Setelah beberapa hari memutuskan untuk tidak masuk sekolah, hari ini akhirnya ia memilih untuk kembali ke kelas. Sedikit merasa bersalah karna membuat teman sebangkunya, Somi selalu cemas hingga terus bertanya apakah ia sakit parah, atau bahkan butuh bantuan. Itu membuatnya merasa sedikit bersalah karena harus absen
Ketika bel akhir berbunyi, merasa lega. Dengan cepat, ia merapikan tas dan segera meninggalkan kelas. Langkahnya cepat namun hati-hati, berharap tidak harus berurusan dengan orang-orang yang lebih baik ia hindari. Ia kembali menyusuri gang kecil yang selalu dilaluinya untuk pulang, suasana yang biasanya menenangkannya sedikit terasa berbeda kali ini.
Namun, tak ada tanda-tanda dari pria yang akhir-akhir ini selalu muncul di pikirannya beberapa hari ini, membuat suasana semakin rumit. Menghela nafas lega, ia bersyukur hari ini tidak harus berpapasan dengannya. Setidaknya, keadaan tak akan menjadi lebih buruk untuk saat ini. Heningnya jalan yang sepi membantunya merasakan sedikit kedamaian, meski hanya sesaat.
Setelah masuk kedalam rumah, memutuskan untuk segera membersihkan diri ketika merasakan perutnya yang sudah berbunyi karna keroncongan. Bisa dikatakan bahwa ia tak makan seharian, alasan pertama adalah karna ia lupa membawa bekal dan alasan kedua adalah karna menghindar dari keramaian kantin yang mungkin dapat memperburuk suasana jika ia bertemu seseorang disana
Setelah mengeringkan rambutnya, ia keluar dari kamar untuk segera membuat makan malam. Langkahnya terhenti ketika menoleh kearah kenop pintu rumahnya yang berputar seolah seseong mencoba masuk
Dengan langkah hati-hati, ia kemudian melangkah mendekat kearah pintu. Perlahan mengintip dari lubang pintu, matanya sedikit membelalak ketika melihat sosok Jungkook berdiri disana dengan wajah datar
Nafasnya seketika memburu panik, ketika ia berdiri disana dalam diam
"Sial, apa yang harus kulakukan sekarang?" Lirihnya sembari mencoba mencari pengalihan, ia belum bisa menemui pria itu sekarang
Saat masih memikirkan cara lain, tiba-tiba ponsel ditangannya berdering hingga membuatnya terlonjak kaget karna suara yang begitu nyaring
"Aku tau kau di dalam, Wuri. Buka pintunya atau kubuat rumahmu berlubang" mendengar suara samar itu sejenak membuatnya terdiam gugup
Beberapa saat kemudian, akhirnya ia memutuskan untuk membuka pintu perlahan. Saat kemudian mencoba bersikap normal, tersenyum menyambut kedatangan pria itu
"Jeon...b-baru saja aku hendak menelponmu" ujarnya sembari mencoba tersenyum menatap pria yang berdiri dihadapannya dengan tatapan tajam
Namun Jungkook disana masih tetap diam tanpa mengatakan apapun, saat dengan langkah pelan penuh intimidasi ia melangkah mendekati gadis yang saat ini ikut memundurkan langkahnya dengan sedikit gugup
Suara pintu tertutup menjadi pertanda bahwa intimidasi Yangs esuangguhnya baru akan dimulai sekarang
Jungkook masih diam saat menatap gadis yang terlihat menunduk menolak menatap matanya. Kepalanya menoleh kearah pintu yang terlihat berbeda dari sebelumnya. Kunci ganda
"A-ahh itu, aku memasangnya setelah mendengar rumor dari tetangga ku bahwa akhir-akhir ini banyak pencuri berkeliaran disekitar sini" ujar Wuri dengan tawa gagap sembari menatap Jungkook lekat
Terlihat Jungkook hanya diam disana seolah tak peduli dengan penjelasan itu, saat dengan acuh kemudian berjalan masuk kedalam dan mendudukkan diri diatas sofa ruang tengah
"Duduklah" titah Jungkook datar sembari memejamkan matanya di sandaran sofa
Wuri berdiri disana sejenak sembari menelan saliva kasar, saat kemudian dengan gerakan pelan kemudian mendudukkan diri disana. Sial ini membuatnya gugup
![](https://img.wattpad.com/cover/209965672-288-k330732.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
NERD LOVE
Подростковая литература"Hyung, aku suka gadis ini" ucap Jungkook menatap para temannya kemudian beralih kearah gadis berkaca mata yang menampilkan wajah datar didepannya Berawal dari kejadian digudang itu, setelah ia seorang Jeon jungkook direndahkan oleh sosok gadis Nerd...