Chapter 5 : Nice try

145 12 0
                                        



Setelah menghabiskan 10 menit berjalan pulang, akhirnya mereka berdua sampai di dalam rumah. Setelah menutup pintu, Jungkook lekas membawa sang nenek masuk kedalam kamar untuk istirahat setelah seharian berada di bawah terik matahari

"Aku bisa berdiri sendiri Jung-ah tak perlu menggendong ku seperti bayi" Jungkook hanya diam tak menggubris sanggahan sang nenek, saat ia mengangkat kemudian meletakkan pelan neneknya diatas kasur

"Halmeonie lain kali jangan sembarangan bicara dengan orang asing, jika seandainya kau diculik tak akan ada yang tau nantinya" ucapnya saat ia mendudukkan diri di samping kasur sembari menatap sang nenek yang menarik selimut menutupi dadanya

"Ya ya terserah kau saja" Jungkook sejenak mendengus kesal ketika melihat ketidakpedulian sang nenek terhadap ucapannya, ia hanya bisa menghela nafas kasar mencoba untuk tetap tenang



...


Suara derit pintu yang nyaring bergema di dalam rumah ketika seorang gadis masuk ke dalam dengan sebuah kantung belanja di tangannya. Rumah itu sepi, hanya suara pintu yang berderit dan langkah kaki gadis itu yang terdengar. Helaan napas kecil keluar dari bibir mungilnya, menggambarkan kelelahan setelah perjalanan panjang dari swalayan.

Ia menutup pintu dengan perlahan, memastikan tidak ada suara tambahan yang mengganggu keheningan. Dengan langkah pelan, ia berjalan menuju dapur yang berada di ujung ruang tamu. Kantung belanja yang penuh dengan bahan makanan sedikit memberatkan tangannya, namun ia tetap melangkah mantap.

Saat ia meletakkan kantung belanja di atas meja. Sambil menarik napas dalam-dalam, ia mulai mengeluarkan satu per satu barang belanjaan. Memastikan setiap sayuran disusun rapi di lemari pendingin dan rak agar tidak mudah rusak.

Setelah semua barang tersusun rapi, ia merasa lega karena tugasnya telah selesai. Gadis itu kemudian berjalan menuju kamar tidur, merasakan setiap langkah semakin ringan karena kelelahan mulai berkurang. Saat memasuki kamar, ia langsung merebahkan tubuhnya di atas kasur yang empuk, merasakan kenyamanan yang sudah ia rindukan sejak pagi.

Ia menarik napas dalam-dalam, menghirup aroma kasur yang begitu familiar dan menenangkan. Matanya perlahan terpejam, merasakan kelembutan bantal dan selimut yang membungkus tubuhnya. Di sini, di tempat favoritnya, ia akhirnya bisa bermanja bersama kasur kesayangannya. Semua kelelahan dan kepenatan hilang, digantikan oleh perasaan nyaman dan damai.

Ia terdiam sejenak sembari menatap langit langit kamarnya. Seketika ia merindukan neneknya dikampung halaman setelah bertemu dengan wanita lansia yang tadi ia temui tadi. Sudah hampir 4 bulan sejak terakhir kali ia kembali kampung halamanya. Pasti saat ini sang nenek sedang mengumpat padanya, mungkin ia harus segera pulang

Namun pemikiran itu sejenak ditepis ketika otaknya terus berputar mencari solusi. Upah bekerja di cafe saja tak akan cukup untuk membawaku terbang pulang ke rumah neneknya, ia harus mencari cara untuk menambah pemasukan agar dapat pulang

"Bagaimana caranya?" Gumamnya pelan pada dirinya sendiri saat ia sedikit meremas rambutnya sembari berfikir keras

"Mungkin aku bisa mencari pekerjaan sampingan lain?" Ujarnya pelan saat terdiam sejenak memikirkan ide itu

Ia mendudukkan diri diatas kasur saat kemudian tangannya sibuk menjelajah situs web untuk mencari info yang dapat memberikannya pekerjaan.

Hampir 15 menit ia terus menatap benda persegi panjang itu hingga membuat matanya sakit, namun tak menemukan apapun. Jarinya seketika terhenti ketika matanya menangkap sebuah tulisan

NERD LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang