"Sial!!! kembalikan!!" Suara barang yang jatuh dari atas meja memenuhi seisi pagi yang cerah di kediaman gadis bernama Jeon Woo Ri
Teriakan demi teriakan terus bergema di setiap sudut rumah. Tempat yang awalnya terasa begitu hangat dan sejuk kini terasa seperti air panas yang mengalir melalui telapak kaki hingga ujung kepala
"Ohh ayolah, aku juga ingin melakukannya" rengek seorang pria yang berdiri disebrang meja makan sembari menatap gadis disebrangnya yang terlihat begitu emosi
"Kau benar-benar membuang waktuku, sialan!! Kembalikan kuas ku, dasar pria gila!" Teriakkan itu seolah menjadi luapan emosi dari gadis yang saat ini mencoba mengejar pria yang sejak tadi terus berlarian seperti anak kecil di dalam rumahnya
Datang tanpa diundang hanya untuk merusak satu harinya yang begitu berharga ini. Sial, ini semakin menyebalkan setiap harinya
"Kembalikan!"
"Aku juga ingin"
"Kembalikan, Jeon Jungkook!" Teriaknya menuntut sembari menatap pria yang terlihat menggeleng tegas
"Kau benar-benar menguji emosiku, Jeon. Aku membenci pria menyebalkan sepertimu, sungguh. Sial, kembalikan kuasku" Jungkook tampak diam disana masih dengan kuas diwajahnya, seolah tak peduli dengan kemarahan gadis itu
"Terserah, sekarang kembalikan kuas ku" Jungkook tersenyum kemenangan ketika mendengar gadis itu yang akhirnya mengalah
Dengan langkah besar, ia kemudian berjalan kearah gadis itu dan menyodorkan kuas yang langsung di rebut kasar dengan tatapan tajam itu
Dengan tatapan tajam semabri menahan emosi, Wuri berjalan kembali ke ruang tengah, tempat dimana ia seharusnya sejak tadi sudah bersantai dengan masker madu hangat di wajahnya
Dengan helaan nafas pelan, ia mendudukkan diri walaupun beban emosi masih menguasai kepalanya. Tangannya kemudian bergerak cekatan untuk memulai kegiatan pagi minggunya, mengoleskan perlahan masker tersebut ke wajahnya hingga membentuk pola melingkar di sudut matanya. Ia kemudian meletakkan kuas kembali ke mangkuk sebelum sedikit mengipas wajahnya dengan tangan
"Yoshh, sekarang giliranku" ujar Jungkook yang tanpa peringatan berbaring dan meletakkan kepalanya di atas paha gadis itu
"Apa maksudmu berbaring di paha ku?"
"Sudahlah, mulai saja beri aku masker itu" ujar Jungkook sembari memejamkan matanya
"Duduklah, jangan seperti anak kecil dengan berbaring seperti itu" sanggah Wuri sedikit kesal
"Bukankah seperti ini lebih mudah?"
"Mudah? gigimu itu mudah, justru kau mempersulit ku, bodoh. Ini madu! Lihatlah dengan bola mata mu itu! Ini benda cair! Haruskah aku menjelaskannya dengan detail padamu?! Ini akan menetes ke sisi wajah dan rambutmu jika aku meneteskannya ke wajahmu! Duduklah, jangan membuatku semakin kesal, Jeon Jungkook"
"Tidak, aku akan tetap seperti ini. Tak bisakah kau hanya diam dan oleskan saja benda itu ke wajahku, mengapa jadi banyak bicara seperti ini" sanggah Jungkook sembari menyilangkan tangannya di depan dada dan memejamkan matanya
Wuri menggertakkan giginya sembari mendongak memejamkan matanya kuat, bibirnya bergetar ketika ia menahan emosinya begitu lama sejak tadi. Tangannya terkepal erat diudara, ingin sekali ia menjatuhkan satu pukulan pada wajah pria sialan ini. Tuhan, ini melelahkan
Dengan gerakan perlahan dan mengalah sepenuhnya karna terlalu lelah, ia akhirnya memasangkan bandana kelinci untuk menahan rambut pria itu keatas, sebelum kemudian mulai mengoleskan madu ke wajah pria itu, mencoba untuk kembali menelan mentah-mentah emosinya yang tak bisa lepas.
KAMU SEDANG MEMBACA
NERD LOVE
Teen Fiction"Hyung, aku suka gadis ini" ucap Jungkook menatap para temannya kemudian beralih kearah gadis berkaca mata yang menampilkan wajah datar didepannya Berawal dari kejadian digudang itu, setelah ia seorang Jeon jungkook direndahkan oleh sosok gadis Nerd...