Chapter 23: Party

99 7 0
                                        




"Jungwoo-ya aku pulang, jangan bergadang dan bermain game hingga larut malam, mengerti?" Jungwoo kemudian merebahkan tubuhnya keatas kasur saat melihat Wuri yang sibuk membereskan peralatan belajar mereka yang sedikit berantakan


"Baik baik aku mengerti. Noona, besok bawakan aku teoppoki, Tiba tiba aku jadi ingin makanan itu" ujar Jungwoo sembari meraih ponselnya

"Cih beli saja sendiri, jangan  menyuruhku"

"Ahh belikan aku teoppoki eoh? Lagipula kau berangkat bekerja melewati para pedagang itu. Jika tau ibu, aku pasti kena marah nantinya" ujar Jungwoo yang berdiri kemudian menggelayut kecil di lengan gadis itu

"Baiklah, besok akan ku bawakan saat berangkat. Ingat jangan tidur sampai larut" Jungwoo mengangguk antusias

"Baiklah aku pulang" ucapnya yang berjalan keluar dari kamar untuk segera pulang, meninggalkan Jungwoo dikamar yang masih diam berdiri

"Ohh aku melupakan sesuatu" Jungwoo berlari menuju laci nakas nya untuk mengambil sesuatu, saat kemudian ia berjalan kearah pintu kamar

"Noona!" Mendengar panggilan itu sontak membuat kepalanya tertoreh

"Aku melupakan sesuatu, Halmeonie menyuruhku untuk memberikanya padamu" ujar Jungwoo sembari menyodorkan paper bag putih ke depannya

"Apa ini?" Tanyanya sembari menatap paper bag dan jungwoo bergantian dengan bingung

"Tidak tahu, kau buka saja sendiri saat setelah pulang nanti"

"Dimana Halmeonie?"

"Ia sudah pulang ke Busan sejak dini hari, ada jadwal terapi yang harus ia lakukan"

"Lalu kenapa ia memberikan ini padaku?"

"Sudah kukatakan aku tak tahu, kenapa kau bertanya padaku tanyakan saja langsung kepada nya, kau bisa menelponnya"

"Baiklah terimakasih" ia hanya mengangguk kecil sembari menatap bingung dan aneh, apa ini?

"Hmm, mau kuantar pulang?"

"Hmm tidak perlu aku pulang sendiri saja, pasti masih ada bus didepan"

"Baiklah hati hati dijalan" ucap jungwoo sebelum kemudian kembali menghilang dari pintu kamar itu

Menunduk sejenak menatap paper bag putih itu dengan rasa penasaran. Ia sedikit menggoncang kotak itu namun tak ada suara apapun. Bukan kukis, apa sebenarnya isi kotak ini

Ia hanya mengendikkan bahunya sebelum kemudian berjalan keluar dari rumah tersebut untuk segera pulang.

Saat ia akhirnya berhasil mencapai rumah setelah menghabiskan waktu dua puluh lima menit. Saat ia meletakkan semua barangnya dan masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri agar dapat segera Beristirahat

"Baiklah kita lihat apa itu" saat ia duduk dipinggir kasur dengan paper bag yang ada diatas pangkuannya saat ini, saat ia kemudian menarik kotak tersebut dan membukanya

"Dress? Menapa ia memberikanku ini?" Tanya nya pada dirinya sendiri sembari menatap sebuah dress feminim dari dalam kotak tersebut

NERD LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang