La Bella e Bestia : Chapter 5

43.6K 5.5K 8.5K
                                    

Play List : I Knew You Were Trouble - Taylor Swift (cover)

🍎🍎🍎

Selamat siang...

Akhirnya bisa update lagi di sini... 😍

Kalau aku update di sini berarti Ilham di lapak tetangga belum dateng. Sabar ya 😅

Karena lapak ini lama ditinggalin, takut pada lupa sama alurnya, dianjurkan baca ulang ya...

Selamat membaca ❤️

🍎🍎🍎

BUKH!!

Oscar langsung memutar tubuh karena pukulan seseorang di belakang kepalanya.

"KENAPA KAU MERUSAK TASKU?!" bentak Poppy dengan histeris.

Ya, yang memukulnya adalah si dumb blonde Poppy Muller, wanita yang baru saja ditolongnya, menggunakan tas mewahnya yang sobek akibat tusukan belati.

*****

Pelayan itu memutar tubuh menghadap Poppy, berkacak pinggang, menyapukan lidah pada sekitar bibir bawah, menatap datar bagai zombie ke arahnya.

"Apa? Kau ingin menantangku?" Poppy mengangkat dagunya dengan gugup. Selain menakutkan akan ekspresinya seperti bersiap akan memakannya, pria di hadapannya benar-benar mirip dengan mendiang Valentine De Luca, calon suami tidak jadinya. Pelayan lusuh itu seperti Valentine versi dewasa.

Mata kecil yang tajam, bentuk alis tebal mirip ulat bulu yang benar-benar seksi, struktur hidung yang lebih mancung dari miliknya, bentuk rahang yang kokoh, dan lebar kening yang sempurna. Yang jelas struktur wajah pria itu sangatlah tampan. Sama halnya seperti Valentine yang ditemuinya 14 tahun yang lalu. Yang membedakan hanya warna kulit mereka dan jambang yang berserakan di wajahnya. Valentine sangat bersih dan terawat sementara kulit sang pelayan tampak sedikit kecoklatan dan tentu saja kurang terawat. Namun Poppy harus mengakui, jika pelayan beraroma matahari yang maskulin di hadapannya, seribu kali lebih seksi meskipun tampak lusuh.

"Kau tau rules utama ketika seseorang sudah menyelematkan nyawamu, Ms. Muller?" tanya pria itu kemudian, menyadarkan Poppy dari lamunan dan pandangannya terhadap sang pelayan.

"Say thankyou." lanjutnya dingin bikin merinding. Sedikit melirik ke arah dada Poppy.

Poppy mengatupkan bibirnya. Ia orang yang cukup mengetahui tatakrama. Mengangkat tas limited edition di tangannya dengan pasrah, berbalik, berjalan menghampiri pria itu yang kini sudah berjongkok memerhatikan motornya yang tersangkut di kolong limousine.

Pria itu merogoh ponsel di balik jaket kulitnya, mengutak-atiknya sebentar sebelum menempelkannya di telinga.

"Aku kecelakaan, motorku rusak cukup parah,- aku akan mengirimkan lokasinya padamu." ucap pelayan itu singkat, menutup sambungan telepon. Mengulurkan satu tangan memeriksa motornya, sedangkan tangan satunya lagi melepas helm butut tanpa kacanya. Menampilkan rambut ikal panjang di bawah telinga, menambah kesan berantakan.

Dan jujur saja ucapan pria itu membuat Poppy membuatnya merasa bersalah.

"Aku minta maaf dan turut berduka cita atas apa yang terjadi pada motormu karena menolongku."

La Bella e Bestia - De Luca Series 4Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang