Chapter 7 : Magic Trick

94 10 0
                                    





Empat hari sudah terlewati semenjak ia membuat kontrak kerja di rumah ini. Pagi itu, ia bangun dengan perasaan yang berat. Semangat yang biasanya menyala kini sedikit redup. Mengajar anak yang tak mau belajar sungguh melelahkan, baik secara fisik maupun emosional.

Langit cerah dan angin pagi yang segar seharusnya bisa meningkatkan suasana hati, tapi hari ini rasanya tidak cukup. Dalam perjalanan, pikirannya dipenuhi oleh pertanyaan tentang trik dan upaya apalagi yang anak itu akan kerahkan untuk mengacaukannya hari ini. Ia merasa lelah dan frustasi, namun berusaha tetap positif.

Huh

Setelah berada di depan pintu, sejenak ia menghembuskan nafas pelan untuk menenangkan diri. Tangannya terulur perlahan untuk memutar kenop pintu

Pukkk

Sebuah bantal menimpuk wajahnya didepan pintu kamar tersebut, sebuah coretan spidol yang dicoret seolah menyerupai hantu berada tepat di hadapannya

Lagi lagi helaan nafas keluar dari bibirnya ketika ia sedikit memijat pelipisnya, jengah dengan semua ini.

"Orang bodoh mana yang akan tertipu dengan kekonyolan ini, sial merepotkan sekali" ucapnya pelan sembari mendesah kasar.

Ia menepis kasar bantal itu sebelum kemudian berjalan masuk kedalam kamar. Ia berhenti sejenak sembari menelisik sekitar untuk mencari pelaku dari semua kebodohan ini

Sejenak senyum geli mengembang dari bibirnya ketika melihat sebuah pantat menyembul dari balik meja nakas kecil. Tak sadarkah bahwa meja itu tak akan cukup untuk menutupi tubuhnya yang menunduk bersembunyi

"Aku bisa melihatmu Jeon Jungwoo" ucapnya datar masih menatap kearah anak yang tersentak kemudian mengangkat tubuhnya keluar dari sana

"Sial!! Kau tak takut dengan hantu? Bodoh sekali" gumamnya kesal sembari melempar spidol ditangannya keatas kasur

"Berhenti bermain-main seperti anak kecil Jungwoo, sudah kukatakan untuk tak melawanku dan berhenti bertingkah seperti anak umur lima tahun" ucapnya menatap Jungwoo yang masih menatap kesal kearahnya

"Padahal mereka semua takut pada boneka itu" jawab Jungwoo pelan sembari membuang wajahnya

"Sudahlah sekarang saatnya belajar, jangan membantah kau sudah kalah, tidak ada waktu untuk main main lagi" jungwoo berdecak kesal saat kemudian ia mendudukkan dirinya diatas kursi dengan malas, menunggu hingga jam belajar habis dengan rasa bosan ini

Setiap kali kalah dalam trik atau taruhan kecil yang ia buat untuk dirinya sendiri, bayaran yang harus ia penuhi adalah mematuhi gurunya. Itu adalah janji yang ia buat ketika triknya gagal. Namun, meskipun ia mematuhi janji tersebut, rasa kesal tetap terlihat jelas di wajahnya.

Sekarang ia menyesal membuat janji itu



...



"

Baiklah Wuri, ini akan menjadi hari kelima setelah menghabiskan empat hari yang terasa seperti setahun bersama anak itu. Kau pasti bisa...hri ini akan lebih baik" ucapnya pada dirinya sendiri sembari menepuk pipinya pelan, menatap kearah pintu didepannya

Huh

Ia rasa helaan nafas itu seolah menjadi pembuka pada setiap kali berada di depan pintu ini. Hal jahil apalagi yang akan anak itu rencanakan hari ini

"Wuri-ssi"

Ia tersentak seketika saat kemudian ia berbalik, menemukan sosok tuan Jeon yang memanggilnya. Dengan senyum kecil ia kemudian membungkuk kecil dengan sopan

NERD LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang