NERD LOVE
Teen Fiction"Hyung, aku suka gadis ini" ucap Jungkook menatap para temannya kemudian beralih kearah gadis berkaca mata yang menampilkan wajah datar didepannya Berawal dari kejadian digudang itu, setelah ia seorang Jeon jungkook direndahkan oleh sosok gadis Nerd...