Chapter 36 : Jealousy

59 7 0
                                    






Malam Minggu selalu menjadi malam yang paling dinanti oleh banyak orang, terutama para muda-mudi yang tengah dimabuk cinta. Kota seakan berubah wajah, penuh dengan riuh rendah suara tawa dan percakapan riang. Jalanan dipenuhi oleh deretan kendaraan, lampu-lampu berkelap-kelip menghiasi trotoar, dan deru mesin motor terdengar bercampur dengan musik yang keluar dari mobil-mobil yang lewat.

Semua orang, entah pasangan, teman, atau bahkan sendirian, merasakan atmosfer malam minggu yang berbeda. Ada perasaan bebas, seolah-olah setelah melewati pekan yang penuh kesibukan, kini saatnya menikmati waktu tanpa beban.

"Ohh kurasa disana memiliki menu yang bagus" ucap seorang gadis yang menunjuk kearah sebrang jalan dimana sebuah restoran kecil dengan panorama menarik perhatiannya

Dengan rasa antusias, ia menarik tangan pria disampingnya untuk mengikuti langkahnya. Pintu restoran bergemerincing saat mereka masuk kedalam. Berdiri disana sembari menatap nuansa restoran yang begitu memanjakan mata

"Selamat datang, ada yang bisa saya bantu" mereka kemudian menoleh ketika menatap wanita yang berdiri dibalik meja resepsionis. Dengan senyum cerah, meraih buku menu untuk memilih makanan yang memggugah

"Aku ingin gimbab gulung dan sandwich, untuk minumannya jus strawberry mungkin bagus, bagaimana denganmu Jeon, kau mau apa?" Tanyanya yang kemudian menoleh kearah pria yang masih berdiri disebelahnya dengan tatapan tajam

"Kau ingin memesan apa?"

"Terserah" mendengar jawaban itu sontak membuatnya mengernyitkan kening bingung dengan tingkah pria ini yang begitu aneh hari ini

"Satu steak daging sapi dan susu pisang" ucapnya akhirnya mewakili, saat resepsionis mengangguk mencatat apa yang diminta

"Dalam memeriahkan ulang tahun restoran, kami membuat salah satu bilik cafe menjadi tempat yang lebih cocok disiggahi oleh para pasangan, nama tempatnya adalah Rose Place. Disana mungkin akan membuat pelanggan dapat menikmati berbagai macam hiasan dan pernak-pernik, serta panorama yang sebelumnya belum pernah di sediakan di restoran. Jika memang berkenan, saya dapat menunjukkan ruangan dimana tuan dan nona dapat duduk dengan view yang bagus" jelas wanita tersebut sembari tersenyum menatap mereka berdua, mendengar itu sejenak membuat mereka merasa tertarik

"Itu ide bagus" saat resepsionis mengangguk pelan mendengar persetujuan itu

"Baiklah pesanan akan tersaji dalam 15 menit, dengan meja atas nama Wuri. Silahkan tempatnya ada disebelah sini"

Saat mereka akhirnya berjalan mengikuti langkah resepsionis tersebut dengan penuh rasa antusias dan riang. Ketika mereka masuk kedalam, berjalan kesalahan satu kursi di sudut ruangan dengan penuh kemegahan

Tak henti-henti nya mata menelisik kesetiap penjuru tempat, semuanya tampak begitu hangat dan klasik. Warna merah yang dipadukan dengan kuning emas membuat seluruh ruangan begitu bercahaya

Mawar merah dan putih dengan semerbak harus memenuhi seluruh ruangan dengan alunan lagu lembut yang menambah suasana menjadi lebih romantis dan tenang

"Beruntungnya kita karna masuk ke restoran ini. Lihatlah, sepertinya ini meja terakhir dari sekian banyak meja yang sudah ditempati oleh para pasangan lain. Bagaimana bisa mereka mengubah tempat ini menjadi begitu sempurna seperti ini? Sial bagus sekali pemandangan dari sini. Ternyata ada untungnya aku memiliki kekasih" ucap Wuri antusias sembari sesekali menatap keluar jendela dengan langit malam yang begitu indah dan pemandangan kota dibawah yang menakjubkan dari atas sini

Sadar karna sejak tadi tak mendengar suara apapun membuatnya menoleh ketika mendapati pria didepannya yang terus diam dengan wajah datar tak bersemangat, menatap luar jendela. Tentu saja hal itu membuat kebingungan besar

NERD LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang