Chapter 24 : Party II

71 7 0
                                    






"Duduklah sayang, aku akan menyiapkan peralatannya terlebih dahulu" mendengar itu ia hanya mengangguk sebelum kemudian duduk didepan meja dengan cermin besar didepannya

"Siapa namamu nona manis?"

"Perkenalkan nama saya Jeon Woo Ri, anda bisa memanggil saya Wuri" ucapnya sembari sedikit membungkuk hormat kearah wanita paruh baya yang berdiri tak jauh darinya

"Ohh margamu sama dengan anak itu" ujar sang bibi sembari mengangkat peralatan riasnya dan berjalan menuju kembali ke meja

"Ahh mungkin hanya kebetulan saja imo-nim" ucapnya pelan sembari tersenyum kecut saat melihat setumpuk alat rias yang diletakkan di atas meja


"E-eh imo-nim, apakah semua ini akan di letakkan di wajahku?" Tanyanya pelan dengan sedikit gugup dan khawatir, membuat sang bibi yang tadinya sibuk menyiapkan peralatan seketika dibuat terdiam sebelum kemudian tertawa geli mendengar itu

"Hahaha astaga mana mungkin aku menggunakan ini semua ke wajahmu, sayang. Aku menaruhnya disini agar mudah untuk memilih warna yang pas untukmu, tenang saja aku tak akan benar benar mengubahmu seperti boneka Annabelle. Percayalah padaku"

"T-tidak, bukan seperti itu hahha ini hanya sedikit mengejutkan" ucapnya sedikit tertawa hambar sebelum kemudian kembali diam tak ingin menyanggah paoun lagi

"Kau lucu, apakah semua ini asing dimatamu? ku tebak kau pasti tak pernah menggunakan riasan tebal pada wajahmu, aku benar? Hahha sudah tenang saja, aku sudah menekuni bidang ini selama bertahun tahun. Sudah lebih dari kata profesional aku dalam semua benda ini" mendengar itu hanya membuatnya tersenyum sembari mengangguk pelan

Saat kemudian ia memejamkan matanya ketika sebuah semprotan diarahkan ke wajahnya. Sepertinya lebih baik ia memejamkan matanya agar tak melihat wajahnya nanti setelah dirias, pilihan yang lebih baik

Sesekali menelan saliva kasar sembari berharap bahwa ia tak mengecewakan alat alat riasan ini yang sudah bergerak di wajahnya

"Dari sekian banyak wanita yang pernah berkencan dengannya, kau yang paling berbeda" ujar bibi pelan dengan tangan yang terus bergerak dengan brush ditangannya

Mengerti kearah mana pembicaraan itu, hanya membuatnya tetap tersenyum sembari sejenak menunduk

"Kau gadis yang manis yang polos, aku menyukai gadis sepertimu yang tak terlalu banyak bicara dan bertingkah. Aku mendengar tentangmu sebelumnya dari nenek Jungkook, betapa ia menyukaimu dan ingin kau lebih dekat dengan cucunya"

"Imo-nim saya dan Jeon Jungkook hanya berteman saja, saya tak berharap banyak padanya" balasnya sembari tersenyum kecil menunduk

"Justru itu, kau harus banyak berharap padanya. Sepertinya dia menyukaimu, terlihat dari mata teduhnya saat menatapmu"

"Hahha tidak mungkin, bahkan saya dengannya sudah seperti kucing dan tikus. Jika bukan karna Halmeonie, saya mungkin tak akan berada disini sekarang. Dia selalu mengganggu saya setiap waktu, membuat saya merasa kesal dan emosi padanya sepanjang hari" jelasnya sembari sedikit terkekeh untuk mencairkan suasana

"Kau mengenal begitu dekat dengan mereka semua?"

"Ahh saya hanya secara kebetulan bekerja dirumah keluarga Jeon hingga akhirnya bertemu dengan Halmeonie dan mereka"

NERD LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang